Pemburu Kenikmatan Seks ( Part 9 ) - Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Update Terbaru

Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Kumpulan Cerita Seks & Foto Bugil Terbaru

Jumat, 30 Oktober 2020

Pemburu Kenikmatan Seks ( Part 9 )

Aku melaju kencang untuk kembali tiba di rumah Mbak Ningsih...sedangkan Ustadzah pun sedang asik mengobrol dengan anaknya di perjalanan tergesa-gesa kami..... Aku melaju cepat karena tak enak dengan Mba Ningsih yang kembali menelpon kami.... Dia takut kami terjadi apa-apa...sebab itu aku takut menambah beban pada diri Mbak Ningsih... Kembali tiba di rumah klasik khas pedesaan... Kulihat wajah panik Mba Ningsih menunggu kami.....

Setelah Ustadzah melakukan Cipaka-Cipiki.... Giliran ku hanya mendapatkan Omelan ringan.... Tapi sepertinya dia memaklumi hal itu.... Karena Bu Ustadzah beralasan mengapa kami telat tiba karena Aku kesiangan ... Dan Ustadzah tak berani membangunkan ku.... Mungkin Alasan sederhana ini di Terima karena Ustadzah yang berbicara.... Seandainya aku yang mengemukakan hal ini mungkin masih banyak pertanyaan lanjutan yang ribet untuk di jawab dengan singkat...

Rumah ini semakin ramai saja... Penuh sesak dengan orang yang berkunjung.... Karena persiapan menikah sudah semakin dekat... Untung saja hasil dari percakapan antara Ibu dan anak yang terjadi barusan... Menghasilkan jawaban kalau bu Ustadzah akan tetap berada disini hingga waktu pernikahan Mbak Ningsih selesai.... Dan Wina mengiyakan permintaan Ibunya yang tercinta itu... Toh mobil yang mereka gunakan memang tak terpakai oleh yayasan tempat Wina mengajar....

Aku pun harus meng cancel perjalanan ku bersama mas Andi.... Membuatnya harus berjalan sendiri... Namun karena ada Felicia dia tak tampak marah justru bahagia karena bisa selalu bersama Felicia.... Felicia pun berharap aku segera kembali karena menginginkan kenikmatan yang di berikan kontolku yang tak terlupakan olehnya.... Meskipun dia sudah berkali-kali mendapatkan kenikmatan dari Mas Andi tapi dia merasa belum terpuaskan.... Aku agak Geleng kepala mendengar ucapan wanita yang kami sebut Biang Gula ini.... Lalu bagaimana hubungan ku dengan mbak Seruni... Tentu hubungan kami kian rutin dan kian Dekat ....kami mulai saling terbuka akan masalah-masalah kecil... Mbak Seruni pun mulai lelah menanti... Dan satu bulan kedepan dia akan mengurus perceraian nya.... Lalu aku hanya perlu menunggu beberapa bulan setelahnya untuk dapat memilikinya seutuhnya.... Aku pun mengirimkan uang rutin tanda aku benar-benar serius untuk menafkahi nya.....

​Di sela aku sibuk membantu persiapan pernikahan Mba Ningsih disini... Aku juga di ku ada kesibukkan lain dengan mendapatkan kesempatan untuk menikmati Ustadzah yang kian Liar meminta kenikmatan rutin padaku... Bahkan tak malu- malu lagi untuk meminta langsung padaku... Bahkan kini tak perlu aku meminta agar dia tak mengunakan dalaman lagi saat sedang bersamaku namun dia melakukan dengan sukarela tiap ada waktu bersama ku.. Tapi memang selama di rumah mbak Ningsih ustadzah tak pernah mengunakan dalaman.... Sehingga mudah buatku ketika tak ada kerjaan untuk mencicipi tubuh mulus sang Ustadzah Alim.....

Ngomong-ngomong Mas Andi dia juga membuatku sedikit merasa tersakiti oleh sikapnya karena dia merasa tertarik dengan Janda Kembang ku yaitu mbak Seruni ... Karena dia melihat betapa cantiknya Mbak Seruni menurut Mas Andi.... Dan betapa beruntung aku memilikinya.... Bahkan dalam candanya dia meminta ku untuk tuker Guling dengan Istrinya dan Felicia.... Tentu aku menolaknya toh Felicia juga bukan seutuhnya milik Mas Andi.... Aku memang pernah bilang memberikannya sebagai hadiah bukan berarti untuk selamanya.... Tapi karena aku tahu Mas Andi pria seperti apa sekarang dan dia memang keluarga baruku aku tak marah karena menganggap nya hanya canda belaka ... Dia pun meminta maaf kepadaku karena lancang telah berkata seperti itu....
Membuatku melupakan kejadian itu... Aku juga menelpon Seruni untuk berhati-hati... Meskipun aku tenang setelah mas Andi meminta maaf... Tapi aku takut jika iblis dalam dirinya mengoda nya dia biasa melakukan apapun... Apalagi aku berada jauh dengannya saat ini.... Seruni pun merasa senang dengan perhatian maksimal ku... Dan berjanji menjaga dirinya....

Lalu Urusan bisnis gula kami.... Kami beruntung karena mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan Gula itu dan Mas Andi sudah mentransfer modal awal ku... sedangkan keuntungan kami.... Kami mulai gunakan sebagai modal usaha bersama... Yang sepertinya memiliki prospek yang baik.... Apalagi kemampuan keuangan yang baik dari Felicia membantu Mas Andi yang kurang baik dalam mengatur hal itu.... Wajar karena tingkatan pendidikan antara aku dan Mas Andi kurang lebih setingkat.... Mas Andi berhenti Sekolah saat menginjak kelas 1 SMA sedangkan aku dikeluarkan saat hampir lulus SMA .... Satu hal yang kami ahli dalam dunia ini adalah keahlian mempermainkan lendir yang kami miliki.....
Untuk kenikmatan buruan kami....

Kembali ke alur cerita kami di rumah Mbak Ningsih.... Aku dan Bu Ustadzah sudah hampir seminggu disini... Dan Hari H pernikahan hanya tinggal menghitung Jam saja.... Kesibukan makin intens dan rumah Mba Ningsih kian penuh sesak dengan warga dan sepupu Mba Ningsih yang dari luar kota mulai berdatangan..... Semua sudah nyaris sempurna menurut ku . . . Mbak Ningsih pun selalu tampil mengoda dan Cantik setiap harinya.... Tapi aku hanya bisa menikmati keindahan nya dari jauh saja... Tak hanya Mbak Ningsih bu ustadzah pun kian tampil mengiurkan....
Dia mulai membeli beberapa pakaian gamis yang lebih modis dan berwarna... Dia juga tak segan memiliki gamis yang ketat untuk memuaskan nafsu mataku...

Aku benar-benar bahagia di sini bukan hanya membantu Mbak Ningsih saja namun karena Ustadzah.... Aku jadi selalu ingin tetap disini lebih lama .... Semakin hari kami semakin berhubungan baik dengan ustadzah dia pun mulai tak tertutup dengan ku dan menerima kehadiran ku.... semakin banyak rasa baru yang kudapatkan dari wanita janda mengoda dan Alim ini..... Hingga rasa untuk bosan atau malas ku pun sirna seketika....tiap kali Ustadzah menari erotis di hadapan ku pingguk besarnya mampu melumat kontolku seluruhnya... Daya remas vaginanya mampu membuatku ku beberapa terpuaskan....

Bu Ustadzah yang menyadari hal ini pun menyadari kalau kami semakin tak terkendali dan dosa yang semakin banyak kami Terima akibat hubungan terlarang yang kian intens ini.... Sehingga sesuatu waktu ustadzah meminta sesuatu hal yang tak bisa ku tolak yaitu pernikahan Siri.... Dia meminta hal itu agar aku dan Dia tak terkena dosa... Dengan sah menikah secara agama maka hubungan kami tak terlarang lagi... Itu menurutnya...

Dan hari itu pun tiba... Hari dimana kami akan melakukan rencana besar kami...kami di suruh menyusul salah satu sepupu Mbak Ningsih yang tinggal di kota sebelah.... Bu Ustadzah mengajak ku ke pesantren tempat dia dulu menimba ilmu agama.... Yang ternyata tak jauh dari kota yang kami tuju...sehingga aku memutuskan untuk pergi kesana terlebih dahulu....Disanakah aku dan Bu Ustadzah melangsungkan Pernikahan Siri kami di depan Guru besar Ustadzah.... Aku mengucapkan Janji suci.... Oleh sebab itulah.... Kami resmi sebagai seorang suami Istri tanpa di ketahui oleh Mbak Ningsih ataupun Anak dari Ustadzah... Ustadzah juga akan merahasiakan ini dari orang lain....
Karena memang tujuannya agar selalu mendapatkan kenikmatan kontolku tanpa berbuat dosa....

Karena tujuan Ustadzah bukan tipe Penuntut yang meminta banyak syarat...sehingga dalam pernikahan siri kami ustadzah tak meminta apapun dariku... dia hanya menghindari adanya dosa yang berkepanjangan... Antara aku dan Dia.... Selain karena memang dia mulai tak bisa lepas dari hangatnya kontolku yang membuat tubuhnya bergetar tiap saat ketika memikirkan kenikmatan yang aku berikan .... Aku memberikannya sebuah kalau nggak indah sebagai tanda ikatan suci kami.... Selesai dengan urusan kami di pesantren ini... Aku dan Ustadzah yang sudah menyandang status baru melanjutkan perjalanan... Di perjalanan kami beberapa kali berhenti untuk menumpahkan kenikmatan yang tiada duanya... Pantat semok dan payudara Ustadzah kian merah karena selalu mendapatkan gerakan nakal dari kedua tangan ku...

Hingga akhirnya kami tiba di kota tujuan...Dikota ini tempat kami menyusul saudara Mba Ningsih disitulah aku berjumpa dengan wanita yang benar-benar tak terduga.... Wanita awal yang menjadi korban buruan kenikmatan ku... Ketika aku sedang pergi untuk mengisi bensin dan Bu ustadzah sedang di rumah sepupu Mba Ningsih itu.... Aku berjumpa dengan nya yang sedang asik berbelanja....

Awalnya aku ragu untuk mendekati wanita cantik itu yang sedang asyik memilih beberapa Buah segar di salah satu lapak didepan Pom Bensin.... Tapi karena aku merasa bersalah padanya dimasa lampau aku coba mendekatinya.... Dia terkejut melihat kemunculan ku pria yang menghancurkan seluruh hidupnya.... Matanya terbelalak penuh dendam seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya dia langsung menghindariku.... Berjalan menjauh agar bisa terhindar dariku... Tapi kuraih tangannya bukan untuk kembali menikmati tubuhnya yang indah itu.... Aku hanya ingin meminta maaf.... Seandainya dia tak bisa memaafkan ku.... Aku akan merasa puas karena sudah menyampaikan hal ini padanya.....

“ Bu Lia.... Aku ingin berbicara sebentar dengan Ibu ... “ lanjut ku meraih tangannya yang berusaha pergi dariku . ..

“hentikan Alex.... Aku masih banyak keperluan.... Dan aku harus cepat pulang... Jangan gangu aku lagi...“ lanjutnya....

“ Lima menit saja bu.... Aku bisa anter ibu kerumahmu setelah itu... Aku tak bermaksud macam-macam....“ lanjut ku cukup lama kami berdebat disana... Hingga akhirnya Bu Lia melemah dan menerima ajakan ku... Meskipun dia tanpa ragu-ragu karena aku adalah pria yang merenggut kesuciannya....
Tapi dia tak punya pilihan karena tak nyaman jadi perhatian banyak orang...

Di perjalanan bu Lia mulai bercerita tentang aku yang dianggap telah tewas oleh kepolisian.... Karena telah di temukan beberapa bagian tubuh manusia sisa dari serangan Buaya memang sungai itu terkenal didiami oleh Buaya sungai yang cukup banyak.. Tapi malam itu aku benar-benar tak bertemu satu pun dari mereka dan secara ajaib selamat dari sana... Lalu potongan tubuh siapa itu.... Karena polisi di pedesaan kami memang tak secanggih dikota karena kekurangan .... Mereka menganggap potongan tubuh yang tersisa itu adalah potongan tubuhku .... Sehingga secara hukum aku memang sudah mati.... Sehingga kasus pemerkosaan ku telah hilang....

Dan kehidupan Bu Lia berlanjut setelah mimpi buruk yang tak terlupakan... Dia sempat trauma beberapa waktu... Sampai akhirnya keluarga mencarikan pria yang bisa mendampingi nya.... Dia menikahi dengan seseorang kenalan saudaranya yang beruntung mau menerima Bu Lia dengan Kondisi kesuciannya telah aku renggut....

Bu Lia sempat hamil setelah kejadian buruk itu...Bahkan jika keluarga Bu Lia tak mengugurkan Kandungannya waktu itu... Aku sudah memiliki buah Hati dari wanita cantik ini.... Tapi semua itu sirna ketika Bu Lia dipaksa untuk mengugurkan kandungannya.... Dia juga sengaja dia asingkan ke kota ini untuk menghilangkan stigma buruk dari orang desa dan rasa trauma berkepanjangan.... dan dari penjelasan Bu Lia juga beberapa orang kampung juga tak tahu pasti tentang pemerkosaan yang ku lakukan terhadap Bu Lia, Bu Dona dan Bu Indah waktu itu... Karena kehebatan dari Keluarga Bu Lia yang memang orang terpandang di desaku....
Sehingga menutupi kejadian besar itu...

Segelintir orang tahu kalau ada pelecehan seksual di sekolahan ku yang melibatkan kepala sekolah yang meringkuk di penjara akibat pencabulan.... Namun patner pertama ku itu telah tiada.... Dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang hancur karena kejadian besar itu.... Dia yang kehilangan pekerjaan...reputasi... Bahkan keluarga nya membuat dia depresi berat dengan sarungnya sendiri dia mengakhiri hidupnya di balik jeruji besi.....mendengar kabar ini aku merasa sedih...

Bu Lia juga menceritakan cara Bu Indah bisa melarikan diri sekapan yang ku lakukan bersama kepala sekolah... Sehingga kekacauan terjadi.... Ketika aku pergi ke pasar dan hanya kepala sekolah yang sibuk melecehkan ku.... Bu indah diam-diam mendekati bu Dona.... Bu Dona melepaskan ikatan Bu Indah ... Setelah ikatannya lepas bu Indah pun pergi untuk melaporkan kejadian ini ke polisi sehingga terjadi hal yang nyaris membunuhku waktu itu.....

Dan ketika itu pula aku ingin bertanya bagaimana kabar kedua wanita korban pertama ku itu.... Apa mereka sudah hidup bahagia seperti Bu Lia.... Atau tidak...

“ Bu Bagaimana kondisi Bu Indah dan Bu Dona.... “ tanyaku....

“ Kalau Bu Dona.... Saya tak tahu kemana dia pergi setelah kejadian buruk itu... Dia pindah dari sekolahan tanpa kabar apapun darinya hingga saat ini.... Aku tak tahu kemana dia pindah.... Yang jelas jauh di luar kota..... Sedangkan Bu Indah hidupnya Hancur dia tak seberuntung ku dan Bu Dona yang mendapatkan sudah menjalankan Hidup baru nya entah dimana..... Bu Indah tak mendapatkan support dari orang terdekatnya...Bu Indah bercerai dengan Suaminya prihal dia tak ingin mengugurkan kandungannya hasil dari perkosaan mu.... Dia pun di pecat dari pekerjaannya karena campur tangan keluarga suaminya.... Dan terakhir kali aku menelpon keadaannya dia sekarang tinggal di desa tempat ibunya lahir.... Dia berjualan sayur mayur di sana.... Dan dari yang ku ketahui dia belum memiliki pasangan hingga saat ini.... Dan masih dalam masa kehamilannya...“ lanjut Bu Lia menceritakan hal yang membuat hatiku terenyuh.... Aku benar-benar melakukan hal buruk.....

“ jadi selain Bu Lia.... Bu Indah juga Hamil dari hubungan terlarang waktu itu.... “ ucapku yang tak percaya hal buruk telah menimpa Bu Indah.... Ketika aku bersenang-senang menikmati hidupku baruku bersama Ustadzah dan Felicia.... Aku telah membuat wanita yang kemungkinan mengandung anakku hidup sengsara....
Karena hal yang kulakukan tanpa pikir panjang waktu itu ...

“ Ya dia pasti mengandung anakmu.... Karena tak ada orang lain yang menyetubuhi waktu itu selain dirimu.... Kepala sekolah hanya menikmati tubuhku dan Bu Dona saja.... Jadi aku yakin kalau anak yang dikandung Bu Indah saat ini adalah anakmu... “ lanjut Bu Lia....

“ Tapi ada kemungkinan kalau itu anak suaminya kan.... “ ucapku berargumen....

“ Suami Bu indah itu pergi lebih dari sebulan sebelum kau menikmati tubuh Bu Indah... Jelas saja jika itu bukan hasil dari suaminya karena kenyataanya Bu Indah baru hamil setelah berhubungan dengan mu.... “ jelas Bu Lia
Memperkuat alibi kalau anak yang saat ini dikandung bu Indah adalah buah cintaku ...

“ Aku harus menemui Bu Indah .... Aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan ku.... “ ucapku

“ Alex sudah sampai.... Itu rumahku.... Dan Ini Nomor telpon ku dan Telpon Bu Indah sertakan alamat barunya... Aku ingin kau melakukan terbaik untuk Bu Indah dia kakakku hidupnya hancur karena mu.... Dan itu tanggungjawab mu.... “ ucap Bu Lia langsung turun dari mobilku... Tanpa pamit atau memberi salam dia langsung masuk kerumah yang cukup mewah menurutku.....

Aku melihat secarik tisu yang berisi nomor telepon telpon bu Indah dan Alamatnya.... Tapi ada hal aneh mengapa Bu Lia juga memberikan nomornya di tisu itu.... Bukankah dia membenciku .. Dan mencoba untuk menghindari ku.... Kenapa dia malah memberiku nomornya yang harusnya di rahasiakan.... Karena mungkin dia lupa kalau aku memiliki beberapa gambar bugilnya hasil pemerkosaan ku beberapa waktu buang lalu dan itu bisa ku gunakan untuk kembali menikmati tubuhnya....

Aku berjalan menuju rumah Sepupu Mbak Ningsih... Karena aku sudah menghabiskan banyak waktu mengobrol dengan bu Lia... Yang tak sengaja kembali bertemu.... Aku juga sudah tahu alamat bu Indah... Tapi kemana perginya bu Dona masih jadi misteri....hal itu yang membuatku Dalam perjalanan setelah menjemput sepupu Mbak Ningsih aku lebih banyak terdiam dan termenung.... Aku benar-benar kehilangan fokus ku... Mendengar kabar Bu Indah hamil anakku dan kehidupan baru wanita yang terkenal sangat pintar itu hancur..... Bu Ustadzah menyadari sesuatu hal sedang menimpaku....
Ketika kami tiba dan sepupu mbak Ningsih pun turun.... Bu ustadzah menanyakan hal yang membuatku terdiam....

“ ada Apa Abi... “ Tanya nya.... Memang setelah pernikahan Siri kami... Bu Ustadzah tak lagi memanggilku dengan nama Asli ku.. Yang biasa dia gunakan.... Dia memanggilku Abi itu pun kalau hanya kami berdua saja.... Namun jika di tempat umum dia akan tetap memanggilku seperti biasa.... Aku pun memanggilnya Umi saat ini.... Ustadzah yang memiliki Nama sangat bagus yaitu Zahra ... Itu pun baru ku ketahui ketika aku melakukan ijab kabul pernikahan siri kami...Aku benar-benar tak tahu nama asli ustadzah sebelumnya.... Namun akibat pernikahan Siri kami ...aku jadi tahu nama Indahnya.....

“ Ada sesuatu yang menjadi beban ku dari masa lalu yang kini terkuak... “ lanjutku

“ Perihal apa.... Apa Abi ingin umi Servis kembali... “ lanjut Ustadzah

“ Tidak Umi ada hal yang benar-benar besar sedang ku pikirkan.... “ lanjutku

“ Katakan apa itu.... Apapun yang menjadi masalah mu kini jadi masalahku juga.... “ ucap Ustadzah begitu menenangkan ku dengan suara lembutnya.....

“ Ini tentang masalah kelam ku.... Umi pasti akan marah setelah mendengarkannya... “ lanjut ku....

“ aku sudah berjanji menerima semua hal dalam dirimu.... Aku ikhlas bi.... Jadi katakan lah pada umi sejujurnya.... Siapa tahu Umi bisa bantu memberikan solusi... “ lanjutnya....

Aku pun menceritakan kan hal yang terjadi antara aku dan ketiga guruku sebelum nya .. Dan menceritakan tentang pertemuan tak sengaja dengan Bu Lia.... Dan aku pun menceritakan tentang Bu Indah yang hidupnya hancur karena ku dan terlebih lagi dia sedang hamil yang kemungkinan besar itu adalah buah hatiku....bu Ustadzah terkejut dengan cerita kelam ku.... Tapi dia sosok yang bijaksana dan penyejuk hatiku.... Selain mampu membuatku beringasan ketika dia menjadi budak nafsuku..... Dia mampu menjadi wanita yang mampu memberikan ku jalan keluar dari masalah yang ku hadapi....

“ Abi... Kamu harus tanggungjawab dengan semua yang kau lakukan di masa lalu.... Aku akan mendukungmu.... Aku akan pergi bersama mu untuk menemui Bu Indah.... Kau harus jadi pria sejati.... Berani menikmati berani pula menanggung resiko yang terjadi....apalagi ada buah hatimu... “ ucap Ustadzah menyentuh kedua pipiku dengan tangan lembutnya dan memberikan ku sebuah pelukan yang begitu ku butuh kan....

“ Umi tak marah dengan yang terjadi.... “ lanjutku....

“ Umi kan... Istri bayangan mu... Yang akan mendukung semua gerak langkahmu saja .... “ lanjut Ustadzah begitu membuat tenang....

“ uuukh... Umi harus dapat hadiah besar nih.... “ lanjut ku mengoda memeluk lingkar pinggang nya untuk menekan tubuhnya lebih dekat dengan ku.... Membuat dua buah payudaranya memberikan pijatan lembut di dadaku....

“ Ussstt.... Jangan sekarang dung Bi.... Nanti aku bisa Tumpah-tumpah disini... Banyak orang... “ bisik Ustadzah mengodaku
Dibalik cadar nya...

“ sejak kapan Ustadzah ku yang Alim jadi se menggoda ini... “ ucapku memberikan kecupan di keningnya....

“sejak resmi jadi milik Abi... “ lanjutnya sambil tertawa kecil....

“ haha.... Ayuk keluar.... Nanti kita disangka mesum di dalam mobil lagi.... “ lanjutku

Aku sedikit merasa tenang dengan apa yang dikatakan Bu Ustadzah.... Aku harus secepatnya menemui Bu Indah.... Dan jika itu harus terjadi maka aku harus ku lakukan setelah semua rencana besar disini selesai.... Akhirnya hanya tinggal menunggu kurang dari 48 jam lagi acara besar akan terselenggara.... Semua persiapan sudah hampir di atas 90%
... Semua rasa lelah ku dan keluarga besar Mbak Ningsih akan terjawab beberapa waktu kedepan

Malam itu Mbak Ningsih dengan Ketiga saudaranya bersama istri pula mengajak aku dan Bu Ustadzah untuk pergi ke rumah salah satu sepupu tertua dari Mbak Ningsih yang tak jauh dari rumah Mbak Ningsih.... Awalnya aku kira ini adalah perkumpulan biasa persiapan untuk tata cara pernikahan.... Namun yang ku dapatkan disana adalah berita yang begitu mengejutkan bukan hanya aku saja tapi ketiga Saudara Mbak Ningsih pun terkejut bukan main.... Bahkan suami dari saudara Mbak Ningsih pun sampai naik pita mendengar kabar ini....
Mereka tak Terima kalau pernikahan yang sudah di persiapan begitu matang harus di gagalkan sepihak....

“ ini tak bisa terjadi.... Ini sama saja mereka ingin mempermalukan keluarga kita.... “ ucap Suami Saudara Mbak Ningsih yang tertua.... Diikuti tangisan dari semua wanita yang ada dalam Forum ini....

“ ini persiapan udah selesai.... Ibu juga mulai membaik keadaanya karena berita bahagia ini.... Tapi kalau ini sampai terdengar oleh ibu ini bisa bahaya.... “ ucap Sepupu tertua Mbak Ningsih sebagai pemilik rumah juga ikut bicara......

Sebenarnya kejadian besar ini sampai terjadi adalah karena pihak Mempelai pria yang merupakan Calon dari Suami Mba Ningsih tiba-tiba memutuskan untuk mengagalkan resepsi pernikahan dengan alasan tak jelas mereka hanya mengirim seorang utusan yang membawa sejumlah uang untuk membayar kerugian dari seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh keluarga Mbak Ningsih...

Tapi ini bukan hanya sekedar kerugian Secara materil saja tapi tentang harga diri dari suatu keluarga yang di pertaruhkan... Bahkan Mbak Ningsih dan keluarga nya coba menelpon Pihak mempelai pria tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.... Waktu yang sudah semakin dekat.... Jika membatalkan begitu saja... Semua orang disini takut akan terjadi sesuatu pada Ibunda Mbak Ningsih....

Aku hanya bisa diam seribu bahasa... Karena aku tak punya hak untuk berbicara.... Tapi aku sedikit kesal dengan sikap pengecut dari calon suami Mbak Ningsih.... Semua mulai naik darah.... Beberapa dari Saudara Mbak Ningsih pun mulai berpikir bar-bar untuk mengunjungi pihak Pria yang seenaknya saja memutuskan untuk pembatalan pernikahan..... Namun salah satu dari kakak Kandung Mbak Ningsih berkata bagaimana kalau menganti pria nya... Dengan begitu pernikahan akan tetap berlangsung dan Ibunda mbak Ningsih akan baik-baik saja begitu pula harga diri keluarga mereka....Sontak membuat suasana Riuh akan kemarahan terdiam....

Mereka mulai membahas ide gila itu.... Jelas awalnya mereka masih berdebat dengan siapa dan kemungkinan apa saja yang akan terjadi.... Namun akhirnya semua mengaitkan akan kemunculan ku di forum itu... Mereka semua mulai tertuju dengan ku.... Pria muda yang memang memiliki kedekatan dengan Mbak Ningsih....
apalagi statusku yang belum menikah membuat mereka memilihku...

“ bagaimana dengan Pria ini saja.... Toh Ningsih juga sudah kenal dengan pria ini.... “ lanjut Saudara Mbak Ningsih menunjukkan Aku sebagai pengganti....

“ Aku sih setuju.... Tinggal bagaimana keputusan Ningsih dan Pria ini... “ lanjut Saudara lain menambahkan....

“ itu tak bisa Mbak... Aku tak mungkin memaksa Alex untuk melakukan hal itu.... Dia punya kehidupannya sendiri.... Kita tak bisa melakukan itu.... “ lanjut Mbak Ningsih disela tangisannya....

“ ini untuk kesehatan Ibu kita dek.... Sama harga diri kita.... Kamu mau keluarga kita mendapatkan malu sebesar ini.... “ lanjut Saudara Mbak Ningsih....

“ tapi aku tak bisa memaksa Alex... “ lanjut Mbak Ningsih

“ Kalau begitu kita tinggal bertanya dengan Alex....” lanjut Pemilik rumah mengintimidasi diriku....



Ningsih​
Aku tak mungkin menerima hal ini secara tiba-tiba aku belum siap untuk semua ini... Meskipun aku memang memiliki sedikit rasa untuk Mbak Ningsih... Tapi tak mungkin hal ini bisa terjadi begitu mudah.... Aku masih terlalu muda untuk beban seberat ini.... Dan jika di tanya mengapa aku menikah dengan Bu Ustadzah.... Itu karena kami tak ingin nafsu kami menjadi ladang dosa.... Tapi yang ini pernikahan sesungguhnya..... Yang sah secara Agama serta Negara dan disaksikan banyak orang.... Kesakralan nya akan benar-benar terasa.... Aku masih ingin menikmati banyak masa mudaku.....
Melakukan oemburuan kenikmatan.... Tapi aku tak mungkin membiarkan Mbak Ningsih bersedih....

“ gimana nak Alex... Mau kan demi keluarga kami.... “ lanjut mereka....

Mbak Ningsih menatapku dengan mata sembabnya .... Aku melihat beberapa kali pada Bu ustadzah... Aku berharap dia membantuku keluar dari situasi liar ini.... Bukannya aku menolak wanita secantik Mbak Ningsih dengan hati baiknya.... Namun aku punya janji dengan Seruni.... Lalu bagaimana dengan anakku di rahim Bu Indah.... Jika aku menerimanya begitu saja aku akan membuat Mbak Ningsih sakit hati di kemudian hari.... Bukan hanya akan kehilangan Mbak Ningsih saja... Aku bisa kehilangan Seruni wanita impianku....

“ Alex.... Kenapa diam saja.... “ ucap mereka bertanya kembali....

“ Sudah Mbak... Mas.... Hentikan.... Alex tak mungkin bisa melakukan hal yang mengada-ada seperti itu.... “ pungkas Mbak Ningsih....

Tubuhku bergetar seakan semua rasa bersatu dalam keadaan ku saat ini ... Aku berkali-kali bilang pada diriku kalau aku bukan pria yang pantas untuk Mbak Ningsih.... Aku penuh dengan kebusukan.... Dan sandiwara.... Sekali lagi kulihat wajah Mbak Ningsih.... Dan wajah istri siri ku.... Dia berkali-kali mengangguk saat aku melihatnya. .. Seakan menyuruh ku untuk menyetujui hal gila ini....
Ustadzah menyuruhku untuk menikahi orang lain...

Mulutku berat untuk mengeluarkan kata-kata yang biasanya begitu mudah keluar dari mulutku.....
Aku tak se pendiam ini... Tapi karena tekanan membuatku tak mudah untuk mengeluarkan pendapatku... Tapi dengan keyakinan yang tiba-tiba mulai muncul aku berani diriku.... Keluar dari semua tekanan yang di berikan oleh mereka...

“ Aku bukan pria kaya,... Aku hanya supir trailer.... Dan juga aku tak memiliki siapa-siapa didunia ini.... Aku dibuang oleh orang tuaku... Dan hidup hanya dengan kakekku yang kini sudah tiada ... Aku tak pantas dengan wanita sebaik dan secantik Mbak Ningsih.... Tetapi jika memang Mbak Ningsih yang meminta aku untuk menjadi suaminya maka aku akan siap melakukannya.... “ ucapku... Entah apa yang terjadi pada diriku sehingga kata-kata keluar dari mulutku begitu sistematis....

“ bagus.... Kami tak perlu latar belakang mu... Yang penting semua ini bisa berjalan.... “ lanjut salah satu Saudara Mbak Ningsih....

“ tapi keputusan akhir tetap di Ningsih.... Pria ini sudah sanggup.... Jadi bagaimana Ningsih.... “ ucap pemilik rumah sekaligus sebagai pria yang di tua kan dalam forum ini....

Mbak Ningsih menatapku seakan ingin mengucapkan sesuatu padaku.... Tapi kegugupan ku membuatku tak bisa mengartikan hal itu.... Otakku benar-benar bermasalah saat itu... Tapi anggukan dari Mbak Ningsih setelahnya membuat suasana forum ini langsung kembali sejuk seakan tak terjadi masalah besar ... Entah apa yang terjadi.... Tapi itulah jalan hidupku..... Menikah dengan dua orang berbeda di satu minggu kalender... Hal yang mustahil tapi ini yang terjadi di hidupku....
Hidup dari Alex yang biasa-biasa saja ini kini berubah....

Aku kembali ke kamarku.... Meskipun aku tak terlalu banyak bekerja hari ini tapi aku merasa sangat lelah hari.... Tubuh terlalu lemah bahkan ketika Seruni menelpon ku.... Aku tak punya daya untuk mengangkatnya hingga nada dering telpon ku berakhir..... Lalu beberapa pesan masuk.... Ke handphone ..

“ Bang sudah tidur ya... Kau pasti sangat lelah hari ini .... Semoga mimpi indah.... “ isi pesan Seruni....
Membuatku sedikit tersenyum....

Lalu pesan kedua kubuka yang ternyata dari Ustadzah...

“ kau Hebat sekali.... Kau seperti pria sejati.... Umi bangga memiliki Abi yang luar biasa..... “ lanjut pesan dari Ustadzah..
Yang membuatku bingung apa yang sebenarnya terjadi... Mengapa dia bahagia saat suami akan jadi milik orang lain....

Aku tak membalas pesan itu... Aku terlalu lelah untuk melakukan hal itu . . . Ketika aku mencoba untuk menutup mataku.... Handphone kali ini kembali bergetar sebuah pesan dari wanita yang menjadi aktor utama dalam bencana besar ini mengirim pesan yang membuatku tersentah dari posisi bersantai ku...

“ Alex.... Larilah... Aku tak apa.... Aku akan membantu melarikan diri.... “ isi pesan Mbak Ningsih....

Aku segera bangun dari tidurku.... Aku tertantang dengan isi pesan ini.... Aku bukan pria yang lemah sehingga berpikir untuk pergi begitu saja setelah mengambil keputusan besar...Aku tekan tombol dial ke Mbak Ningsih....
Untuk menjelaskan semuanya.... Aku bukan hanya ingin melindunginya... Tapi ada sesuatu yang lain... Yang hanya bisa di jelaskan melalui ucapan langsung.....

“ Halo Alex.... Kau sudah bersiap untuk pergi... “ ucapnya

“ siap untuk apa Mbak..... “ lanjutku

“ melarikan diri dari sini..... “ ucap Mbak Ningsih lagi....

“ Untuk apa melarikan diri.... Aku tak akan membiarkan Mbak Ningsih terluka sendiri... Aku selalu melarikan diri di kehidupan sebelumnya sehingga banyak yang sengsara karena sifat pengecut ku.... Apa Mbak Ningsih yang tak ingin aku menjadi suamimu.... “ tanyaku

“ Apa ... Tidak Alex.... Mbak hanya ingin kau tidak tertekan dan terpaksa.... Jangan buat Mbak merasa bersalah disisa hidupku..karena situasi ini kau jadi ikut dalam bencana besar ini.... Ini kesalahan Mbak sendiri.... Bukan tanggungjawab mu untuk memikulnya....“ lanjutnyaa

“ Hehe.... Aku beruntung akan memiliki wanita secantik mu.... Dan sebaliknya akan jadi musibah buatmu.... Jadi yang seharusnya pergi adalah dirimu..... Bukan aku.... “ ucapku begitu tampak tangguh padahal hati ku malam itu benar-benar kacau.... Menikah di usia begitu muda....
Dengan semua kenikmatan yang bisa kulakukan sebelumnya... Semua akan sirna setelah semua ini terjadi... Tapi ini pilihan yang harus ku lakukan ...

“ Alex.... Kau yakin dengan keputusan mu..... “ ucap Mbak Ningsih tersenyum diujung telpon....
Tanpa aku mengetahui ekspresi waktu ...

“ besok adalah Hari dimana penentuan buat aku dan Kamu.... Jika aku tak ada disana berarti aku sudah melarikan diri.... Tapi ku pastikan aku akan hadir besok... Jadi pikirkan lah keputusan mu.... Karena ini akan jadi pilihan yang akan mempengaruhi jalan hidupmu...“ ucapku

“ Kalau begitu selamat malam..... “ lanjutnya mengakhiri telpon tanpa menjawab pilihan yang ku berikan padanya.....

Keadaan kamarku kembali hening.... Aku memandangi foto Seruni yang ku minta beberapa hari yang lalu.... Wanita impian ku.... Wanita yang pertama kali membuatku merasakan Cinta bersarang dihati yang penuh dendam dan rasa sakit.... Aku benar-benar minta maaf dengan hal ini.... Ini terjadi tanpa ku rencanakan.... Aku tak bermaksud membuatnya kembali terluka.... Tapi apa daya ku... Semua ini akan terjadi... Aku tak lagi pantas untuk Seruni.....

Malam hari berubah cepat menjadi pagi dengan sinar matahari yang kembali menyinari kampung kecil yang bersiap untuk menyelenggarakan suatu acara besar yang melibatkan diriku... Aku terbangun dan bersiap untuk melakukan pekerjaan terberat dalam hidup ku... Aku kemari hanya untuk menikmati Ustadzah... Tapi yang terjadi aku malah mendapatkan masalah ini... tapi sebenarnya aku tak sedih dengan semua ini.... Hanya rasa tak percaya bercampur bingung dengan apa yang terjadi.... Beberapa orang masuk kedalam kamarku.... Mereka adalah sepupu mbak Ningsih.... Mereka mulai menyiapkan peralatan nikah ku....

“ Mas.... Apa mas Kawin yang berikan untuk mbak Ningsih.... “ tanyaku pada pria yang sedang membantu memasang pakaian akad nikah ku...

“ Ah itu tak usah kau pikirkan... Ningsih tak meminta apapun.... Kami sudah menyediakan seperangkat alat shalat saja sudah cukup... “ ucap Pria itu

“ Cuma itu mas... Gimana kalau aku tambah.... Kebetulan aku punya perhiasan yang sengaja ku beli dengan uang ku.... “ ucapku mengatakan kebohongan pada Pria yang membantuku.... Soalnya perhiasan itu memang ku dapatkan dari mencuri beberapa bulan yang lalu.... Perhiasan itu berbentuk kalung 15 gram dan cincin 15 gram pula.... Sontak pria itu terkejut melihat ku benar-benar memberinya Emas Asli.... Dan untung bagiku karena aku sempat kepikiran untuk membawa barang ini sebelum kesini.....
Aku memang sudah memberikan kalung dan cincin lain pada Bu ustadzah sebagai maharnya.... Untuk pernikahan siri kami...

“ memang kamu kerja Apa sih lex... “ ucap Pria itu terkejut..

“ supir trailer mas.... Ya pendapatan ku musim an.... Kadang hampir tiap hari narik kadang harus tunggu berbulan-bulan.... Kadang dekat... Kadang jauh ... Jadi uang hasil jerih payahku ku tabungkan dalam bentuk emas biar nggak ribet jualnya saat butuh.... “ ucapku

“ Wah kamu hebat lex.... Kamu juga beruntung banget memiliki Ningsih.... Kalau dia bukan sepupuku.... Aku pasti mau mengantikan calonnya..... Calonnya benar-benar bodoh ya.... “ ucap pria itu tertawa bersama ku

“ hey... Kalian berdua dah siap belum pengantin nya.... “ucap kakak tertua Mbak Ningsih memutus obrolan kami....

“ Sudah ... Nih hanya finishing saja.... “ ucap pria itu .

Aku melihat ke cermin beberapa kali seakan tak percaya dengan apa yang ku gunakan saat ini.... Aku terlihat gagah dan Sedikit tampan menurutku.... jantung berdebar ketika menghapal nama lengkap mbak Ningsih... Tanpa persiapan apapun.... Aku terus menyiapkan mentalku.... Hingga akhirnya aku siap ketika salah satu saudara Mbak Ningsih datang menjemputku... Ini kali keduakubakan menyebut nama seseorang dalam ikrar suci ... Sehingga tak terlalu masalah sebenarnya... Hanya situasinya yang jauh berbeda... Disini terlalu banyak orang yang menatapku dan melihat setiap gerak-gerikku ....

Beberapa kali aku meminta minum kepada pria di sampingku karena nervesku memuncak ketika menanti mempelai wanita selesai.... Karena cukup lama mbak Ningsih muncul.... Aku teringat dengan janjiku tadi malam... Mungkin kah mbak Ningsih tak menginginkan pernikahan ini.... Pernikahan dengan pria sepertiku.... Aku merasa sedikit kecewa.... Tapi kembali ku tatap Bu Ustadzah yang duduk di sampingku pula . . Untuk menghilangkan semua nervesku ... Bahkan ketika penghulu coba mengajakku mengobrol aku tak fokus padanya ...

Aku memang sudah pernah menikah sebelumnya... Menikah siri dengan bu Ustadzah.... Tapi pernikahan itu hanya di hadiri kurang lebih enam orang saja.... Tak seperti ini suara dari tamu undangan benar-benar membuat ku salah tingkah apalagi harus menunggu cukup lama.... Hingga akhirnya penantian panjang sirna ketika mba Ningsih pun datang mengunakan pakaian kebaya putih dan riasan maksimal yang membuatku sangat kagum.... Dia tampak sangat cantik hari itu.... Nervesku jadi teralihkan melihat bidadari didepanku..... Dia tersenyum padaku seakan mengatakan dia siap untuk jadi milikku.....

“ oh Tuhan.... Aku beruntung.... “ gumamku waktu itu.....
Dan ingin segera menyelesaikan semua ini dengan cepat....

Akad nikah pun berlangsung penuh kehikmatan dan semuanya berjalan lancar .... Aku mengikuti semua tahapan hingga akhirnya dengan suara tegas dan lantang aku aku menyebut nama Lengkap mbak Ningsih dan Nama almarhum ayahnya.... Lalu menyebutkan mahar yang berupa emas 30 gram dan seperangkat alat shalat.... Keadaan saat itu begitu hikmat ... Semua orang melihat kearahku..... Aku mampu melakukan tahapan mengerikan dengan lancar dalam satu tarikan nafas dan satu kali percobaan menyelesaikan semua nya.... Ucapan sah dari semua yang hadir membuat sport jantung ku mereda seketika....

Kulihat beberapa orang menangis akibat haru... Termasuk istri baruku.... Dia menangis begitu haru.... Aku tak percaya kalau ini akan terjadi padaku.... Aku diizinkan memasangkan Mas Kawin ku di leher dan Jari manis Mbak Ningsih.... Aku berbeda 5 tahun dari Mbak Ningsih.... Aku memberikan dia kecupan di kening nya...tanda sayangku diikuti suara bahagia dari orang yang ada di ruangan ini....
Kemudia aku meminta restu dari ibunda Mbak Ningsih... Hatiku yang biasa kokoh pun ikut melunak karena beberapa harapan yang dikatakannya langsung kepadaku... Seperti menjaga anaknya dan jangan menyakitinya... Itu kata simple... Tapi dalam suasana seperti ini kata-kata itu jadi punya makna yang sangat dalam....

Aku mengikuti beberapa acara yang memang di sediakan setelah acara pernikahan.... Begitu melelahkan harus berfoto dan bersalaman dengan ratusan orang.... Tapi semua terbalaskan dengan senyuman cantik dari mbak Ningsih di sampingku aku ikut bahagia ketika dia bahagia... Ustadzah bahkan mengirim pesan singkat kalau dia iri dengan pernikahan kami yang begitu megah.... Tapi dia juga sangat bahagia melihat aku dan mbak Ningsih berbahagia dan tampak serasi ....

Hari bahagia ku pun berlangsung singkat bagiku karena aku sadar kalau matahari senja baru saja menghilang tanda kegelapan malam dan akhir dari acara yang diselenggarakan oleh mbak Ningsih dan keluarga selesai dengan sempurna tanpa ada kendala.... Semua orang mengucapkan selamat dan doa untuk ku dan Mbak Ningsih... Hiruk-pikuk seminggu ini pun usai.... Dihari dengan sebuah pesta kecil yang berarti buat pria penyendiri seperti ku.....

Aku yang telalu lelah berjalan menuju kamar yang di sediakan untukku... Sedangkan Mbak Ningsih sedang asih berswafoto bersama keluarga dan Ibunya..... Ketika aku akan membuka kamar untuk beristirahat....

“ Alex... Apa-apaan sih kamu.... Kamu harus ke kamar pengantin... Kuk malah kesini..“ ucap Wanita yang tiba-tiba menghentikan ku....

“ apaa.... “ ucapku sontak terkejut....

“ kau dan Ningsih sudah menikah mana mungkin beda kamar.... “ ucapnya tertawa melihat aksi polos ku....

Aku benar-benar lupa.... Kalau aku dan Mbak Ningsih sudah menikah secara resmi jadi memang kami harus sekamar... Tak seperti pernikahan ku dengan ustadzah sebelumnya.... Aku tetap tidur terpisah... Tapi ini lain.... Jadi dari pada membuat masalah aku mengikuti wanita itu untuk menunjukkan kamar Mbak Ningsih....

“ Terima kasih Mbak.... Aku tak tahu.... “ ucapku tersenyum

“ hahaa... Nggak Apa-apa namanya juga pengantin baru.... “ lanjut Wanita itu tertawa....

Aku langsung masuk ke kamar... Aku langsung mengenali harum ini .... Harum yang sama dengan parfum yang selalu di gunakan oleh Mba Ningsih.... Aku mulai memperhatikan kamar yang sangat rapih.... Tertata... Dan semuanya sangat bersih khas kamar wanita sama yang kutemui pada kamar bu Dona waktu itu... Aku melihat Cermin di dalam kamar... Masih tak percaya dengan yang terjadi masih berpikir kalau ini mimpi... Seandainya ini mimpi makan aku tak ingin mengakhiri mimpi ini selamanya... Aku kemari hanya untuk menaklukkan Ustadzah saja.... Tapi malah dapat hadiah yang luar biasa seperti ini.... Ini bukan kesialan... Ini keberuntungan.... Aku juga mulai melihat beberapa album foto yang tersusun di rak Kecil di samping lemari..... Aku melihat wajah cantik Mbak Ningsih sejak kecil hingga saat ini....

Wajah ku tersenyum melihat apa yang kulihat... Entah mengapa jantung berdetak kencang.... Aku tak menyangka semua ini akan terjadi lagi padaku.... Wanita cantik dalam gambar ini kini jadi milikku tanpa paksaan dan tanpa strategi yang biasa ku gunakan.... Tiba-tiba aku di kejutkan pintu kamar yang terbuka.... Dan wanita cantik yang masih berhiasan kan pakaian pengantin masuk....

“ Mbak Ningsih.... “ ucapku terkejut....

“ iiihhh... Tu kan .... Aku ini istri mu sekarang kau masih memanggilku seperti itu ... “ lanjutnya bergegas mendekatiku lalu memberikan ku sebuah cubitan di bagian perutku....

“ Uuuppzzz... Aku lupa.... Maaf kan kebiasaan aku memanggil mu seperti itu... “ ucapku tertawa

“ Lihat ini ... Aku tu dah sah..... “ ucapnya memamerkan Cincin yang kini melingkar di jari manis nya.....

“ hehe... Mbak Cantik sekali malam ini ... “ lanjutku

“ mbak Lagi loh.... Apa aku ini keliatan tua banget ya... “ ucap nya sambil berpose di depan Cermin....

“ nggak istriku.... Kamu cantik.... “ ucapku memperbaiki semuanya.... Aku memang terlalu biasa memanggilnya dengan kata Mbak....

Dia pun tersenyum ketika aku mengucapkan hal tersebut.... Lalu dia mulai membuka sanggul di rambutnya.... Sambil meminta ku untuk membuka jepit-jepit hitam yang banyak tersusun di rambutnya.... Lalu kemudian dia meminta ku membuka kancing kebaya nya yang ada di punggungnya....

“ Wah.... Ngapain.... “ ucapku melihat Mbak Ningsih membuka Pakaian nya di hadapan ku.....

“ lah kenapa.... Aku kan Istrimu.... Jadi tak masalah kan menggantikan pakaian ku disini..... “ lanjutnya tersenyum mengoda...

“ akhhh aku jadi mau ke kamar kecil... “ ucapku.... Entah mengapa Hidungku terasa mengeluarkan sesuatu... Melihat tubuh setengah bugil dari istriku yang ternyata begitu mengoda.... Aku memang hanya melihat mbak Ningsih mengunakan pakai seksinya... Tapi belum pernah langsung melihat nya nyaris bugil seperti ini..... Aku ke kamar kecil meninggalkan Istri baruku begitu saja.... Aku juga mengambil tas di kamarku sebelumnya untuk mengganti pakaian aku....

Aku kembali kedalam kamar Mbak Ningsih.... Setelah perasaan ku stabil... Aku tak menemukan dirinya di Cermin rias nya lagi ... Tapi Aku melihat wanita yang sudah bergantin dari pakaian sebelum dengan pakaian tidurnya sedang asik melihat handphone di atas kasur.....

“ asiknya liat apa sih.... “ ucapku coba menghilangkan kekakuan ku.... Langsung merebahkan diriku di samping nya....

“ ini Lihat Foto-foto pernikahan kita .... “ ucapnya tersenyum...Mbak Ningsih semakin cantik menurutku jika dia tersenyum. .. Apalagi saat dia mengunakan Pakaian tidurnya.... Karena memang kulitnya yang bersih begitu mengoda mataku... Dan lagi Aku tak pernah melihat wajah cantiknya sedekat ini dan sedetil ini sebelumnya.... Sampai akhirnya aku benar-benar sadar kalau wanita yang selama ini berada di sampingku.... Wanita yang sering mengajakku makan adalah wanita yang sangat cantik.... Kembali debaran jantungku tak normal yang kurasakan sebelumnya kembali... wajar saja jika pria yang selalu ke temui ketika aku makan bersama Mbak Ningsih terlihat sinis kepadaku.... Mungkin karena ini.... Karena wanita cantik ini....Aku hampir saja kehilangan bidadari ini sebelumnya.... Untung saja jalan takdirku menyadarkan ku akan sesuatu ya selama ini tak terlihat oleh mataku....

“ Alex.... Kenapa melihatku seperti itu.... “ ucap Mbak Ningsih mengoyangkan tangan di hadapan ku....

“ Mbak.... Eh Istriku ternyata benar-benar sangat cantik... Aku sangat bersyukur... “ lanjut ku tanpa sadar mengucapkan hal memalukan ini....

“ jadi selama ini kau tak menyadari kecantikan ku.... Dan sejak tadi kau selalu bilang aku cantik“ ucapnya merengut karena aku baru sadar kalau dirinya cantik tapi ekspresi ini Menambah pesona cantiknya....

“ Apa tak boleh aku melihat mu seperti ini...Aku tak pernah melihat mu sedekat ini sebelumnya...jadi wajar kalau aku terus memujimu kan...“ ucapku

“ Tentu saja semua hidupku saat ini milikmu.... “ ucapnya kembali tersenyum.... Pakaian malam bergaris hitam dan berwarna dasar putih.... Yang berbentuk sebuah terusan yang sepanjang lutut.... Membiarkan kaki mulus terlihat padaku...Membuatku tak bisa berhenti memandangnya....

“ Tapi tunggu dulu . . . Darimana kau cincin sama kalung indah ini.... “ tambah Mbak Ningsih...
Memperlihatkan dua mahar yang ku berikan padanya....

“ Itu hasil jerih payahku... Aku menyimpannya karena emas lebih mudah dijual ketimbang dengan barang lain....Oh ya apa Tidak masalah pekerjaan ku hanya seorang supir ... Seorang yang bahkan tak memiliki rumah.... “ ucapku

“ Apa itu jadi masalah besar..... Menurut tak masalah... Aku juga punya sedikit gaji.... Jadi tak masalah.... Tak apa tinggal di kosan sementara.... Nanti setelah uang kita terkumpul kita bisa membuat rumah bersama.... “ ucapnya pemikiran yang dewasa buatku.... Aku memang terlihat dewasa sebelumnya tapi itu untuk menutupi rasa kesepian ku.... Sehingga ketika bersama Mbak Ningsih aku ingin benar-benar menjadi ingin menjadi orang yang dewasa sekarang....
Yang selalu bisa membuatnya tersenyum...

“ apa nanti saat kita kembali ke kota kita akan beda kosan... “ tanyaku polos

“ haha... Ya nggak lah aku akan pindah ke kosan mu.... Kan bisa hemat uang kosannya... “ Lanjutnya... Tertawa mendengar pertanyaan bodohku... Entah apa yang terjadi pada diriku... Aku sudah pernah menaklukkan wanita yang paling gagah, Wanita paling pintar, wanita kaya dan bahkan terakhir aku menaklukkan seorang ustadzah yang terkenal alim .... Tapi mengapa ketika bersama Mbak Ningsih aku seperti orang culun yang seakan tak mengerti aturan dunia ini...

“ Tapi kosan ku agak kotor loh Mbak... “ ucapku cengengesan... Aku juga berpikir tentang uang dan mas Hasil rampokan ku harus kusembunyikan di kosan ku harus terlebih dahulu ku sembunyikan sebelum Mbak Ningsih mengetahui nya... Itu akan membuatku di curigai olehnya. . .

“ Wajar kamu kan jarang di kosan... Tapi tenang.... Istrimu ini pintar untuk membersihkan rumah.... “ Lanjutnya....

“ kapan kita akan kembali.... “ lanjutku

“ besok sore.... “ lanjutnya...

“ haa.... Singkat sekali.... “ jawabku kaget....

“ Aku harus kembali kerja... Waktu cutiku sudah habis... Maaf kan aku yaa... “ lanjutnya mengelus pipiku sontak membuat ku kembali salah tingkah.....

“ oh Gitu ... Apa Mbak gak capek.... Kalau Mbak capek kerja... Mbak bisa berhenti biar aku saja yang kerja...“ tanyaku kembali

“ Mbak Lagi loh.... Hari ini terakhir ya buat mu panggil aku mbak... Panggil aku Ningsih juga gak apa-apa kalau sulit memanggil yang lain.... Tapi aku nggak capek tenang saja... Istrimu bini strong loh...“ ucapnya

Aku kembali merasa bersalah lidahku masih saja sulit memanggilnya dengan panggilan yang berbeda.... Banyak hal yang kami ceritakan malam itu hingga malam semakin larut ... Obrolan kami semakin serius.... Semakin menjurus ke sesuatu yang memang jadi keahlian ku....

“ apa Kamu pernah tidur sama Wanita lain.... “ tanyanya.....

Aku sedikit sulit menjawabnya... Karena aku tak ingin memulainya semuanya dengan kebohongan..... Tapi jika aku jujur aku takut mbak Ningsih akan kecewa membuat lidahku tak sanggup mengatakan hal itu ... Seperti terkunci... Aku tak ingin wanita yang baru saja jadi istriku yang sah menjadi sangat kecewa dengan sikap masa laluku.....

“ menurut kamu...aku seperti apa mu.... Terus kalau pertanyaan itu yang ku tanyakan pada mu...apa jawaban mu... “ Ucapku

“ Kau seorang yang bekerja di luar... Bahkan sering berada jauh.... Dan dari yang sering ku dengar dari teman-teman ku kalau pekerjaan supir itu pasti pernah melakukan hal itu.... Sedangkan aku.... Jujur demi Tuhan belum pernah melakukan hal itu.... “ ucapnya....

“ maaf ya . . Tapi semua yang kau dengar itu benar .... Aku punya banyak kesalahan.... Kamu pasti sangat kecewa kan...“ lanjut ku berusaha jujur.....

“ aku sedikit shock sih... Kalau memang itu benar.... Tapi aku tak kecewa kalau suamiku pernah melakukan itu sebelumnya.... Karena memang aku belum sepenuhnya mengenalmu sepenuhnya... Aku hanya mengenalmu dari beberapa pertemuan singkat kita saja..... Bahkan pernikahan kita ini tak luput dari keterpaksaan mu... Tapi mendengar kejujuran mu.... Aku bisa melupakan itu semua.... Pasti ada alasan mengapa kau melakukan itu sebelumnya..... Aku percaya kalau pria yang mau jujur adalah pria yang baik..... “ ucap mbak Ningsih....

“ Terima kasih untuk pengertian nya.... Suatu saat aku akan menceritakan semua masa kelam ku.... Tapi tak hari ini karena hari adalah hari bahagia... Aku tak ingin menyakiti mu... Karena kau saat ini adalah istriku... “ lanjut ku yang mendadak menjadi dewasa setelah mendengar ucapan luar biasa dari Mbak Ningsih yang coba mengabaikan kelamnya masa lakuku....

“ aku percaya padamu... Pria yang memberikan kebebasan dirinya untuk menutupi kehancuran seseorang adalah pria yang luarbiasa suamiku... “ ucapnya sambil memberikan kecupan hangat di keningku....

“ jadi istriku yang cantik ini belum pernah melakukan hubungan intim sebelumnya... “ tanyaku

“ belum... Aku belum pernah melakukan hal itu.... “ lanjutnya berbisik....

“ Hehe... Jadi masih segel nih... “ ucapku tersenyum... Dan dia mengangguk sambil memainkan Alisnya....

“ Makanya aku takut... Kata orang itu sakit.... “ ucapnya....

“ Apa Mbak pernah nonton film hot atau sejenisnya.... “ ucapku

“ Jujur ya... Aku belum pernah... Aku hanya sekali melihat alat kelamin laki-laki... Yaitu punya sepupuku yang berusia 14 tahun... “ ucap Mbak Ningsih...

“ Heleh.... Serius nih... Mau lihat yang asli... “ ucapku menantang nya....

“ Aduh gimana ya.... “ ucapnya malah cengengesan....

“ mau apa Nggak... “ lanjut ku.... Malah sedikit menggodanya...

“ boleh.... “ jawab ragu nya.....

Aku meraih tanganya.... Lalu ku bimbing menuju sesuatu di balik boxer ku.... Ketika tangan Halus Mbak Ningsih menyentuh senjata pemburu ku.,. Dia langsung terkejut dan menarik tangannya.....

“ Alex... Besar.... “ teriaknya....

“ ssstss.... Nanti kedengaran orang... Diluar masih ramai... “ ucapku tersenyum

“ Tapi itu lebih besar dari yang ku bayangkan.... “ bisiknya....

“ mau lihat sepenuhnya.... “ ucapku kembali

“ ya aku jadi penasaran “ lanjutnya....

Aku pun menarik boxer ku turun dan memperlihatkan padanya keseluruhan senjata pemburu ku yang memang sejak nya di sudah bereaksi... Dia terkejut sampai kedua tangan menutup mulut nya karena takut mengeluarkan suara keterkejutan dirinya... Aku jadi agak sedikit malu di perhatikan seperti ini...

“ Alex benda ini bisa masuk.... “ ucapnya

“ Masuk kemana.... “ lanjut ku mengoda nya

“ Aahhh.... Jangan mengoda ku seperti itu.... Pasti sakit ya.... “ lanjutnya...

“ Awalnya sih tapi setelah itu kau akan ketagihan.... “ lanjutku

“ masak sih.... Mau melakukan sekarang... “ tantang Mbak Ningsih....

“ nggak ah... Nanti aja di kosan lebih bebas ... Disini nggak aman.... “ lanjutku

“ apa iya.... “ tanya Mbak Ningsih

“ banyak orang ... Apalagi istriku belum pengalaman... Nanti baru ku tusuk menjerit lagi kan bisa heboh diluar.... “ lanjutku

“ hehe... Iya juga... Terus nggak malam pertama dung kita.... “ lanjutnya

“ Memang malam pertama harus melakukan seperti itu.... Malam pertama itu istirahat... Memang nggak capek berdiri seharian “ ucapku
Berbalik badan

“ ya juga.... Tapi nanti kalau sampai di kosan aku pengen ngerasain itu... “ ujarnya
Memelukku

“ Iya...toh ini milikmu... Aku akan berikan kapan pun untuk mu... “ ucapku
Kembali berbalik dan memeluknya balik....

Malam itu kami hanya terus mengobrol... Dan akhirnya ketika kantuk kami tiba.... Aku memeluk nya lebih erat ... Dan Mbak Ningsih tidur lelap diantara lenganku... Malam ini memang aku hanya dapat merasakan payudaranya saja yang selama ini hanya dirasakan punggung ku ketika aku mengoncengnya kini beralih ke dadaku menikmati nya... Aku tak menyangka mbak Ningsih masih Virgin melihat pekerjaan nya... Aku tak percaya tapi ini kenyataan dari istriku.... Aku kembali terbayang ketika aku menikmati lubang suci milik Bu Lia... Yang begituu sempit dan memuaskan beberapa bulan yang lalu....

Kini aku akan merasakan hal yang sama... Tapi kali ini bukan dengan cara paksaan... Dan mungkin rasanya akan jauh berbeda... Aku berharap agar matahari cepat terbit kembali sehingga aku cepat kembali ke kosan dan merasakan sensasi ini.....

Matahari bersinar dari balik Horden yang tertutup.... Mbak Ningsih masih terlelap didalam pelukan ku....

“ istriku bangun.... “ ucapku membangunkan dia....

“ kita kesiangan.... “ jerit nya....
Menyadari matahari sudah begitu terang menderang...

“ belum aku Apa-apain dah lelap gini apalagi tadi malam aku gasak bisa sore hari ni wanita bangun... “ Gumamku sambil tersenyum....

Ketika mbak Ningsih sedang sibuk untuk mandi.... Aku dengan santai membuka handphone ku... Aku melihat pesan singkat dari Ustadzah... Dia bertanya bagaimana rasanya Mbak Ningsih... Tapi aku jawab jujur kalau aku belum menikmati nya.... Dia kembali menjawab... Kapan gilirannya merasakan keperkasaan kontolku... Aku hanya tersenyum membaca permintaan bu Ustadzah... Kalau di pikir- pikir lagi memang aku dan ustadzah juga terhitung pengantin baru....

Luar biasanya perjalanan ku ke kampung Mbak Ningsih... Bukan hanya aku mendapatkan satu kenikmatan saja.... Aku mendapatkan kenikmatan ganda.... Yang bahkan membuat orang lain iri jika tahu hal ini... Dengan prestasi besar dari pria kesepian seperti ku...

Hari itu menjadi hari terakhir buat kami tinggal di kampung halaman Mbak Ningsih... Kami bersiap kembali....Beberapa keluarga besar Mbak Ningsih... Sedikit mengejekku karena Mbak Ningsih berkata jujur pada kakaknya kalau semalam kami tak berbuat apapun....

Mereka mengejekku karena tak berbuat apapun dimalam pertama kami.. Tapi aku tak terlalu menghiraukan ucapan mereka karena ku tahu mereka bercanda.... Tapi jika mereka tahu kalau adik iparnya cukup pro di bidang perlendiran mereka akan kagum.... aku berpamitan dengan seluruh keluarga besar Mbak Ningsih yang kini jadi keluarga ku yang baru... Aku dapat banyak nasehat dari ibunda istriku saat meminta restu darinya... Sebelum kami kembali ke kota....

Kali ini berbeda dari sebelumnya... Mbak Ningsih duduk di samping bangku kemudian tak seperti sebelumnya posisi itu di tempati ustadzah.... Malam harinya kami tiba di kosan... Aku disambut meriah dengan penghuni kosan karena mereka sudah mendapatkan kabar dari ustadzah.... Malam itu pun aku langsung mengantarkan mobil sambil membawa uang hasil rampasan ku yang sudah ku amankan sebelum Mbak Ningsih tahu.... Rencananya aku ingin menitipkan ke Rumah mas Andi.... Tapi ku urungkan niatku karena tak ingin merepotkan mas Andi.....

Aku berkeliling sebentar.... Sebelum akhirnya aku menemukan sebuah iklan penjualan rumah tak jauh dari tempatku tepatnya di sebuah komplek yang cukup mewah.... Melihat iklan itu aku jadi punya niatan untuk memiliki rumah lagi untuk menyembunyikan hartaku sementara disana ... Dan juga bisa ku gunakan untuk tempat aku menumpahkan nafsu dengan ustadzah.... Karena tak mungkin aku lakukan di kosan.... Terlalu berbahaya....

Aku kesana.... Dan bernegosiasi panjang dengan pemilik.... Setelah melihat lokasi yang pas... dan alasan mengapa dia menjual rumah ini ... Dan bertanya dengan beberapa orang yang ada di sekitar situ.... Aku memutuskan membeli rumah itu kontan hari itu.... Bak orang kaya aku langsung membayar nya tunai.... Melihat jam hampir tengah malam dan istriku sudah menghubungi ku beberapa kali karena khawatir dengan ku yang tak kunjung pulang ....
Aku cepat menyelesaikan semua surat menyurat pembelian.... Dan orang sebelumnya memberikan akta rumah dan kunci dari rumah baruku....

Aku meletakan harta karun ku disana.... Dan tempat ini mungkin akan kujadikan tempat untuk ustadzah.... Dan aku akan mencari rumah lain untukku dan Mbak Ningsih... Tapi untuk sementara kami akan tinggal di kosan saja terlebih dahulu.... Agar Mbak Ningsih tak curiga....

Aku bergegas tancap gas setelah menyelesaikan semuanya .... Menaruh mobil yang ku pinjam kembali ke yayasan pesantren tempat Wina bekerja... dan segera kembali dengan motor bututku... Yang selama ini ku titipkan di yayasan itu ... Tapi sebelum pergi... Aku mendengar hal janggal dari salah satu ruang ... Awalnya aku kira itu pasti makhluk halus... Tapi berpikir lagi kalau ini adalah pesantren.... Yang hampir tiap waktu ada yang ngaji.... Dan aku adalah orang yang tak takut akan hal seperti itu....
Membuatku tertarik untuk melihatnya....

Gerbang satpam juga jauh dari lokasi ku. Menaruh mobil... Jadi karena penasaran... Aku pun mengikuti asal suara aneh itu ... Dan aku melihat dua wanita dan delapan pria sedang asik berpesta seks.... Dan salah satu wanita ysng ku liat tanpa busana adalah Wina.... Anak dari ustadzah zahra yang sudah jadi istri siri ku.....

Hal langka ini tak mungkin ku sia-siakan.... Aku segera merekam adegan besar ini... Dengan handphone canggih ku.... Setelah merasa puas merekam semua adegan itu... Aku harus kembali karena nafsuku kembali memuncak.... Jadi ku putuskan untuk segera pergi... Karena ada seorang wanita cantik menantiku dirumah saat ini.....
Untuk berpesta juga dan mengajarinya cara menikmati kontolku....

~Bersambung~