Petualangan Seks Selina Amoy Cantik ( Part 10 ) - Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Update Terbaru

Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Kumpulan Cerita Seks & Foto Bugil Terbaru

Jumat, 30 Oktober 2020

Petualangan Seks Selina Amoy Cantik ( Part 10 )

Keesokan harinya yang adalah hari ketiga dari jalan-jalan kami di Bali, Diana mengajak sore nanti untuk sunbathing di pantai yang tidak jauh dari hotel kami. Kami hari ini memang tidak menggunakan jasa sopir Pak I Gede karena sudah merencanakan untuk jalan-jalan di sekitar area hotel. Syukurlah, kalau tidak dia akan minta jatah terus denganku. Diana bilang nanti sore untuk beach massage, ia bilang sangat bagus untuk relaksasi. “cobain deh, gua dulu uda pernah. Very nice.” kata Diana. Dan sambil mengerling nakal Diana melanjutkan, “Abis massage juga ada treatment special. Pasti kalian suka. Hihi.”. Hmmm, aku jadi penasaran juga apa treatment yang Diana maksud.
Kami berempat keluar menggunakan bikini two piece tetapi tubuh kami ini kami balut dengan beach shawl, sejenis selendang besar berbahan chiffon. Pagi ini kami habiskan dengan berkeliling area dekat hotel yang kebetulan memang banyak cafe, resto, toko baju dan toko oleh-oleh. Setelah puas shopping kami pun duduk di cafe untuk ngadem sambil ngopi. Sekitar jam 12 kami makan siang di restoran Italy dekat hotel kami. Selesai makan kami mengunjungi toko kue untuk kami makan di hotel serta dibawa pulang ke Jakarta besok. Tidak terasa sudah jam 1 siang, kami pun memutuskan kembali ke hotel untuk istirahat sejenak sebelum nanti sore ke pantai.

Jam 4 sore kami pun berjalan kaki ke pantai untuk jemuran dan menikmati sunset. Kami juga membeli air kelapa dari warung dekat sana. Kami pun berbaring di atas alas yang sudah disediakan. Oh enaknya sunbathing begini. Banyak mata para pria yang melihat ke tubuh kami berempat yang hanya menggunakan bikini two piece. Kami saling menggoda dan bersenda gurau mengenai siapa yang paling menarik perhatian para pria di pantai.

Dari segi payudara kami berempat memang punya Christine yang paling besar, ia pernah bilang ukurannya 36C, tapi tubuhnya cukup semok. Setelah itu baru buah dadaku yang 34B. Urutan ketiga si Diana dengan ukuran sedikit lebih kecil dariku. Feby yang paling kecil karena memang tubuhnya paling petite, cup bra nya 32A. Untuk kulit kami semua putih seperti khas wanita keturunan. Hanya saja kulitku yang paling putih diantara kami berempat.

Lalu setelah sekitar 1 jam berjemur, datanglah 2 beachboy bertelanjang dada dengan kulit gelap karena sering terbakar matahari. Yang satu berambut coklat kriwil. Dan satu lagi rambut pendek dicat hijau. Ia berbicara ke kami dengan bahasa inggris karena mengira kami turis asing. Diana pun menjawab dalam bahasa indonesia. “Kami indo koq bang. Hehe”, ucap Diana. “Oh orang indo. Kirain orang Jepang ci.”,ujar beachboy kriwil yang sepertinya orang Papua. Beachboy kedua menimpali, “Mau dipijit ga ci?”. “Boleh, tapi kami berempat nih.”ujar Diana. “Oh saya ada 2 orang teman lagi koq. Bentar ya ci.”,balas salah 1 beachboy dan mereka berdua pun berjalan ke arah warung agak jauh dari tempat kami berjemur.

“Nahh ini beach massage yang tadi gua bilang.”,ucap Diana sambil tersenyum menatap kami. “Lu uda pernah?”,tanya Feby. “Udah. Enak pijitannya. Pasti lu orang bakal ketagihan. Hihi.”,jawabnya penuh arti. “Mijitnya dimana?”,tanya Christine. “Ya mau disini boleh, mau di hotel juga boleh. Cuma pas mijit harus lepas bikini ya biar lebih terasa pijitannya.”,jawab Diana lagi. “Umm, kalo harus lepas bikini aku gak berani di luar gini, di hotel aja ya kalo gitu.”,timpalku. Feby juga setuju,”Iya sama gua juga ga berani.” Christine hanya berkata,”gua si fine fine aja mau disini apa di hotel.”. “Ya udah di hotel tapi jangan hotel kita ya.”,ucapku. “Oke, di sono aja gimana?”,tanya Diana sambil menunjuk sebuah hotel di seberang jalan dekat pantai ini.

Hotel yang ditunjuk Diana itu mungkin hanya bintang 3 tapi masih termasuk cukup bagus bangunannya dan juga lokasi yang dekat dengan pantai ini. Perkataan Diana barusan mengenai massage oleh beachboy mengingatkanku lagi akan perkataan bibiku yang pernah ML dengan beachboy sampai orgasme 4 kali. Uh, vaginaku jadi agak berkedut saat memikirkan kenakalan bibiku itu.

Kami bertiga pun menyetujui usulan Diana. Tidak lama datanglah 4 beachboy itu. Yang dua beachboy lain ini juga bertelanjang dada. Yang 1 rambut mohawk dan 1 lagi kuncir. Diana pun memberitahu ke mereka kalau massagenya di hotel itu tapi kami akan check in dulu dan akan menginfokan ke mereka roomnya melalui whatsapp. Lalu Diana pun meminta no whatsapp salah 1 beachboy.

Setelah itu kami pun berjalan ke hotel itu dan Diana pun bicara ke bagian resepsionis hotel untuk booking hanya beberapa jam. Pihak hotel setuju dengan fee room separuh dari harga normal untuk booking 6 jam. Sekitar 10 menit kemudian kami pun diantar untuk memasuki kamar kami. Diana memesan 2 kamar tipe 2 bedroom yang bersebelahan. Dan 2 kamar ini terconnect oleh pintu penghubung sehingga bisa menjadi 1 kamar besar. Setelah kami sudah berada di room, Diana pun menginfokan ke beachboy nomor kamar kami di hotel ini.

Sambil menunggu para beachboy itu datang, Diana memberitahu kami special service dari para beachboy ini,“Eh ni beachboy gak cuma ngasi jasa massage aja loh. Mereka ada jasa lain yang juga enak.” Kami bertiga pun menatap Diana dengan wajah bingung. Lalu Christine yang bertanya ke Diana, “Jasa lain gimana maksud lu na??”. Diana dengan tersenyum nakal lalu menjawab,”Mereka buka jasa gigolo juga. Hehe.” Jawaban Diana ini sontak membuat kami bertiga kaget. Melihat kami yang kaget, Diana berkata lagi,”Gua dulu uda pernah rasain. Uhh, enak banget. Mereka asli jago loh muasin wanita. Banyak turis wanita yang juga pake jasa mereka ini. Rugi deh kalo kalian gak nyobain. Hihi.” Kami bertiga saling memandang satu sama lain. “Gapapa koq kalo lu orang cuma mau massage doang. Tapi berhubung ini sensual massage jadi pasti kalian minimal bakalan minta dibikin orgasme pake jari mereka. Kalo gua si demen nya ngeseks, Tapi mainnya emang pas abis massage. Hehe. Ntar lu orang tunggu di lobby aja kalo dah kelar.”

Wah, gila juga Diana ini sampai mau bayar gigolo. Sekitar 5 menit kemudian, pintu kamar kami pun diketuk. “Girls, udah nyampe ni mereka.”,ujar Diana yang melihat pesan whatsapp masuk ke HPnya sambil berjalan menuju pintu kamar.

Dibukanya pintu kamar kami dan terlihat 4 orang beachboy tadi yang kini sudah memakai kaos tanpa lengan. Mereka pun memperkenalkan diri masing-masing.

Si beachboy berambut coklat kriwil namanya Ketut.

Yang rambut pendek hijau bernama Adri.

Beachboy dengan rambut mohawk hitam namanya Pasek.

Beachboy terakhir yang berambut kuncir bernama Egi.

Diana pun lebih dulu memilih beachboy yang akan memijitnya. Ia memilih Adri yang tubuhnya memang paling kekar dibanding 3 beachboy lain. Feby yang berikutnya memilih si Egi. Aku memilih Ketut. Dan Christine yang tidak memilih akhirnya bersama Pasek.

Aku dan Diana diikuti 2 beachboy yang kami pilih lalu pindah ke kamar sebelah yang terhubung dengan kamar ini. Aku dan Diana pun menelungkupkan tubuh di ranjang kamar ini.

Mulailah kami dipijit oleh beachboy dengan bikini kami yang masih terpasang. Mereka tidak menggunakan oil karena sebenarnya beachboy ini bukanlah terapis pijit profesional seperti Pak Eko. Punggung kami dulu yang dipijit duluan. Selama dipijit mereka berbasa-basi dengan menanyakan nama dan asal kami. Hmm, pijitan-pijitan Ketut di punggungku tidak begitu terasa tenaganya, mungkin karena mereka hanya fokus sensual massage saja. Lalu pelan-pelan pijitan itu turun ke arah punggung bawah dan lalu ke pantatku. Di pantatku pijitannya juga sesekali diselingi elusan-elusan. Oh, terasa sensasi geli nikmat akibat pijitannya di pantatku.

Kulirik ke Diana yang juga sedang menikmati pijitannya di pantatnya. Diana tersenyum padaku dan berucap,“Enjoy aja Sel. Hehe.” Aku hanya mengangguk lalu kembali menutup mataku. Pijitan-elusan tangan Ketut kini mulai mengarah ke pantat bagian bawah dan mendekati ke area selangkanganku. Tangannya pun mulai menyentuh-nyentuh tepian area kewanitaanku. “nghhhh..”,desahku saat jari-jarinya mengenai bagian luar vaginaku. Aku mendengar Diana mendesah-desah dengan lebih keras dan terang-terangan dariku. “Ahhh..enaak mas..uhhh..elus terus bibir memekku..”,desahnya. Gila, Diana benar-benar nakal.

Kini tangan beachboy itu mulai makin berani mengarah ke bibir vaginaku. Dibelai-belainya tepian vaginaku dengan agak cepat. Jari-jarinya begitu lihai memainkan area tersebut, membuatku mulai horny. Oh, kurasakan vaginaku mulai lembab. “Ngghhhhh..ngghh..ssshhhh..”,aku mulai mendesah-desah walau masih menahan diri dan tidak seperti temanku yang liar itu. Mendengar desahanku si Ketut makin mempercepat gerakan jari-jarinya di bibir vaginaku. Kulirik sekilas ke Diana dimana dari wajahnya terlihat ia sangat keenakan, bahkan pantatnya kini sudah menungging saat jari-jari Adri si beachboy menggesek-gesek bibir vaginanya. “ohhhh…terus..dri..yes…ahhh..”,rintih Diana. Lalu kudengar Diana dengan binalnya meminta mas Adri, “mainin itilku mas..ohhh!”. Si mas Adri kini sudah memasukkan jari-jarinya dan memainkan klitoris temanku itu.

Ah, kurasakan jari-jari Ketut kini juga menggesek-gesek dengan cepat bibir vaginaku, membuatku merem melek dan melenguh-lenguh makin keras. “Sshhhh..ngghhhh..enak..” Lalu si Ketut bertanya padaku, “Misi non, mau saya masukin pake jari?” Aku yang memang sudah kepalang tanggung horny pun mengiyakannya. Kini si Ketut memasukkan 2 jarinya ke liang vaginaku yang sudah basah. Mulai dikocok-kocoknya liang kewanitaanku dengan tempo cepat. Oh gila nikmatnya kocokan jarinya, memang beachboy ini sudah sangat profesional memuaskan wanita. “Ahh..ahhh…enak mas Ketut.. terus..ohh..”,erangku yang sudah amat bergairah ini.

Aku yang masih sedang keenakan menikmati fingering dari mas Ketut, dikejutkan oleh suara Diana yang keras, “Uhhh gak tahan lagi aku mas! Entot aku pake kontol mas Adri ya sekarang!”. Kulihat ke ranjang sebelahku dimana Diana sedang melepas bikini two piecenya hingga ia kini telanjang bulat. Ini pertama kalinya aku melihat Diana telanjang, biasanya paling hanya melihatnya masih berpakaian dalam. Rambut kemaluan Diana sangat lebat, lebih lebat dari milikku. Puting susunya berwarna coklat kemerahan.

Diana


Si Adri pun sekarang segera menelanjangi dirinya. Uhh panjang sekali penisnya yang masih setengah ereksi itu. Diana pun membungkukkan badannya dan langsung menyepong kontol Adri. Dengan cepat kepalanya menghisap maju mundur penis si beachboy berambut hijau itu. “Ahhh mantep non Diana..”, Mas Adri meracau nikmat saat penisnya sedang diblowjob temanku.

Setelah dirasa cukup lalu Diana pun berbaring telentang di kasur sambil mengangkangkan kakinya. “Puasin aku mas Adri..”,ucap temanku dengan nakalnya. Adri pun segera berlutut di selangkangan Diana dan mulai didorong penisnya ke liang vagina Diana. Mulailah mereka bersetubuh di depanku dan Ketut. Si beachboy berambut hijau itu menyodokkan penisnya ke liang memek Diana dengan tempo cepat, membuat temanku merintih-rintih dengan keras, “Ahh ahhh iyaahh.. terus mas.. genjot memekku yang kencang! Ahh ahh ahh!”.

Sementara itu Mas Ketut masih terus memainkan lubang vaginaku dengan jari-jarinya tapi sangat pelan karena ia tidak konsen, matanya terus tertuju ke tubuh polos Diana yang sedang bergoyang akibat disetubuhi mas Adri. Elusan jari-jarinya yang amat pelan itu jadi tidak begitu terasa dibanding tadi.

Kutepuk tangannya untuk menyadarkan mas Ketut dan memintanya melanjutkan permainan jarinya di vaginaku, “loh mas, koq malah bengong sih.. ayo lanjutin..”. Aku kini agak menunggingkan pantatku supaya mempermudahkan jari-jari mas Ketut memainkan vaginaku. Lalu aku pun kembali keenakan saat jari-jari mas Ketut menari-nari lagi di liang kewanitaanku. Klitorisku pun dicubit-cubitnya membuatku menggelinjang nikmat. “ahhhhh..terus mas Ketut..ngghhhh..”,lenguhku.

Lalu ia menghentikan permainan jari tangannya di memekku sambil ia mendekatkan kepalanya ke telingaku, ia berkata, “Non, nanggung ni pake jari. Gimana kalo saya pake kontol aja bikin non crot? Buat non gratis aja deh. Hehe. Gimana?” Oh sepertinya mas Ketut sudah sange berat melihat tontonan live persetubuhan Diana dan Adri. Bahkan ia sudah menggratiskan jasa gigolonya padaku. Aku yang sudah dilanda birahi pun menjawabnya dengan pasrah, “Ngghh.. ya uda boleh.. terserah mas Ketut kalo mau pake kontol..”.

Mendengar itu pun mas Ketut menjawab senang, “Siap non. Hehe”. Lalu ia segera melepas celana nya. Kulihat penisnya cukup panjang, hitam, tebal dan berurat serta sudah sangat tegang. Dengan segera juga ia melepaskan celana bikiniku dan langsung mendorong penisnya untuk memasuki liang kemaluanku yang sudah sangat basah. Ia sempat kesulitan dengan sempitnya vaginaku tapi akhirnya pelan-pelan penisnya pun mulai mengisi liang nikmatku. Oh, nikmatnya saat penisnya mengisi rongga vaginaku. Terasa penuh vaginaku karena penis mas Ketut yang agak tebal ini.

Kini aku pun digenjot dengan posisi menelungkup di kasur. Begitu cepatnya sodokan-sodokan beachboy ini membuatku terguncang-gundang. Aku pun melepaskan lenguhan dengan keras, “Oohhh..ohh..enak mas..Ketut..terus..”. Sambil digenjot aku melihat ke arah Diana yang ternyata kini sedang digenjot Adri di posisi doggystyle dan mengarah ke ranjangku. Kami saling melihat satu sama lain yang yang sedang dipacu oleh beachboy ini.

Diana menatapku dengan pandangan yang sayu sambil berbicara di sela desahannya, “Nghh..gimana..ah..Lina..enak kan..ahh..dientot beachboy? ohh..”. Aku pun menjawabnya sambil mendesah juga,”Ahh..iya..ahh..enak ni.. ahh..”.

Kini tubuhku dibalikkan dan aku kini digenjot mas Ketut dalam posisi konvensional. Buah dadaku yang masih berbalut bikini berguncang-guncang seirama sodokan penis mas Ketut. Ini membuat si beachboy berambut kriwil gemas dan meremas-remas payudaraku. Lalu bikini di dadaku diangkatnya sehingga kini payudaraku yang putih bulat berputing merah muda ini sudah terlihat oleh mas Ketut. Kulihat pandangan takjubnya pada buah dadaku. Ia bergumam, “Ckck.. bagus banget tetek non Selina..”, lalu ia merebahkan badannya ke arahku dan mulutnya mencaplok pentil kananku dan segera mengenyotnya dengan bernafsu. Sesekali juga digigit-gigit kecil putingku yang sudah keras ini. Tangannya yang satu meremas-remas payudaraku yang kiri. “Ohh..iyahh..gitu mas..ohh..enaakk..”,lenguhku.

Erangan-erangan aku, Diana dan 2 beachboy ini membahana di kamar hotel ini. Terdengar lenguhan keras Diana yang ternyata sudah klimaks. “Aaahh.. kontol enakk.. Oohh.. oooohhhhhhh!!!”,teriak Diana dengan badan berkelojotan. Beberapa menit kemudian giliran aku yang mencapai orgasme. Orgasme pertamaku dengan beachboy ini begitu dahsyat, “Nghhh..aku keluar mas.. Aaahhhhhhh!!”,jeritku saat orgasme. Tubuhku bergetar-getar seiring badai kenikmatan orgasme ini.

Aku yang masih lemas tetap dipompa oleh mas Ketut. Lalu kami mendengar ada suara pria yang bilang, “Wah wah udah ngentot aja kalian.”. Sontak kami berempat pun melihat ke arah suara itu. Ternyata itu si Egi yang sedang berdiri di pintu penghubung. Ada Feby, Christine dan Pasek berdiri di belakang si beachboy itu yang juga menonton liveshow seks kami berempat.

Kulihat di belakang Christine ada si Pasek yang sepertinya sudah tidak tahan nafsunya kini memeluk tubuh temanku itu, diremas-remasnya buah dada 36C Christine dengan bernafsu. Christine yang dari wajahnya sudah terlihat horny juga pun membiarkan saja tangan beachboy itu memainkan dadanya, malah kini Christine menoleh ke Pasek dan mencium beachboy berambut mohawk itu.

Christine


Feby yang bertubuh petite pun dengan wajah sayu kini sedang memainkan payudara dan vaginanya yang masih terbungkus bikini hitamnya. Lalu kulihat ia menoleh ke Egi dan ngomong sesuatu yang sepertinya ajakan untuk ML karena Egi dengan segera memeluk dan menggerayangi tubuh Feby. Sambil dipeluk, Feby pun berciuman dengan si beachboy itu.

Mereka berempat pun masuk ke kamar ini dan segera menanggalkan semua pakaian mereka hingga bugil. Si Pasek sudah duduk di sofa kamar ini dan Christine naik ke pangkuannya sambil diarahkannya penis Pasek masuk ke memeknya. Setelah masuk, Pasek pun mulai menggoyangkan pinggulnya yang juga disambut Christine dengan arah berlawanan. Christine mendesah-desah nikmat, “ahhh..ahhh..ahhh..”. Pasek pun memerah buah dada montok Christine dan juga mengemut puting susu temanku yang berwarna merah jambu sambil mengerang,"ahh toket cici montok..uhh sempit memeknya..ahh..".

Kulihat ke arah Feby dan Egi. Mereka kini berbaring di atas lantai karpet kamar ini dengan posisi 69 dimana Feby memblowjob penis Egi dan Egi menjilati memek Feby. ‘slrrrppp..sllrrrppp’,suara sedotan mulut si beachboy itu di vagina temanku. Hanya sebentar di posisi 69, lalu Feby yang sudah sangat horny itu pun menaiki penis Egi yang tetap berbaring di atas lantai karpet kamar ini. Feby yang bertubuh mungil pun segera menaik turunkan tubuhnya dengan cepat. Egi memainkan puting susu temanku, ditarik-tariknya puting merah temanku itu. “Nghh enak mas..ahh ahhh..",Feby mendesah-desah keenakan.

Feby


Benar-benar gila apa yang sedang terjadi di kamar hotel ini. Kami 4 gadis muda bertubuh putih mulus sedang bercinta dengan 4 beachboy berkulit gelap yang awalnya kami sewa untuk pijit sensual. Orgy sex interracial yang pastinya jika dilihat siapapun akan menjadi tontonan yang sangat hot.

‘Plok Plak Plok Plak’

“Ahhh.. oohhh..ahhh.. ahhh..ohhh..”

Suara pertemuan kulit, erangan dan desahan nikmat kami berdelapan sahut menyahut di kamar hotel ini. Untungnya kamar ini sepertinya cukup kedap suara karena tidak terdengar suara dari luar tadi saat kami di kamar, kalau tidak pastinya orang-orang yang lewat depan kamar ini akan mendengar suara kami yang sedang pesta seks.

Kini aku dan Ketut sudah bercinta dengan posisi Cowgirl. Aku dengan gencar menaik turunkan tubuhku yang sudah bersimbah peluh di atas penis si beachboy. Aku dan Ketut yang sedang asyik bercinta didekati oleh Egi yang menggenjot Feby sambil digendong. Mungkin karena Feby yang bertubuh kecil sehingga ringan dan mudah digendong begitu. Lalu Egi membaringkan tubuhnya di sebelah mas Ketut. Feby pun kini di posisi cowgirl juga aktif memacu tubuhnya di penis Egi.

Feby menatapku dengan wajah sayu sambil bilang, “Ohh.. ternyata enakk..nghh.. penis beachboy ini ya Sel..ahh..”. Aku menimpalinya, “Iyahh Feb.. keras dan panjang..ahh..”. Lalu Feby tiba-tiba mencium bibirku sambil tangannya meremas-remas buah dadaku. Aku pun membalas ciumannya sambil memainkan payudaranya juga. Kami bukan lesbian tapi karena birahi yang sudah sangat tinggi kami melampiaskannya satu sama lain. “Mmhhh…mmhhhh”,suara desahan kami berdua yang teredam oleh ciuman kami. Mas Ketut bergumam, "ahh gila hot banget liat 2 amoy cantik ciuman gini sambil ngentot.". Mas Egi hanya tertawa mendengarnya.

Sekitar 10 menit kemudian aku kembali orgasme lagi dari persetubuhanku dengan mas Ketut. Kulepas pagutanku dan kudongakkan kepalaku ke atas sambil mengerang. “Nghhh mas Ketut.. Selina nyampe lagi..Ohh..oohhhhhh!”, ceracauku saat orgasme. Hanya berselang beberapa detik Feby juga mencapai orgasmenya. “Ngghhhhh..terus mas..dikit lagi Feby nyampe..nghhh..ahh..ahhh…ahhhhhhhhhh!!!”,jeritan Feby yang tubuh mungilnya mengejang-ngejang beberapa kali.

Mas Ketut dan mas Egi terus memacu tubuhku dan Feby yang lemas setelah orgasme. Mereka berdua belum ada tanda-tanda akan orgasme, sungguh hebat stamina beachboy ini. Lalu tiba-tiba mas Egi menawarkan untuk bertukar pasangan seks. “Tut, gantian ya aku sama non Selina sekarang. Kamu sama non Feby.”,ucapnya. Mas Ketut pun menyetujuinya dan menarik penisnya dari liang senggamaku. Kini mereka bertukar tempat. Tubuhku dan Feby ditelentangkan dan mereka berdua hampir bersamaan menancapkan kontolnya ke memek kami. Mulailah mereka memompa lagi penisnya ke vaginaku dan Feby.

Kulihat ke arah Diana yang ternyata juga sudah berganti pasangan ML. Sekarang Diana sedang digenjot oleh Pasek dengan posisi berdiri menyandar ke dinding kamar samping ranjang. Sambil disetubuhi, Diana berciuman dengan Pasek. Tangan Pasek memainkan pentil Diana yang keras dan mancung. “mmmhhh…mmmhhhhh..”,hanya suara itu yang terdengar dari Diana dan Pasek.

Lalu Christine sedang digenjot oleh mas Adri di ranjang dengan posisi Doggie Style. Payudaranya yang montok itu pun terguncang-guncang sambil dimainkan pentilnya oleh tangan mas Adri dari belakang. “Ohhh..enak mas.. terus.. ahh..entot aku.. ahh ahhh!”,ceracau temanku ini sambil tangannya yang satu ikut meremas tangan mas Adri yang bercokol di dadanya seolah memintanya untuk terus memerah-merah buntalan susunya itu.

“Ohhh..enaakkkk mas Ketut! Ahhhhhhhhh!!!”, Feby mencapai orgasme lagi sambil melolong nikmat. 2 menit berselang giliran aku yang diantar beachboy ini mencapai klimaksku. “Mas.. aku keluar.. Ooohhhhhhhh!!!”,rintihku dengan tubuh menggelepar saat orgasme. Mas Egi pun menggeram dan mencabut penisnya lalu mengocok-ngocoknya hingga pejunya ditembakkan ke payudaraku yang putih bulat. “Uhhhh.. mantap non Selina..ahh..”. Mas Ketut pun tidak lama menuju orgasme dan mencabut penisnya dari memek Feby. “Ahh..non Feby.. saya keluar..”, mendengar itu Feby segera bangkit dan dengan bernafsu menyepongnya hingga Mas Ketut menyemprotkan pejunya di mulut temanku yang mungil ini.

Kudengar Christine yang mengerang keras tanda ia pun sudah orgasme. Kulihat mas Adri menarik kontolnya dari memek Christine lalu ia balikkan badan Christine hingga telentang. Dengan buru-buru ia pun menjepit kontolnya di buah dada Christine yang besar itu. Lalu ia mulai memaju mundurkan penisnya di tengah jepitan susu temanku itu. “Ahhh..toket gede.. mantappppp…Ahh ahhhhh!”,lenguhnya dan segera menumpahkan air maninya itu yang mengenai muka dan dada Christine.

Beralih ke Diana, begitu binalnya temanku ini, kini ia sedang di posisi Woman On Top dan dengan sangat liar ia menaik turunkan tubuhnya sambil 1 tangannya menggesek bibir vaginanya dan 1 tangannya lagi menjambak-jambak rambutnya sendiri. Ia mendesah-desah sangat gila, “Ahhh.. kontol mas Pasek enak..terus.. yang dalam.. yang keras.. sodok memekku.. ahh.. ahhh!”. Tidak lama pun Diana berkelojotan sambil menjerit, “Yes!! Kontol enak!!!! Aaahhhhhh!!!”. Kulihat mas Pasek pun mencapai orgasme sesaat setelah orgasme Diana akibat goyangan liar temanku itu. “Ahhhh non Diana…aku uda mau crot..”,ceracau si beachboy saat hampir orgasme. “Crot di dalam memekku aja mas.. semburin semua peju mas!!”,ujar Diana dengan binalnya. “Oke non..ughh..keluar..ahh!”, lenguh mas Pasek yang memuncratkan spermanya ke liang vagina temanku ini.

Kami semua yang sudah orgasme ini pun beristirahat sambil meminum air. Aku dan temanku juga bergantian pergi ke kamar mandi membersihkan muka dan badan kami yang terkena peju. Setelah bersih kami berempat pun duduk di ranjang kamar ini sambil ngobrol-ngobrol santai dengan para beachboy yang duduk di lantai berkarpet. Kami semua masih tetap telanjang bulat begitupun keempat beachboy itu. Kami pun saling memperkenalkan diri masing-masing ke 4 beachboy itu.

“Kalian udah lama jadi um, maaf, gigolo mas?”, tanya Feby yang penasaran dengan profesi gigolo beachboy ini.

“Iya, udah lumayan lama non Feby, udah sekitaran 3 tahun kalo kami berempat ini. Tapi si Ketut yang paling lama, dah 4 tahun dia.”,jawab mas Adri.

“Banyakan kalo turis wanita yang pake jasa kalian orang mana ni mas?”, tanya Christine.

“Turis Jepang non banyakan. Ada juga dari Tiongkok dan Korea.”,jawab mas Ketut.

“Kalo dulu saya pernah dapat bule Ausie tapi emang jarang.”,timpal mas Egi.

“Kalo turis lokal kayak kami gini gimana?”,tanyaku ingin tahu.

“Hmmm,kalo yang lokal juga hampir gak pernah.”,jawab mas Adri.

“Eh aku dulu pernah sama cewe indo, orang Bandung. Tapi maaf, bukan keturunan cenes kayak non-non ini.”,timpal mas Pasek.

Diana sambil melihat HPnya pun berucap, “Eh masih ada sisa 1 jam ni bookingan kamar hotel ini. Ronde dua yuk guys.” Diana mengerlingkan matanya dan tersenyum nakal ke kami dan lalu menatap ke 4 beachboy. Kami pun tersenyum nakal dan mengiyakan ajakan Diana. Para beachboy itu juga sumringah karena bisa menikmati lagi tubuh gadis muda di depan mereka, apalagi belum semua sempat bertukar pasangan saat seks ronde 1 tadi.

Diana pun meminta para beachboy itu untuk menyatukan dua ranjang di kamar ini. “Mas-mas, ni ranjangnya digabung aja ya biar nanti mainnya barengan di ranjang ini semua. Hehe.”,ucap Diana. Para beachboy itu pun segera memindahkan ranjang itu untuk ditempel jadi satu dengan cepat, hihi, mereka pasti tidak sabar lagi untuk bersetubuh dengan kami.

Setelah itu Diana bilang,”Mas, foreplay dulu. Jilat memek kami ya. Yuk ladies kita baring sini.” Kami pun segera berbaring telentang dengan kaki agak mengangkang, memamerkan liang vagina kami ke 4 mas-mas beachboy ini. Diana yang paling nakal diantara kami ini pun inisiatif menunjuk mas Egi sebagai pejantannya, “Sini mas Egi. Sama aku.”.

Sedangkan kami bertiga yang tidak memilih, membebaskan saja beachboy yang memilih. Kulihat tatapan mas Adri yang bernafsu pada payudaraku, hihi, sepertinya ia menginginkanku, kulihat penisnya juga sudah agak ereksi. Aku pun tersenyum dan dengan nakal menggodanya dengan meremas buah dadaku dan tanganku yang satu memberi kode ke dia untuk mendekat. Christine yang disebelahku didekati oleh mas Ketut. Dan Feby didekati mas Pasek.

Kini kami 4 gadis keturunan berkulit putih mulus sedang telentang dengan kedua paha masing-masing terkangkang lebar, memamerkan vagina kami yang merekah dengan dihiasi bulu kemaluan yang lebat, hanya punya Diana saja yang dicukur rapi pinggirannya walau tetap lebat di bagian tengah vaginanya. Aku berbaring di sebelah pinggir kanan ranjang, sebelahku berturut-turut ada Christine, Diana dan Feby di pinggir kiri.

Diana dengan nakal ingin membuat semacam kontes, “Guys, kita bikin kontes ya. Siapa yang paling lama tahan untuk gak orgasme, dia yang menang. Yang kalah mulai sore hari ini sampe besok balik jakarta gak boleh pake dalaman.”. Gila sekali memang Diana membuat kontes begini. Para beachboy itu hanya tertawa-tawa saja mendengar ucapan Diana. Kami bertiga pun setuju dengan tantangan kontesnya itu.

Lalu orgy ronde kedua ini pun dimulai. Keempat pejantan itu pun sudah bersiap di selangkangan kami. Diana pun berucap, “Biar startnya adil, saya hitung sampe tiga baru mas-mas boleh jilatin memek kami ya.” Lalu Diana pun mulai berhitung, “satu..dua..tiga”. Dan para beachboy ini dengan lahap mulai melumat vaginaku dant teman-temanku.

‘Sllrrupppp…sllrrrupppp..’suara hisapan mulut mereka di vagina kami. Kami berempat pun serentak mulai mendesah-desah keenakan. “Sshhh..nghhhhh..ohh..”,rintihku. Kucoba sebisanya menahan diriku untuk tidak cepat orgasme dengan memikirkan hal-hal yang bisa mengurangi nafsu birahiku.

Sudah sekitar 5 menit mereka menghisap vagina kami tapi belum ada yang orgasme. Sepertinya teman-temanku juga berjuang untuk tidak orgasme duluan. Uhh, permainan lidah mas Adri di vaginaku benar-benar sangat hebat. Aku makin kewalahan menahan rangsangannya.

Lalu kurang lebih 3 menit kemudian, terdengar lenguhan keras di sebelahku, ternyata Christine yang paling pertama orgasme. “Nghh..ga kuat gua..enak banget..Aaahhhhhhhhh!”, jerit Christine saat orgasme dengan dada membusung, membuat dua gunung kembar nya yang besar itu makin menonjol.

1 menit berselang, giliran Feby yang klimaks. “Aahhhhhh..gila gila..aku nyampe…nghh..Ooohhhhhhhhh!!”,ceracau Feby dengan tubuh mengejang-ngejang. “Lidah mas Pasek lincah banget..hah hah..”,ucap Feby dengan terengah-engah.

Kini tinggal aku dan Diana yang sedang berlomba untuk bertahan tidak orgasme oleh rangsangan mulut beachboy di liang nikmat kami. Ohh,lidah mas Adri memainkan klitorisku dengan cepat, menyentil-nyentilnya membuatku makin hilang kendali. “mas..nghh.. pelan-pelan..ahhh..”,desahku yang meminta mas Adri memelankan gerakan lidahnya. Tapi mas Adri tetap menjilati dengan cepat hingga akhirnya aku pun mencapai batas pertahananku, tubuhku bergetar-getar saat orgasme dengan badanku yang melengkung ke depan, membuat payudara 34Bku membusung. “Aaaahhhhhhhhhhhh!!!”,lenguhku keras sambil kuremas rambut hijau mas Adri yang dengan lahap menghisap cairan orgasmeku.

Hanya selang beberapa detik Diana juga akhirnya orgasme. “Ahhhh..yes…aku menang..aahhh..aaahhhhhhhhhh!!!”,jeritnya antara orgasme dan merayakan kemenangannya. Tubuh Diana terlonjak-lonjak beberapa kali sebelum akhirnya berbaring lemas dengan dada yang naik turun.

Kami semua beristirahat sejenak setelah orgasme dari permainan lidah 4 pejantan berkulit gelap ini. Para beachboy ini pun mengerti dengan keadaan kami dan mereka duduk menunggu perintah berikut dari kami berempat. Sekitar 5 menit kemudian Diana pun membuka suara, “Yuk sekarang mulai ngentotnya. Girls, kita blowjob dulu ya kontol mas-mas ini biar lebih siap untuk genjot kita. Hihi.” Memang penis mereka belum ereksi maksimal.

Kami berempat pun berlutut di hadapan beachboy yang berdiri dengan penis yang menggantung tepat di muka kami. Aku dan teman-temanku pun mulai memberikan servis blowjob ke penis beachboy masing-masing. Kuemut-emut kepala penis mas Adri yang bersunat dengan gencar, seolah-olah seperti ingin membalas rasa nikmat yang dia berikan pada liang kemaluanku tadi.



“Mmmm..ummm…mmmhh..” suara kuluman kami, 4 gadis muda pada batang kejantanan 4 beachboy yang kami sewa untuk memuaskan kami. Para beachboy itu mengerang-ngerang keenakan penisnya dioral gadis muda cantik dari kalangan high class. Kami berempat yang berlutut berjejer di atas kasur ini dengan liar menghisap, menjilati dan mengulum penis-penis perkasa para pejantan ini yang tidak lama lagi akan mengaduk-ngaduk vagina kami. Kulihat dari pantulan cermin sebuah pemandangan sangat kontras yang membuat darah berdesir jika dilihat oleh siapapun. 4 gadis keturunan chinese, dari keluarga kaya, berkulit putih terawat sedang menyepong mas-mas berkulit gelap , kasar , bertampang jelek dan dari golongan tidak mampu. Ini membuatku makin horny dan makin kupercepat hisapanku di penis mas Adri. Tanganku sendiri lalu meremas dadaku dan memainkan puting susuku.

Tidak tahan dengan seponganku, mas Adri pun memintaku stop karena ia tidak ingin keluar sebelum menikmati vaginaku. “Uhh,sedap non. Tapi stop sepongannya ya. Sayang kalo keburu crot. Sekarang saya genjot ya memeknya.”, ujarnya. Aku yang memang sudah sangat birahi ini pun segera berbaring telentang, siap untuk disetubuhinya. Ia pun berlutut di depan selangkanganku seraya mengarahkan penisnya dan ditekannya memasuki liang memekku. ‘Bles’ akhirnya penisnya yang keras pun ditekan hingga masuk ke memekku. “Ohh..rapatnya memek non..”,gumamnya yang menikmati jepitan liang senggamaku. “Ngghhh.. ayo mas Adri..genjot Selina..”,kataku dengan horny, tidak sabar untuk dipompanya.

Segera mas Adri pun menghentakkan penisnya maju mundur di liang kemaluanku dengan tempo bervariasi, kadang cepat kadang agak dilambatkan, membuatku keenakan. Apalagi sambil menyetubuhiku, mas Pasek juga memainkan vaginaku dengan tangannya. Diremas-remas juga jembutku yang lebat dan jarinya memainkan bibir memekku. Aku makin merintih nikmat, “Ahhh iyahh mas..gitu..uh enak..ahh ahhh..”. Kulihat di sebelahku teman-temanku pun semua sudah mulai bersetubuh dengan pasangan seksnya masing-masing.

Di sebelahku persis, Christine yang menungging sedang dipompa vaginanya dari belakang oleh mas Ketut. Tangan mas Ketut meremas-remas payudara 36C Christine dengan gemas. “Ohhh.. enak mas Ketut..terus.. ahh..ahh..”,desah temanku yang bertubuh semok ini. Mas Ketut menimpalinya di sela genjotannya, “Uhh..iya non.. asoy memekmu..ohh.. toket non gede..mantep..uh..mas suka..”. Christine di sela lenguhannya membalas, “Nghh.. iyahh mas.. enak.. remas terus toketku..ahh..”.

Diana sedang digenjot dengan posisi berbaring menyamping membelakangi mas Egi yang menyodoknya dari belakang. “Aahhhh..enak mas Egi..sodok yang dalam..ahh ahh iyah.. gitu..yess..ahh!”,ceracau Diana dengan binal sambil tangannya mengelus-ngelus bibir memeknya dengan nafsu. Tangan mas Egi dari belakang juga memainkan puting susu Diana yang mancung. “Uhh, mantep jepitan memek non Diana..ahh..”,ceracau mas Egi yang keenakan. “Ahh ahh kontol mas Egi panjang.. bikin nagih.. ahh.. Diana suka..ahh.. ahh!”,timpal Diana sambil terus mendesah.

Feby yang berada paling jauh dariku kulihat sedang digenjot sambil duduk dipangku oleh mas Pasek. Sambil bergoyang dalam birahi, mereka berciuman dengan sangat hot sampai beradu lidah. ‘Mmhhhh…mmhhhh..”, desahan tertahan Feby yang sedang berciuman. Feby melingkarkan tangannya pada leher mas Pasek. Tangan mas Pasek aktif memainkan payudara mungil temanku ini. Dipencet-pencetnya pentil susu Feby yang berwarna coklat muda itu.

Sekitar 10 menit digenjot mas Adri di posisi misionaris ini, kurasakan vaginaku mulai berkedut. “Aaahh mas Adri! Selina nyampee! Aahh.. Aaahhhhhhhhh!!”, rintihku dengan badan berkelojotan saat mencapai orgasme. Lalu tidak lama diikuti oleh Christine yang mencapai klimaks dengan menjerit, “Mas..dikit lagi..ahh..ahhhhhhhhhhhhh!!”. Dan setelah itu Diana dan Feby yang orgasme secara hampir bersamaan.

“Ahhh iyaahhh..terus…iyahhh ahhh ahhhhhhhhh!!”, jerit Diana.

“Ahhhhhhhhhh!”,lenguh Feby.

Tubuh teman-temanku juga mengejang-ngejang seiring gelombang orgasme yang melanda mereka.

Ketika kami sedang beristirahat sejenak sambil terengah-engah, para pejantan itu berinisiatif untuk berganti pasangan seks. Sepertinya mereka berempat memang ingin mencoba vagina kami.

Sekarang aku dengan mas Pasek.

Feby dengan mas Adri.

Diana dengan mas Ketut.

Christine dengan mas Egi.

“Nungging ya non Selina.”,pinta mas Pasek yang segera kuturuti. Ditusukkannya penisnya ke liang vaginaku yang sudah sangat basah itu. “Nghh..sempit..uhh..”,ceracau mas Pasek setelah penisnya tertancap di dalam liang nikmatku lalu mulai dimaju mundurkannya pinggulnya. Aku pun kini digenjot dengan posisi Doggy oleh mas Pasek. Tangannya meremas-remas pantatku dengan gemas sambil memompa vaginaku dengan tempo cepat. “Aahhhhh..mas..enaakkk..ohh..ohhhh..”,ceracauku. Aku merem melek merasakan sodokan di vaginaku. Erangan teman-temanku di sampingku menandakan mereka juga sudah disetubuhi lagi oleh beachboy-beachboy masing-masing.

Saat sedang asyik itu tiba-tiba mas Egi yang sedang menggenjot Christine di sebelahku berceletuk, “Eh mau coba gaya ini ga? Aku lihat di bokep barat yang main 2 pasangan gitu.”. Mas Pasek yang sedang menggenjotku pun balik bertanya,”Gaya apa Gi?”. Lalu segera dijawab mas Egi, “Jadi 1 pasangan pake gaya telentang dan 1 lagi pake gaya doggy tapi badan yang cewe di atas badan cewe satunya. Biar mereka juga bisa saling merangsang gitu.”. “Wah boleh juga ni dicoba Gi.”,ucap mas Ketut yang sedang menikmati goyangan Diana yang dipangkunya. Mas Pasek meremas payudara Christine yang sedang bergoyang di posisi Reverse Cowgirl, sambil berucap, "Ya uda yuk kita coba.".



Akhirnya kami pun memposisikan tubuh kami sesuai gaya yang dijelaskan mas Egi tadi. Aku yang masih tetap disetubuhi mas Pasek di posisi doggy style lalu Christine diposisikan di bawah tubuhku dengan digenjot mas Egi dengan gaya misionaris. Oh dengan begini posisi kepalaku ada di kemaluan Christine. Dan kepala temanku itu di milikku. Vagina Christine cukup tembem dengan rambut kemaluan yang tidak terlalu lebat dan rapi karena sepertinya temanku mencukurnya. Berbeda dengan vaginaku yang jembutnya lebat ini.

Mulailah kedua beachboy ini menggoyang pinggulnya menyodok-nyodok vaginaku dan Christine. Kedua tangan mas Egi meremas-remas payudaraku lalu dicubit-cubitnya puting susuku menambah nikmat yang kurasakan. Kulihat mas Pasek yang sedang memompaku memainkan buah dada Christine yang montok.

Aku yang sudah dikuasai birahi ini pun dengan nakalnya mencium dan menjilati bibir vagina Christine yang sedang disodok penis mas Egi. Tanganku kugunakan untuk membelai dan memijit lembut kedua testis mas Egi, membuatnya mengerang nikmat sambil bergumam,”Ah, enak non Selina..iya gitu..mainin biji pelirku..oh..”.

Christine pun tidak mau kalah, ia juga ikut menjilati vaginaku dengan liar. Tangannya juga dengan nakal memainkan lubang anusku membuatku merasa geli sekaligus nikmat. Mas Pasek yang terus memompaku meminta Christine juga memainkan testinya seperti yang kulakukan ke mas Egi. “Umm, non Christine, mainin biji pelir mas ya..”,ucap mas Pasek. Dengan segera Christine pun meremas-remas testis mas Pasek dan malah juga menggunakan mulutnya untuk menjilati testis beachboy itu, membuatnya mengerang keras, “Ahh gila enak banget.. dijilat bijiku sambil ngentot gini. Ohh..”. Aku yang makin horny pun sekarang menjilati batang penis mas Egi yang keluar masuk di memek temanku.

Kulihat ke sebelah dimana Diana, Feby dan 2 beachboy lainnya juga sedang di posisi yang sama dengan kami ini. Diana dibawah dan Feby diatas. Diana digenjot oleh mas Ketut dengan posisi misionaris. Feby dipompa oleh mas Adri dengan gaya doggy. Kulihat Diana dengan bernafsu menjilati bibir kemaluan Feby dan buah zakar mas Adri. Feby juga menjilati vagina Diana.

Tidak lama Feby menjerit nikmat saat ia mendapat orgasmenya. “Oohhhhh aku keluar.. Ngghh…Ahhhhhhhhhhh!!!”. Tubuhnya berkelojotan sangat kuat. Disusul oleh Diana beberapa detik kemudian yang juga mengejang beberapa kali seperti Feby. “Ahhhh.. yes.. ahh..fuck!! I’m cumming! Aaaaarghhhhhhhh!!!”,jerit Diana saat klimaks.

Kurasakan vagina Christine yang sedang kujilati ini mulai berkedut-kedut. Christine pun menjerit melepas rasa nikmatnya,”Aaahhhhhhh..gua nyampeee!!!!”. ‘crrttt…crrtttt…crrtt’, kurasakan cairan orgasme Christine menyembur membasahi bibir dan mukaku. Terasa asin lendir hasil klimaks temanku ini.

Aku pun sudah di ambang orgasmeku dan aku meminta mas Pasek mempercepat sodokannya di memekku, “mas.. terus..sodok memekku lebih kencang lagi..ahh..ahh!” Kurasakan vaginaku berkontraksi dengan kuat dan saat orgasmeku tiba aku mengekspresikan kenikmatanku dengan lenguhan keras, “Ohh..enaaakkk kontolmu mas...Oooohhhhhhhhhhhh!!!”.

Kami 4 gadis muda yang baru orgasme ini pun terbaring dan menelungkup lemas dimana 4 pejantan ini masih dengan semangat memompa vagina kami. Satu per satu mereka pun akhirnya orgasme.

Dimulai dari mas Adri yang klimaks dan mencabut penisnya. Feby langsung bangkit dan mengulum penis mas Adri. Mulut mungil temanku itu menghisap-hisap penis beachboy berambut hijau itu dengan sangat liar. “Uhhhh, gila mulut non Feby mantap..ahh!”,lenguhnya. ‘crot crot crot’, Feby menelan habis sperma mas Adri dan menjilati penisnya sampai bersih.

Lalu mas Pasek yang menggenjotku akhirnya juga tidak tahan lagi dan memuncratkan spermanya ke pantatku. “Ahhh enaaakkk..”,ceracau si beachboy berambut mohawk ini. Aku pun bangkit dan membersihkan penis mas Pasek dengan mulutku sebagai rasa terima kasihku sudah dipuaskan oleh batang kejantanannya ini. Kujilati kepala penisnya hingga bersih dari sperma.

Setelah itu giliran mas Ketut yang orgasme, ia ingin mencabut penisnya tapi ditahan oleh Diana yang menjepitkan kedua kakinya ke pinggul beachboy berambut kriwil itu. “Keluarin aja mas di dalam. Aku suka sperma hangat di memekku. Nghhh..”,pinta Diana dengan binal. “Ohh..oke non.. ni rasain peju saya di memek non..aahhh!”,timpal mas Ketut sambil melenguh saat ia orgasme.

Terakhir adalah mas Egi yang menembakkan pejunya ke payudara Christine. “Ohh..sedap memek amoy toge kayak non..uuhhhh!”,gumamnya dengan keras. Christine juga dengan binalnya memegang penis mas Egi dan mengulumnya hingga bersih. “Ummmm…mmmm..”,suara kuluman Christine di penis beachboy yang sedang merem melek keenakan itu.

Ronde dua yang liar ini benar-benar menguras tenaga kami semua. Terlihat dari kami yang semuanya sudah lemas dan sedang menarik nafas. Setelah itu Diana menginfokan masih ada sekitar 3 jam lagi waktu booking kamar ini. Berhubung masih banyak waktu tersisa di kamar hotel ini kami pun memutuskan untuk tidur dulu di ranjang bersama beachboy masing-masing yang baru selesai bercinta dengan kami.

Aku berbaring di ranjang kamar ini bersama mas Pasek.

Diana dan mas Ketut di ranjang sebelah.

Christine, Egi, Feby dan Adri berjalan ke kamar sebelah melalui pintu penghubung karena mereka juga mau tidur.

Sekitar 1 jam lebih kami tertidur lalu kami dibangunkan oleh suara keras dering telepon di HP Diana. Dengan muka yang masih mengantuk Diana pun mengangkat telponnya. Dari percakapannya sepertinya itu telepon dari mamanya. Sekitar 10 menit kemudian Diana pun sudah selesai berbincang dengan mamanya dan telepon pun diakhiri.

Diana pun lalu menoleh ke mas Ketut yang juga ikut terbangun tadi. Ia dengan tersenyum nakal sambil mengerlingkan matanya meminta mas Ketut untuk menemaninya mandi. “Yuk mas kita mandi bareng biar segar jadi bisa ngentot lagi. Hihi.”. Aku hanya geleng-geleng melihat tingkah Diana yang sangat liar itu. Lalu pintu kamar mandi pun tertutup saat mereka sudah masuk ke dalam.

Mas Pasek yang juga sudah bangun pun tiba-tiba memijit punggungku dari belakang. “Saya pijitin ya non biar rileks. Hehe.”,ucapnya. Aku tahu sebenarnya itu akal-akalannya supaya ia bisa menaikkan lagi nafsuku. Tapi aku memang suka dipijit jadi ya kubiarkan saja tangannya menjelajahi punggungku yang putih mulus ini. Aku pun lalu berbaring telungkup di kasur.

Tangannya kini mulai memijit turun hingga ke pinggangku dan terus turun hingga pantatku. Lalu kini pijitannya pun mulai berada di bongkahan pantatku. Kulit pantatku yang halus pun kini dipijitnya sambil sesekali dielus-elus. Mulai terasa sensasi geli nikmat yang membuatku menggelinjang.

Mengetahui aku sudah makin terangsang oleh sentuhannya, mas Pasek pun kini lebih mengarahkan pijitan-elusannya ke area selangkanganku. Jari-jarinya dengan cekatan memijit sambil juga membelai area vaginaku. Ini membuatku mulai keenakan dan mendesah, “Nghhh mas..”. Vaginaku sudah mulai lembab karena memang aku sudah horny akibat belaian mas Pasek di area kewanitaanku.

Tidak lama pun dua jari mas Pasek sudah ditusukkannya ke dalam memekku. Lalu dengan cepat jari-jarinya itu mengocok liang nikmatku, membuatku mendesah keras, “Aahhh..mas! Enaaakk.. terus..”. Desahanku membuat mas Pasek makin bernafsu mengobel lubang kemaluanku yang kini sudah sangat basah oleh cairan cintaku.

Saat aku akan orgasme, mas Pasek pun mencabut jari-jarinya. Aku yang nanggung ini pun menatapnya sambil protes, “Loh koq berhenti mas. Selina uda hampir nyampe padahal..”. Mas Pasek lalu sambil tersenyum mesum pun bilang, “Iya non, kontol mas udah ngaceng lagi nih. Kita ngentot lagi ya. Hehe.”. Aku yang memang ingin diantar menuju orgasme lagi pun segera mengiyakannya sambil menunggingkan pantatku.

Tanpa perlu diperintah, mas Pasek pun segera mendorong pinggulnya supaya penisnya bisa kembali menikmati sempitnya liang vaginaku. ‘Bles’, kembali penis beachboy berambut mohawk ini bersarang di memekku. Segera dipacunya penisnya menggenjot vaginaku dengan tempo yang cepat.

Saking cepatnya sodokan mas Pasek di memekku, tercipta suara keras pertemuan kulit pantatku dengan kulit pahanya, ‘Plok Plak Plok Plak Plok!!’. Aku melenguh-lenguh keenakan oleh genjotannya, “Ohhh ohh enak mas! Terus sodok memekku.. aahhh ahhh aahhh!”.

Saat aku dan mas Pasek sedang asyik bercinta, tiba-tiba mas Adri dan mas Egi yang tadi tidur di kamar sebelah mendatangi kami di ranjang ini. “Boleh join gak non Selina? Hehe. Non Feby sama non Christine tidur pulas banget.”. Mereka masih bertelanjang bulat juga, kulihat penis mereka yang sudah setengah ereksi, mungkin karena melihat tubuh telanjang 2 temanku.

Aku yang sedang dimabuk birahi pun menganggukkan kepalaku tanda setuju untuk digangbang mereka. Lalu mas Adri dan mas Egi pun mendekatkan penis berwarna coklat kehitamannya ke mukaku. Sambil digenjot di posisi doggy ini aku pun memblowjob bergantian 2 penis beachboy di depanku. “Mmhhhh..umhhh…mmhhh..”,desahanku tertahan oleh penis dalam mulutku.



5 menit kemudian aku pun mendapatkan orgasmeku. Kuluman penis di mulutku terlepas saat aku menjerit nikmat, “Aaahhhhhhh!”. Tubuhku berkelojotan dan lalu aku pun roboh telungkup ke depan.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Diana berdiri sambil di belakangnya ada mas Ketut yang sedang menggenjot vaginanya. Kedua tangan mas Ketut berpegangan pada payudara Diana yang putih bulat. “Ahhh..lagi ngentot juga..ahh..lu Sel..ahh..nafsuan juga ya lu..ahh..”,ucap Diana sambil mendesah.

“Wah ada non Diana nih. Kalo gitu aku sama non Diana aja ya Dri.”,ucap mas Egi sambil berjalan mendekati Diana yang sedang keenakan. Mas Adri pun mengiyakan sambil kini dimintanya aku untuk menyepongnya lagi. “Non.. hisap lagi ya kontolku.”. Aku yang sudah kembali horny akibat sodokan-sodokan mas Pasek ini pun mengemut kontolnya. Selagi kublowjob, Mas Adri meremas-remas kedua payudaraku yang tergantung dan bergoyang seirama genjotan mas Pasek.

Sambil menyepong, kulihat kini Diana dan mas Ketut berjalan sambil tetap bersenggama. Mereka berjalan ke arah ranjang sebelahku dan setelah itu mas Ketut pun duduk lalu membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Kini Diana pun disodok di posisi Reverse Cowgirl. Diana dengan liarnya menggenggam dan mengocok penis mas Egi lalu menjilat-jilati kepala penisnya. Mas Egi merem melek akibat kombinasi permainan tangan dan lidah Diana pada batang kejantanannya.



5 menit kemudian kurasakan vaginaku kembali berkedut dan aku pun mendapat orgasmeku lagi. Kulepas kulumanku dan aku melenguh keras, "Nghh...ahhhhhhhhhh!". Kontraksi vaginaku membuat mas Pasek akhirnya tidak tahan untuk orgasme. Sambil melenguh keras ia lalu mencabut penisnya dan mengocok penisnya hingga spermanya menyembur ke pantatku. ‘Crot crot crot’,cukup banyak semprotan air mani si beachboy berambut mohawk ini.

Setelah itu mas Pasek pun pergi ke kamar mandi. Kini giliran mas Adri yang akan menikmati tubuhku. Dibalikkannya tubuhku hingga telentang lalu mulutnya menjilati wajahku hingga telinga dan turun ke leherku. Lalu lidahnya kini merayap turun ke buah dadaku. Lidahnya bermain-main di areola susuku tapi tidak menyentuh pucuknya. Bergantian kedua areolaku dijilatinya tanpa mengenai puting susuku yang sudah sangat mancung itu. Ia ingin memainkan nafsuku.

Aku yang ingin puting susuku diemut pun dengan nakal memintanya, “Mas Adri.. hisap pentilku dong..”. Mas Adri lalu terkekeh sambil menatapku, “Hehe, titik kelemahan non di puting nih ya.”. Lalu mulutnya pun mencaplok puting susu merah mudaku yang kanan. “Nghhhh!”,lenguhku saat rangsangan kuat di pentilku yang sensitif. Tangannya yang satu mencubiti puting sebelah kiri. Aku menggelinjang keenakan sambil merintih, "Ohh iyahh isap terus mas Adri..ahhh enaknya..".

Setelah puas menyusu di buah dadaku lalu mas Adri pun duduk di ranjang. Dengan muka yang sudah sange, dimintanya aku untuk menduduki penisnya yang sudah sangat keras. Aku yang memang telah sangat horny ini pun dengan segera berjongkok di atas kontolnya yang tegak menantang. Pelan-pelan kuturunkan tubuhku sambil kugenggam kontolnya supaya tepat mengarah ke liang nikmatku.

Mulai masuk penisnya hingga akhirnya vaginaku pun menelan penis si beachboy ini. Tidak lama kemudian aku pun sudah aktif menaik turunkan tubuhku di pangkuan mas Adri. Ia juga ikut menggoyangkan pinggulnya menyambut hentakan tubuhku. Kutatap mas Adri dengan muka sayu dan mulut yang merekah karena terus merintih. Mas Adri yang tidak tahan pun segera melumat bibirku itu dan kami pun ber-french kiss. Tanganku memeluk leher beachboy ini dengan mesra.

‘Mmhhh..slrrrpp..ummhh…slrrpp’,suara hisapan yang terdengar dari pagutan bibir dan lidah kami.

Lalu mas Adri pun melepas pagutannya dan kini ia menciumi buah dadaku hingga akhirnya mulutnya menghisap puting susuku. “Ohhh mas..enaakk..ahhh ahh..”,erangku yang menikmati genjotan dan hisapan mulutnya itu. Kuremas-remas rambut hijau mas Adri yang sedang mencumbu payudaraku. Sesekali digigitnya pentil susuku dengan gemas, membuatku makin merasa melayang oleh kenikmatan ini.

5 menit kemudian aku mendapatkan orgasmeku, kudongakkan kepalaku ke atas sambil melepaskan lenguhan keras, “Mas.. aku nyampe! Aaahhh..aahhhhhhhhhhhh!!”. Beberapa kali tubuhku berkelojotan sampai akhirnya aku pun ambruk ke arah mas Adri.

Aku pun hanya bisa menyandarkan tubuhku ke dada mas Adri yang masih menyodokkan penisnya. Lalu Feby dan Christine yang ternyata sudah bangun pun masuk ke kamar ini. Melihatku yang sudah lemas, mas Adri pun membaringkanku setelah mencabut penisnya dari vaginaku.

Lalu mas Adri mendekati Feby yang tadi menonton persetubuhan kami, dan lalu memeluk temanku itu sambil menciumnya. Feby memeluk leher mas Adri dan membalas ciumannya dengan hot. Mas Adri juga meraba sekujur tubuh Feby yang putih mulus itu.

Kuarahkan pandanganku ke Diana yang ternyata kini sedang disandwich oleh mas Ketut dan mas Egi. Tubuh Diana yang putih mulus khas gadis keturunan berada diantara himpitan 2 beachboy berkulit hitam terbakar matahari. Mas Ketut di bawah tubuh Diana yang sedang menungging dimana mas Egi di belakang temanku itu. Penis mas Ketut sedang menyodok-nyodok vagina temanku itu. Sedangkan di lubang pantat Diana, ada penis mas Egi yang tidak kalah cepat menyodokkan penisnya. “Aaahh ahhh ahhh! Iyahh..ahh! Enak! Nghh.. entot terus mas 2 lubangku!! Ohhh ohh!”, Diana mendesah-desah keras meluapkan rasa nikmat yang ia peroleh dari penis perkasa 2 beachboy itu di kedua lubang tubuhnya.

Christine yang dari tadi menonton persetubuhan threesome Diana, Ketut dan Egi kini berdiri di samping ranjang di dekat mas Egi. Kulihat ia berciuman dengan mas Egi sambil tangan mas Egi memainkan vagina temanku itu. Setelah itu mas Egi pun mencumbu payudara 36C Christine dengan bernafsu sambil tangannya yang satu tetap mengocok-ngocok liang memek temanku. Christine hanya bisa merem melek sambil melenguh keenakan menikmati permainan jari dan mulut mas Egi di tubuhnya.

Tidak lama kulihat Diana mendapat orgasme dengan tubuh yang bergetar-getar. “Ahhhh gilaaahhh enak…aahhhhhhh!”, lenguh Diana yang meremas rambut kriwil mas Ketut yang sedang asyik mengemut puting susu temanku. Tampak Diana terbaring di atas badan mas Ketut yang terus memompa tubuhnya bersama mas Egi.

Lalu kulihat ke arah Feby dan mas Adri yang kini sedang bersetubuh sambil berdiri. Feby berpegangan pada meja dan dari belakang mas Adri sedang memompa vaginanya dengan kecepatan tinggi. Dari pantulan cermin di depannya terlihat wajah temanku yang horny itu megap-megap keenakan. Kedua tangan mas Adri juga memainkan payudara temanku yang mungil dan putih itu. Dipelintirnya puting susu temanku hingga temanku itu makin keras mendesah, “Ahh ahh..iyahh mas! Sodok terus yang kencang..ahh ahh ahh!”.

Sekitar 10 menit kemudian, terdengar erangan keras Diana yang mendapatkan orgasmenya lagi yang entah sudah keberapa kali. “Oooohhhhhh!”,lenguh temanku. Lalu beberapa detik kemudian giliran mas Egi yang sedang menikmati jepitan lubang pantat Diana mencapai orgasme. Ia menggeram nikmat sambil disodokkan dalam-dalam penisnya di lubang pantat temanku dan lalu penisnya pun menyemburkan spermanya memenuhi rongga anus itu.

Setelah itu mas Egi mencabut penisnya yang sudah melemas. Mas Ketut juga ikutan mencabut penisnya dari liang kemaluan Diana. Diana terbaring lemas dengan nafas putus-putus.

Kini mas Ketut mendekati Christine yang sudah berbaring di ranjang. Lalu dibentangkannya paha Christine dan dihunjamkannya rudal hitamnya ke memeknya yang jembutnya tidak terlalu lebat itu. "Ohhh!", Temanku memekik nikmat saat vaginanya terisi penis si beachboy. Lalu mas Ketut pun dengan bernafsu mulai memompa liang senggama temanku itu dengan tempo cepat.

Christine mendesah-desah keenakan oleh genjotan mas Ketut. Kedua payudaranya yang besar itu memantul-mantul seirama sodokan si beachboy berambut kriwil. “Nghh mas.. ohh ohh ohh..”, erangan nikmat yang keluar dari mulut temanku.

Jujur aku pun sudah kembali bergairah lagi menonton liveshow teman-temanku dengan para beachboy itu. Liang vaginaku bahkan sudah basah karena tanpa sadar aku mengelus-ngelusnya sambil menonton. Tetapi memang para pejantan di depanku ini sudah memiliki pasangannya masing-masing dan ada yang sudah orgasme.

Lalu aku teringat ada mas Pasek yang tadi ke kamar mandi. Oh ternyata ia kini sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut dan tubuh masih agak basah, sepertinya ia tadi mandi. Ia bersandar di dekat pintu kamar mandi sambil menonton juga adegan orgy seks ini. Oh, entah kenapa aku yang sedang horny ini tiba-tiba jadi punya ide untuk bercinta dengan mas Pasek di kamar mandi, hihi.

Aku kemudian bangkit dari ranjang dan berjalan mendekatinya sambil tersenyum nakal lalu berbisik, “Mas.. mandiin Selina yuk..”. Aku pun masuk ke dalam kamar mandi diikuti mas Pasek yang seperti kerbau dicucuk hidungnya..


~Bersambung~