Pak Mamat sambil melepas celananya menimpali lagi, “bener-bener ini kayak mimpi di siang bolong bisa ngentot sama bidadari secantik ini. hehe” Pak Mamat menatap kami dengan muka sange lalu dengan seenaknya pak Mamat meraba dan meremas payudaraku yang sedang terayun-ayun seirama pompaan Pak Togar. “akhirnya kesampaian bisa lihat dan megang ini tetek, biasanya cuma bisa lihat yang masih kebungkus baju aje. hak hak hak. Bulat kenceng gini. Ini pentil bisa warna pink. Amoy emang asoy. haha” ucapnya seraya memencet putingku yang sudah keras. Tidak kusangka Pak Mamat ternyata sebejat ini, padahal sehari-hari dia sangat sopan dan ramah terhadapku dan teman-temanku. Sambil memainkan buah dadaku, Pak Mamat mencoba untuk menciumku tapi aku memalingkan wajah ke samping mencoba menghindari ciumannya. Dengan kasar dia memegangi kepalaku dan melumat bibirku dengan rakus,membuatku gelagapan. Pak Togar memainkan putingku yang satunya dengan lidahnya. Aku yang sudah dimabuk birahi, meraih penis Pak Mamat dan mengocoknya. Aku juga membalas ciuman tua bangka ini. Sudah tidak kupedulikan lagi rasa jijikku dan bau rokok mulutnya. Desahan dan erangan nikmat kami berlima yang sedang pesta seks membahana di ruangan toilet yang cukup luas ini.
Menerima rangsangan bertubi-tubi dari kedua bandot ini akhirnya membuatku segera mencapai klimaks dan diikuti Pak Togar beberapa detik kemudian. “Mmpphh..mmppphhhhh…”desahan klimaksku teredam oleh ciuman pak Mamat. Crrrt.crrttt..crrttt. Kurasakan beberapa kali semprotan spermanya yang deras mengisi liang vaginaku. Spermanya meluber keluar dari vaginaku. Pak Togar pun segera berpakaian dan memberitahu kami dia akan berjaga di depan toilet.
Pak Mamat yang sudah bernafsu, mendekatiku sambil menyeringai, memperlihatkan giginya yang sudah ompong. Ditambah tubuh kurusnya yang sudah keriput, sungguh membuatku jijik. Aku yang masih lemas setelah orgasme, meminta untuk istirahat. Tapi Pak Mamat tidak peduli dengan keadaanku dan dengan kasar ia bentangkan pahaku. Ia ambil air botol di tasnya dan menyiram vaginaku untuk membersihkannya dari sperma. “saatnya ngerasain memek amoy.”ucapnya. Setelah itu dengan rakus ia melumat kemaluanku. “Sllrrrppps..sllrrppss..”suara lidah Pak Mamat yang menari-nari di vaginaku. Setelah puas menjilat vaginaku, dengan tidak sabar Pak Mamat memaksaku untuk menyepongnya. Aku berusaha menghindar saat ia mendekatkan kontolnya ke mukaku. Pak Mamat yang gusar segera membentakku,“Ayo hisap Neng! Apa mau saya laporin ke kepsek hah!?” Aku yang tidak punya pilihan lain pun menggenggam batang penisnya lalu mulai menjilati dan mengulum kepala penisnya. Ukuran penisnya lebih kecil dari punya Kiryo dan Togar tapi masih lebih besar dari penis-penis partner seksku selama ini. Rambut kemaluan Pak Mamat agak beruban, membuatku bergidik karena ini pertama kalinya aku melihat penis beruban. Kukulum penisnya dengan sebaik mungkin, dengan harapan dia cepat orgasme dan aku bisa bebas dari si bejat ini. “Ahh..sepongan amoy..kesampean juga ngerasain..”gumam Pak Mamat sambil merem melek yang sedang kusepong. Sekitar 5 menit kusepong, Pak Mamat segera melepaskan penisnya dari mulutku sambil berucap,”udah cukup neng sepongnya. Ntar keburu ngecrot. Rugi kalo sampe gak nyoblos memek amoy kayak neng. Hak hak.”
Lalu si pria tua itu duduk di kursi panjang dan menepuk pahanya, kode agar aku menduduki kontolnya. Aku pun menaiki tubuh keriputnya sambil berpegangan pada bahunya. Kuarahkan penisnya untuk masuk ke liang vaginaku. “Ooh..peret neng memekmu..”ceracau Pak Mamat yang keenakan dengan sempitnya liang kemaluanku. Dalam posisi dipangku ini aku dengan gencar menaik turunkan tubuhku dan disambut dengan sodokan Pak Mamat dengan kuat hingga terasa menyentuh ujung rahimku. Lumayan juga untuk orang seusianya. Aku pun sangat keenakan dan mendesah-desah “aah..ahh..ohh..ahh..”. Kedua buah dadaku yang bergoyang-goyang naik turun membuat Pak Mamat gemas dan menggenggamnya sambil memerahnya, membuatku mendesah. “Toket sekal..ohh..ukuran berapa neng?”tanya si bandot tua ini. “Tiga..Empat..B..ahh..pak.aahhh..” kujawab di sela desahanku. Pak Mamat lalu dengan bernafsu mengenyot-ngenyot puting susuku yang kanan sambil jari-jarinya memilin putingku yang kiri. Puting kanan dan kiriku dikenyot bergantian olehnya seolah sedang menyusu. “slrrrppp..slrrppp…”suara sedotan Pak Mamat pada puting susuku. Oohh sungguh nikmat, harus kuakui gigi ompong Pak Mamat memberi sensasi yang luar biasa. Belum pernah putingku mendapat rangsangan seperti ini. Aku meremas-remas kepala botak Pak Mamat yang sedang asyik menyusu. Aku mengejang dan melenguh-lenguh,”Ngghhh..ngghhhh..sshhh”. Melihat reaksiku, Pak Mamat bertanya dengan nada mengejek,”Enak ya neng dikenyot pentilnya sama bapak?” Aku yang sudah dikuasai oleh gairah seks menjawab dengan nakal, “iiyaahh..pak..kenyot..teruss..ssshh..pentil Lina..oohhh..”. Mendengar jawabanku yang jujur, Pak Mamat tertawa dan lanjut mengemut putingku lagi. Akibat kenyotan pada putingku dan genjotan pak Mamat, aku mencapai orgasmeku yang kesekian kali hari itu. “Nnghhh..Selina..keluar...Oooohhhhhhh..”desahku. Aku tersentak-sentak dengan hebat sampai tubuhku melengkung, membuat buah dadaku membusung. Tulang-tulangku serasa dilolosi. Aku langsung roboh ke tubuh pak Mamat sambil terengah-engah. Pak Mamat menghentikan genjotannya saat kami didekati oleh Miss Alice yang ternyata sudah selesai bercinta dengan Kiryo. Kulihat Kiryo sedang duduk di lantai sambil melihat ke arahku. “Wow Lina,looks like you just had a great orgasm! Is it really that great, making love with this old man??” tanya Ms.Alice dengan antusias. Aku menjawab sambil tersenyum lemas,”Yes Miss,his nipple suckling is amazing.” Ms. Alice tersenyum nakal dan menggoda Pak Mamat,”sudah siap untuk ronde dua dengan saya Pak?”. “Siap dong Miss. Hak hak.” sambil Pak Mamat berbaring telentang. Tak perlu diperintah, Ms. Alice segera menggenggam Penis yang keras itu dan diarahkan ke mulut vaginanya hingga penis Pak Mamat tertelan semuanya. Dengan liar Ms.Alice memacu tubuhnya naik turun diatas Pak Mamat bagai koboi rodeo, sambil menceracau. “ohh..yeaahh…fuck me..old man..ahhh..harder…deeper..oohh..”. Pak Mamat terlihat sangat keenakan diservis oleh Guru Bahasa Inggrisku itu. Tangannya tidak tinggal diam dan meremas-remas buah dada montok wanita bule itu sambil menggumam,”asoy..memekkk..buleee…maknyus…”. Ms.Alice pun menyodorkan buah dadanya ke muka Pak Mamat yang langsung melumat putingnya. Ms.Alice mengerang-ngerang keenakan dihisap pentilnya oleh mulut ompong Pak Mamat. “Ahhh..Yess…Suck it…suck my nipple…Ohhh..Yess..yess..”
Aku menonton persetubuhan interracial itu sambil duduk di sebelah Kiryo yang tidak bosan-bosan memainkan buah dadaku. Tiba-tiba Pak Togar pun masuk kembali dan meminta Kiryo untuk gantian jaga. Pak Togar mendekatiku. Aku yang sudah mencapai batas staminaku, meminta untuk berhenti. Beruntung Pak Togar masih berbaik hati dan hanya memintaku memblowjob penisnya. “ya udah Non, sepongin aja kalo gitu. Gua mau cobain lubang pantat Miss Alice.” Aku berlutut di hadapannya dan kugenggam penis hitam berurat itu Aku keluarkan teknik oral seks yang aku tahu. Kujilat-jilat kantung kemaluannya hingga naik ke kepala penisnya lalu kuhisap penisnya sambil menggerakkan kepalaku maju mundur. “Nggh..mantepp non…”ceracau Pak Togar yang keenakan kublowjob. Setelah 5 menit penisnya kuservis dengan mulutku, Pak Togar pun memintaku berhenti. Dia berjalan mendekati Ms. Alice yang masih bersetubuh dengan Pak Mamat. Dia meludahi tangannya dan menggosok-gosokkannya ke lubang pantat Ms. Alice. Wanita bule itu hanya menengok ke belakang dan tersenyum dengan wajah sayu. Kelihatan jelas jika Ms.Alice sudah pernah anal sex sebelumnya. Mereka pun berpacu dengan liar. Sungguh sangat panas persetubuhan itu. Desahan-desahan mereka bertiga saling sahut menyahut. Aku pun segera bersih-bersih dan berpakaian.
Aku pun berpamitan dengan mereka. Saat aku sedang mengambil tasku, Pak Mamat berkata,“Lain kali kita ngewe lagi ya neng. Hehehe.” “Iya Non, saya gak akan bosan ngentotin amoy seksi kayak Non.” timpal Togar. Aku hanya mendengus dan menjawab “Gak janji ya pak.” jawabku. Walaupun aku menikmati seks tadi, aku masih belum berani untuk berhubungan seks dengan mereka apalagi di lingkungan sekolah begini.
Aku lalu buru-buru berpamitan pada mereka dan keluar menutup pintu membiarkan mereka yang di dalam meneruskan kegiatan mereka berasyik masyuk. Di luar toilet, Kiryo meremas pantatku sambil cengengesan berucap ”Makasih ya Non buat ena-ena nya. Besok-besok kita main lagi. Haha.” Aku meninggalkannya tanpa menjawabnya.
Sungguh tubuhku terasa lemas sekali, berjalan pun terasa nyeri pada vagina dan pantatku, terutama anusku yang masih terasa sakit. Tapi tidak bisa kupungkiri bahwa ML dengan tiga bandot plus guruku tadi sangat sensasional.
Saat aku keluar, terlihat sopirku sudah menunggu untuk menjemputku pulang rumah. Sopirku menanyakan kenapa aku berjalan agak tertatih-tatih seperti itu. Aku pun berbohong dan bilang tadi kakiku terbentur meja. Beruntung aku tadi sudah mencuci mukaku yang kotor oleh sperma dan keringat, serta tidak lupa membersihkan rambutku yang berantakan karena persenggamaan yang liar tadi. Aku juga menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhku untuk menutupi bau sperma dan keringat tiga bandot itu yang tentu saja menempel pada tubuhku tadi.
Ini adalah hari yang gila untukku. Bagaimana tidak, banyak pengalaman seks pertama yang kualami hari ini. Threesome, Foursome, Fivesome, Interracial sex, Anal sex, Orgy dan Lesbi. Kejadian ini membuka pandanganku mengenai sex secara lebih luas dan…liar.
-------
2 minggu telah berlalu sejak kejadian di toilet sekolah itu, dimana aku yang awalnya tidak begitu rela untuk melayani nafsu bejat penjaga sekolahku, akhirnya malah takluk dan menikmati disetubuhi mereka. Di sekolah aku selalu mencoba menghindari mereka karena aku takut mereka akan mencoba untuk menikmati tubuhku lagi. Untungnya sekolahku sangat luas sehingga kemungkinan untuk bertemu mereka juga kecil dan mereka juga tidak berani macam-macam di area ramai di sekolahku.
Hanya saja, entah mengapa sejak saat pesta seks itu, aku menjadi lebih mudah horny. Walaupun aku memang suka ngesex tapi sebelumnya aku tidak mudah merasa terangsang seperti sekarang. Apakah persetubuhanku dengan mereka telah menggali sisi liar diriku.
Selama 1 minggu ini sekolahku sedang ujian tengah semester sehingga tidak ada kegiatan belajar mengajar. Dan hari ini adalah hari terakhir ujian. Berhubung ujiannya pagi hari jadi jam 10 pagi ini aku sudah pulang. Dari sekolah, aku minta diantar sopirku menuju tempat senam-yoga langgananku. Aku memang rutin senam yoga dan aerobik demi menjaga bentuk tubuhku yang ideal. Setelah sekitar 1 jam lebih melakukan latihan yoga, aku pun pulang ke condominium keluargaku yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Keluargaku juga punya rumah yang terletak di perumahan elite di Jakarta Utara. Tetapi hari ini aku sedang ingin tinggal di condo. Di rumah kami memiliki 3 orang PRT wanita. Sedangkan di condo tidak, karena kedua orangtuaku ingin mengajariku hidup mandiri walaupun menjadi orang kaya. Kedua orangtuaku sedang pergi ke Singapura untuk urusan bisnis. Mereka memang sangat sibuk dan sering bepergian ke luar negeri sehingga aku jarang mendapat perhatian dari mereka. Mungkin itu juga yang membuatku sampai bisa tinggal kelas, kehilangan keperawanan dan akhirnya masuk ke dunia sex bebas. Aku sekarang sedang tidak punya pacar walaupun banyak yang naksir denganku dan mendekatiku. Ini karena aku pernah pacaran dan pacarku itu selingkuh. Akhirnya aku tidak percaya lagi dengan cinta dan lebih memilih untuk mencari cowo hanya untuk memuaskan libidoku saja. Untuk jaga-jaga, aku selalu rutin meminum pil anti hamil setiap selesai bercinta tapi hanya jika lawan mainku mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku. Termasuk saat pesta seks di toilet 2 minggu lalu. Aku memang selalu membawa pil ini di tasku.
Setibanya di condo, aku pun turun dari mobil dan melangkah menuju lobby condo. Di area lobby, ada beberapa pria asing, menatapku, terutama ke bagian tubuhku yang memang cukup menantang karena aku memakai pakaian yogaku yang sangat ketat. Area condoku memang berada di lokasi perkantoran dan dekat dengan kantor beberapa kedubes negara asing sehingga wajar jika banyak orang asing yang menetap di sini. Ada perasaan aneh ketika tubuhku diperhatikan oleh mereka. Darahku berdesir ketika melihat mereka yang menatapku seolah ingin menelanjangiku. Oh,ini gila, kenapa aku jadi mudah bergairah begini. Aku segera membuang pikiran kotor itu dan buru-buru masuk lift dan naik ke unitku.
Setelah itu aku pun segera mandi dan berganti pakaian. Aku memakai tanktop berwarna orange gelap tanpa bra. Ya, aku memang biasa tidak memakai bra jika sedang sendiri saja di rumah. Karena merasa lebih nyaman dan gunung kembarku bisa lebih lega, hihi. Untuk bawahan, aku memakai celana santai pendek berwarna abu yang hanya menutupi 1/3 dari pahaku. Celana ini memang hanya kupakai saat di rumah saja. Kulihat pantulan diriku dari cermin kamarku. Pentilku tercetak jelas di tanktopku.
Jam sudah menunjukkan pukul 12:07 ketika aku selesai berpakaian. Aku lalu makan siang dengan roti gandum panggang yang diberi keju dan minum susu lowfat. Sembari menunggu roti ku dipanggang, aku pun memutuskan untuk relaksasi dengan pijat refleksi panggilan via aplikasi. Sambil menuang susu ke dalam gelas, segera kuklik order di aplikasi itu dan mendapat notif berhasil. Dari notif lanjutan,terapis itu diestimasi tiba jam 15:21 karena masih sedang bekerja. Ini karena aplikasi tersebut mencari mitra terapis terdekat dengan lokasiku. Huh, masih cukup lama. Sambil menunggu, kubuka laptopku dan aku menonton serial TV barat kesukaanku. Setelah menonton 2 episode, aku pun agak mengantuk dan memutuskan untuk minum kopi. Lalu sambil menyeruput kopiku, aku mengecek email masuk. Ada 1 email dari temanku yang bernama Diana. Dia teman SMAku dan juga penikmat seks bebas. Judul emailnya,”Habis Ujian Jangan Lupa Refreshing”. Kubuka email itu dan kaget ternyata isinya link streaming bokep JAV. Kubuka link itu dan ku klik play video itu. Video itu menayangkan seorang gadis Jepang berkulit putih sedang digerayangi oleh seorang pria Afrika berkulit hitam legam. Oohh,sungguh erotis. Ini membuatku vaginaku mulai lembab. Adegan film pun berlanjut. Kini si gadis sedang dijilati vaginanya oleh si pria Afrika. Sambil menonton adegan itu, aku yang sudah dilanda gairah seks segera meremas-remas payudaraku dari luar tanktopku dan memainkan vaginaku yang masih tertutup celana dan CD ku. “Ngghh..” Aku merintih menikmati permainan tanganku. Kuelus-elus putingku yang masih terhalang tanktopku. Setelah beberapa menit, aku pun memindahkan laptopku dari meja belajar ke meja pendek di depan sofaku. Kulepas celana pendek beserta CDku dan menyandarkan tubuhku di kursi sofa. Kutonton adegan di bokep itu yang makin hot dimana si gadis Jepang dengan liar memblowjob penis hitam pria Afrika yang sangat panjang.. Seiring birahiku yang makin tinggi, vaginaku makin basah. Kumainkan bibir vaginaku dengan tangan kiriku, kuusap-usap dengan cepat. Kumasukkan tangan kananku dari bawah tanktopku dan kuremas payudaraku dan kupilin-pilin pentilku yang sudah mengeras. Kemudian kumasukkan dua jariku ke dalam liang kemaluanku dan kukocok-kocok dengan cepat. “clepp..clepp..clepp..”suara kocokan jariku di liang vaginaku yang sudah banjir cairan cintaku. Kupejamkan mataku sambil membayangkan tatapan nafsu para pria di lobby condoku tadi. Kubayangkan jika jari-jari yang keluar masuk di liang kemaluanku adalah punya mereka.
Saat aku hampir mencapai orgasme, bel unit Condoku berbunyi. Kontan aku pun kaget dan terpaksa menghentikan kegiatan masturbasiku. Saat aku bangkit dari sofa, Di HP ku muncul notif dari aplikasi yang menginfokan si terapis sudah tiba. Oh aku sampai lupa kalo ada mbak terapis yang akan datang. Aku yang panik segera merapikan tanktopku dan memakai kembali celana dan CDku. Kuambil HP ku lalu berjalan ke arah pintu. Saat pintu kubuka, betapa kagetnya aku saat melihat sesosok pria setengah baya berkulit sawo matang dengan perawakan sedikit gemuk dengan perut agak membuncit, yang berdiri disana. Dia juga kaget dan sampai melongo melihatku yang berbusana seksi dengan tanktop dan celana super pendek. Matanya agak melotot saat melihat tonjolan pentil dadaku di balik tanktopku. Putingku masih keras akibat sesi masturbasi nanggungku tadi. Aku cepat-cepat menutupi area dadaku dengan berpura-pura memainkan HP dengan dua tanganku. Setelah suasana canggung sesaat, dia lalu membuka percakapan,”eh,anu neng,nama saya Eko. Neng mesan jasa refleksi?”. Kujawab,”iya pak,tapi aku mesannya kan terapis wanita ya.” “Gak tau neng, tapi ini saya sesuai aplikasi dan bener koq alamatnya ini,”sambil memperlihatkan layar HP nya kepadaku. Aku pun melihat memang benar itu orderan dariku. Lalu aku mengecek HPku dan ternyata aku lupa mengganti opsi jenis kelamin terapis dari pria ke wanita. Minggu lalu ayahku memang menyuruhku memesan terapis pria untuknya dan karena tadi tidak konsen saat memesan, aku tidak memperhatikannya sehingga yang datang terapis pria. Duh, cerobohnya aku. “oh iya pak ternyata saya yang salah pesan”kataku. Si bapak terapis itu pun bertanya,”jadi gimana neng?”. Aku yang merasa tidak enak jika membatalkan orderanku pun memberitahunya untuk tetap jadi dipijat. Karena aku sudah langganan cukup lama dengan provider jasa refleksi online ini sehingga aku percaya mitra terapisnya profesional. Dan kelihatannya si bapak ini juga sopan. Sekilas kulihat senyuman di wajah bapak itu. Lalu aku pun mempersilakannya masuk ke dalam.
Saat masuk di dalam aku baru sadar kalau aku lupa menutup web streaming bokep yang dikirimkan temanku saat akan ke pintu. Buru-buru aku segera menutup layar laptopku yang sedang menayangkan adegan seks. Duh,semoga aja si bapak gak lihat. Si bapak bertanya,”mau dipijit dimana neng?” Kujawab,”di sofa ruang tamu sini aja pak.”sambil menunjuk bedsofa besar di ruang tamu condoku. Si bapak pun segera mengambil kain besar sebagai alas dan diletakkan di atas sofa. “sebentar ya pak saya ganti baju dulu”ucapku. “Gak papa neng pake itu aja, malah biasanya telanjang dan handukan aja yang saya pijit biar lebih mudah dan lebih terasa pijitannya” jelas pak Eko. “saya juga biasa mijit pelanggan wanita. Tenang aja neng, saya profesional koq.”sambungnya,saat melihatku masih ragu. Setelah kupikir-pikir memang benar yang dia ucapkan dan juga aku masih memakai pakaian dibanding hanya berbalut handuk. “ya udah pak,kita mulai aja ya.”kataku. “baik neng. Silahkan rebahan di alas ini.”pinta Pak Eko. Aku pun menurutinya dan merebahkan tubuhku diatas sofa beralas kain itu. Pak Eko duduk di samping kiri kakiku.
“Maaf neng..”kata pak Eko seolah minta izin untuk menyentuh kakiku.
Kemudian pak Eko mulai memijit dari telapak kaki , pergelangan dan lalu ke betis.
“pijitan saya kekencangan gak neng?”tanya pak Eko saat sedang memijit betisku.
“umm, nggak pak, pas koq.”kataku.
Pijitan pak Eko terasa enak. Bertenaga tapi tidak berlebihan dan terasa sekali pijitannya. Ini pertama kalinya aku dipijit oleh pria, ternyata enak juga. Selama ini aku selalu dipijit oleh terapis wanita. Aku enjoy dengan pijitan pak Eko walau perlahan mulai muncul perasaan aneh dalam diriku karena sentuhan-sentuhan tangannya. Kurasakan pijitan pak Eko makin naik menuju bagian pahaku. Saat pak Eko memijit pahaku perasaan aneh ini makin menjadi-jadi…pijitan enak yang bercampur rasa geli, namun aku coba menahan rasa geli itu dengan menggigit bibirku. Pak Eko mengurut pahaku dan terus ke atas mendekati pangkal pahaku. Tanpa kusadari tubuhku sedikit menggelinjang tak tahan dengan rasa geli yang dibarengi sensasi nikmat. Sensasi ini mulai membuatku diserang birahi kewanitaanku. Gawatnya,sensasi ini makin menguat tanpa bisa kubendung..ooh..kurasakan vaginaku sedikit berdenyut saat tangan Pak Eko masuk melalui celah celanaku dan memijit pangkal pahaku..
~ BERSAMBUNG ~