Pemburu Kenikmatan Seks ( Part 12 ) - Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Update Terbaru

Kumpulan Artikel Cerita Seks Terbaru

Kumpulan Cerita Seks & Foto Bugil Terbaru

Kamis, 05 November 2020

Pemburu Kenikmatan Seks ( Part 12 )

Hari indah ku bersama istriku berakhir... Banyak hal yang kami lalu di waktu yang singkat ini... Inilah hari terbaik dalam hidupku... Menghabiskan waktu bersama seseorang benar-benar ku cinta saat ini.... Ingin rasa kebahagiaan ini tetap bertahan dalam naungan keluarga kecil kami.... Namun sulit bagiku untuk membuang rasa liarku begitu saja.... Rasa yang terus membuat aku harus meskipun aku sudah meminun sangat banyak.... Rasa yang begitu lapar meskipun aku memakan banyak makanan lezat....
Bukannya aku tak bersyukur telah memiliki wanita secantik istriku... tapi ada rasa yang tak bisa ku bendung ketika ku melihat wanita lain yang mengiurkan... Aku seperti melupakan semuanya statusku.... Mungkin cepat atau lambat Istriku akan mengetahui sifat buruk ku ini.... Namun selalu ada harapan kalau dirinya mampu bertahan dan memahami kalau aku benar-benar tak ingin dia pergi .... Bertahan dengan pria sepertiku.....

“ yank.... Pria yang kita temui tadi seperti orang yang berpengaruh ya.... “ ucap Istriku sambil erat memeluk ku.... Kami sedang melaju cepat ke kosan kami sebelum keadaan semakin larut....

“ tentu saja kau lihat bodyguard nya dan keadaan rumahnya.... Dia pasti bukan orang biasa..... “ lanjutkku menyetujui pendapat nya....

“ tapi menurutku dia bukan pria yang buruk.... “ lanjut istriku

“ Tidak buruk apanya sih yank... Kau tahu kan istrinya tadi sampai berapa jumlah nya..... “ ucap ku kali tak sependapat dengan nya....

“ Tapi itu bukan kejahatan.... Tapi karena memang pria itu mampu memberikan segalanya secara merata ke seluruh istrinya.. . “ tambah istriku

“ Hahaa.... Benarkah seperti itu.... “ ucapku tersenyum... Aku semakin yakin ketika tiba waktunya aku akan mengatakan pada istriku tentang sisi gelapku.... Sebab mendengar jawaban nya ku yakin istriku bisa memberi peluang untuk menerima Seruni ataupun bu Indah.... Namun sebelum itu aku harus benar-benar mencari waktu yang pas.... Agar dia tak terluka bahkan coba meninggal kan ku....

Kami membeli beberapa makanan sebelum tiba di istana kami.... Memang tak sebesar milik Alex yang baru ku temui.... Tapi istana ini tetap nyaman.... Hari ini aku benar-benar puas menghabiskan waktu dengan istriku ini .... Dan aku ingin melengkapi hari ini dengan menikmati tubuh istriku sebagai penyempurna hari libur kami....

Namun semua khayalan untuk menyempurnakan hari sirna seketika aku terkejut melihat sesosok wanita berhijab berdiri di depan kosan ku.... Wajah cantik nya menatap penuh arti saat kami tiba... Keadaan wajahnya tak seperti pakaiannya yang begitu cantik dan anggun... Wajahnya membengkak tanda dia baru saja meneteskan air mata yang membuat wajahnya seperti itu.... Aku coba melihat wajah wanita cukup lama... Untuk coba mengenalinya.... Tapi berkali-kali aku coba melihatnya wajahnya tapi aku tetap tak mengenalinya....

“ Widi... Apa yang terjadi dengan mu.... “ ucap istriku segera mengenali wanita berhijab di hadapan kami....

“ Widi... Siapa wanita ini.... Dan apa yang dilakukan wanita ini malam-malam begini di depan kosan ku..... “ ucapku bertanya dalam batinku.....

Wanita itu tak menjawab pertanyaan istriku dia kembali meneteskan air mata dan langsung memeluk istriku.... Aku semakin tak mengerti.... Keduanya saling berbisik... Yang tak bisa ku dengar ucapan mereka.... Tapi aku segera membuka pintu kosan untuk menyuruh keduanya untuk masuk kedalam kosan sehingga mereka bisa lebih bebas untuk berbicara.... Keduanya menuruti kemauan ku dan masuk kedalam kosan.... Mereka kembali melakukan hal yang sama karena bingung dengan apa yang harus ke perbua...dan Aku yang tak ingin mendengarkan obrolan tingkat tinggi para wanita ini... Membuatku memutuskan untuk meninggalkan keduanya agar mereka lebih bebas bercerita dari hati ke hati ....

“ yank aku pergi dulu.... Kau mengobrol saja dengan temanmu.... “ ucapku

“ ya yank... Tapi kamu mau kemana.... “ tanya istriku

“ Aku akan main tempat mas Andi...sambil membicarakan tentang pekerjaan Minggu depan... “ lanjutku

“ oh begitu.... Maafkan aku ya.... “ bisiknya karena rencana final kami gagal....

“ maaf untuk apa ...kau tak melakukan satu pun kesalahan....sekarang bantulah temanmu yang sepertinya sedang dalam masalah besar..... “ ucapku bersikap bijak meskipun aku sebenarnya sedang penuh nafsu....

“ aku akan memberi pesan jika aku sudah selesai dengan teman ku.... “ Ucap istriku

“ ya... “ ucapku menngecup keningnya lalu pergi dari kosan.... Awalnya memang aku berencana untuk ke rumah Mas Andi....

Tapi setelah mengingat pria yang ada di rumah baru ku.... Aku jadi pergi kesana... Ketimbang ke tempat mas Andi... Aku sengaja membelikannya beberapa makanan.... Seharian ini aku tak mengantar makanan apapun untuknya dan mungkin pria itu saat ini sudah mati karena kelaparan ....

Setibanya disana aku segera melihat keadaan pria itu yang terlihat begitu lemah... Aku segera menyuruhnya bangun dan membantu makan makanan yang ku berikan untuknya...dia mulai memakan makanan itu tanpa banyak bicara... Keadaan semakin memperihatinkan buatku.... Tubuhnya penuh luka lebam dan darah yang mengering...

“ Bang... Aku benar-benar tak akan melakukan perbuatan ini lagi... Kumohon lepaskan aku... Kedua orang tua ku akan membayar banyak uang untuk mu..... “ ucap pria itu kembali

“ Uang... Uang.... Dan Uang.... Apa hanya itu yang bisa kau berikan untuk saya..... “ lanjut ku.....

“ aku akan menuruti kemauan mu.... Tapi lepaskan aku dari siksaan ini..... “ lanjut pria itu

Tiba-tiba otak kecil ku memiliki sebuah ide brilian.... Ide yang mungkin sangat ekstrim buat kebanyakan orang tapi menurutku inilah keasyikan dan cara untuk membebaskan Wina dan Ustadzah dari cengkraman geng Barak.... Dengan mengendalikan pria ini.... Sebagai pion penghancur untuk geng mereka sendiri... Ku dekati pria itu.... Untuk meminta halnyangbkini muncul di otakku...

“ Aku bisa membebaskan mu... Tapi aku punya syarat yang harus kau penuhi....” ucapku tersenyum licik

“ pertama kau harus turuti kemauan ku..... “ lanjut ku..... Aku tahu pria sepertinya pasti tak akan mau menuruti kemauan ku begitu saja.... Tapi aku memang punya ide lain di balik syarat ku itu.....

“ aku akan mengabdikan diriku pada mu.... “ ucap pria itu membuatku tersenyum kembali.... Ide gila tergambarkan di otakku .... Meskipun aku tak sepenuhnya percaya Wijaya akan dengan mudah berbalik di pihak ku.... Tapi untuk memulai rencana ku aku membutuhkan dia....

“ Hahaaa.... Kau yakin itu.., baiklah..... “ ucapku membebaskan pria itu dari sisa belenggu yang melekat di tubuhnya... Meskipun aku tak percaya dengan nya tapi aku punya ide besar untuk menghancurkan geng ini.... Pria itu bangun dari tempat dia di sekap meskipun kakinya sangat nyeri dan beberapa kali terjatuh... Pukulan keras ke kedua kakinya memang sedikit meremukkan tulangnya... Tapi setelah berusaha beberapa kali Wijaya dapat bangkit ... Ku biarkan dia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu... Sebelum menjelaskan rencana yang akan ku gunakan untuk menghancurkan geng Barak....
Usai dia membersihkan tubuh nya aku mengajaknya untuk menceritakan tentang latarbelakang dari setiap geng untuk lebih mengetahui tentang Geng mereka.... Hingga akhirnya aku mulai masuk ke dalam rencanaku.... Rencanaku adalah membunuh tanpa harus membuat tangan ku kotor.... Aku kan membuat mereka saling membunuh dan menghancurkan satu sama lain... Untuk melaksanakan itu Aku mulai memancing kebencian Wijaya terhadap ketiga temannya.... Wijaya terus bercerita tentang masing-masing keluarga Teman-temannya sampai aku menanyakan hal penting dalam rencanaku.....

“ dari Barak... Brian dan Ciko mana yang memiliki mama tercantik..... “ tanyaku

“ Tentu saja.... Ciko bang.... “ lanjut Wijaya singkat....

“ Ciko.... Mengapa kau bisa bilang seperti itu.... “ lanjut memancingnya untuk menjelaskan wanita yang di maksud oleh Wijaya.... Wanita yang akan jadi korban pertamaku....

“ Dia bukan Ibu kandung dari Ciko.... Dia adalah ibu tiri Ciko .... Wanita itu sangat cantik ... Bertubuh aduhai serta memiliki tubuh putih bersih yang sangat terawat.... Proposi yang sempurna itu selalu membuatku terangsang tiap kali bertemu dengannya ....apalagi pekerjaannya sebagai teller bank...“ ucap Wijayaa berimajinasi liar.... Membayangkan Ibu tiri Ciko yang benar mengoda....

“ Kalau begitu kenapa kita tak menikmati ibu tiri Ciko ini.... “ ucapku setelah mendengar penjelasan yang cukup meyakinkan......

“ Tapi itu tak mungkin karena ayah dari Ciko adalah Polisi... Itu yang membuat kami tak berani macam-macam.... Bahkan Ciko pun tak tinggal bersama mereka.... Karena ayahnya sangat tegas dan kejam “ lanjutkan Wijaya....

“ semakin sulit maka semakin mengasyikan.... Aku semakin ingin melakukan aksi gila ini.... “ ucapku tersenyum menakutkan hingga Wijaya pun tampak pucat duduk di hadapan ku.....

Awalnya memang aku tak ingin menjadi pemburu kenikmatan kembali namun habitat ku ini terus memanggil jiwa liarku.... Membuatku kembali berburu.... selain cara ini mampu dengan cepat menghentikan grup gila yang terus mengincar para istriku.... Aku harus cepat bertindak..... Aku akan menghancurkan mereka sebelum mereka mendapatkan istriku.....

Setelah melakukan persiapan awal....aku menyuruh untuk Wijaya menghubungi Mama Tiri ciko untuk mengetahui kondisi di sana.... Agar kami dapat menentukan waktu eksekusi kami....Dengan alasan bertanya dimana ciko dan ayahnya... Kami mendapatkan informasi yang begitu berharga... Karena ayah Ciko yang ternyata sedang bertugas malam ini... Sontak membuatku langsung menegaskan rencana akan berjalan malam ini juga..... Karena semakin cepat ... Semakin baik buat ku....Malam memang belum terlalu larut ... Apalagi di rumah tujuan kami saat ini hanya ada Mama Tiri ciko yang usianya sama dengan istriku Ningsih.....

Aku mempersiapkan semuanya perlengkapan yang di butuhkan sesuai pengalaman ku sebelum... Aku memasukkan semuanya di dalam tas.... Wajahku dan wajahnya Wijaya yang masih terlihat seusia membuat ku bisa dengan mudah mengecoh Mama Tiri Ciko... Aksi pun di mulai aku bergoncengan dengan Wijaya menuju lokasi.... Wijaya sempat menolak aksi ini namun setelah mendapat tekanan dari ku Wijaya tak bisa berkata apapun selain mengikuti kemauan ku....

“ayo kita pergi kau sudah menyediakan semua barang yang ku perintahkan.... “ ucapku

“ tapi bang Aku takut... Bagaimana jika tiba-tiba ayah Ciko pulang bisa mati kita tertembak kita bang... Apalagi abang harus tahu temperamen dari ayah Ciko mengerikan... ciko sendiri tak pernah berani menghadapi ayahnya.... “ Ucap Wijayaa

“ kalian sudah mampu merusak Kehidupan orang... Tapi masih takut dengan hal selemah itu.... “ ucapku mempertegas paksaan ku...

“ tapi bang.... “ ucap Wijaya yang merasa takut...

“ Kau lebih takut aku atau ayah Ciko.... “ ucap ku mengancamnya..... Wijaya terdiam dia tak ingin merasakan hal yang menakutkan lagi terjadi dalam hidup nya jika sampai menolak ku....karena tak ada pilihan lain buat Wijaya untuk mengikuti semua perintahku... Dia mulai bersikap untuk melakukan misi berbahaya ini...

Ku lempar tas berisi persiapan kepada Wijaya ... Dan memberi tekanan lagi jika dia tak bermain-main dengan ku aku akan menghancurkan keluarganya jika hal itu terjadi... Rasa takut yang tertanam dalam dirinya akibat waktu demi waktu kemarin dia tersiksa oleh ku... Benar-benar membuat Wijaya tak berpikir untuk mengkhianatiku..... Rasa takutnya benar-benar tertanam dalam lubuk hatinya....


Pov Ningsih...


Ningsih
​Hari yang indah berlalu.... Berganti dengan tatapan semu dari teman baik ku.... Teman pertama yang ku temukan saat aku pergi dari kampungku.... Aku tak mungkin melupakan masa-masa awal hidup kami berada disini.... Meskipun dia sudah mengatakan hal tidak ingin aku dengar kemarin malam... Tapi melihat nya seperti ini jelas membuatku merasa ikut hancur.....

Ku dekati dia setelah turun dari motor.... Dan langsung memeluknya ... Widi pun kembali menumpahkan tangisan di pelukan ku..... Saat kami sudah semakin tak terkendali... Ketika air mataku pun mulai ikut mengalir.... Suamiku menyuruh untuk masuk kedalam kosan kecil kami..... Meskipun aku dan Widi tak berbicara sedikit pun tapi kami seakan saling mengerti rasa satu sama lain.....

Melihat kami yang begitu larut dalam tangisan.... Suami ku memutuskan untuk pergi agar tak menganggu aku dan Widi.... Aku sedikit merasa bersalah dengan suamiku... Karena malam ini aku berjanji untuk memberikan nya pelayanan terbaik....namun hal tak terduga terjadi ketika Widi datang.... Tapi kuharap suamiku mengerti kondisiku....Setelah di tinggal kan suamiku .... Kami masih terus berpelukan beberapa lama.... Isak tangis Widi begitu kencang.... Elusan di punggungnya pun tak berpengaruh apapun terhadapnya.... Widi semakin tak terkendali menumpahkan segala rasa yang begitu menyakitkan di hatinya....

“ Wid... Aku ambilkan minum dulu.... “ ucap ku mencoba untuk mengendalikan situasi ini.... Sekaligus menenangkan sahabat ku itu....

Lalu aku bergegas kedapur dan menuangkan air putih dan memberikan pada Widi yang masih terisak tangis....

“ Wid sudah....jangan menangis lagi.... Minumlah dulu.... “ lanjutku

Widi mengambil minuman yang ku bawa... Dia mulai terlihat lebih tenang setelah meminum air... Tapi aku masih belum ingin tahu lebih banyak tentang tangisan nya.... Aku coba menyimpan semuanya untuk saat ini.... karena bertanya sekarang sama saja memicu tangisannya kembali....Aku mencoba mengalihkan kesedihannya dengan mengajak untuk makan beberapa makanan ringan yang di beli olehku dan Suamiku tercinta..... Makan yang harusnya kunikmati berdua dengannya....

Lambat laun Widi mulai bisa mengendalikan dirinya.... Dia menatapku dengan binar mata yang seakan memberitahu diriku betapa beratnya kesedihan yang dia rasakan.... Aku tak pernah melihat Widi seperti ini.... Widi adalah pribadi yang baik dan pintar.... Dia tak pernah mengatakan sedikit pun masalah pribadinya padaku.... Dia tertutup namun sehari yang lalu dia mengatakan sesuatu yang nyaris membuat persahabatan ku dan Widi hancur ....

“ Ning.... Sebelumnya maafkan aku.... Aku tak bermaksud menyakitimu... Kau terlalu berharga buatku... “ ucap Widi dengan nada suara yang masih tercampur dengan isak tangisnya

“ Sudahlah jangan di pikirkan hal itu ... Mau makan apa.... “ ucapku

“ Ningsih Terima kasih.... “ ucap Widi....

“ hmmm... Terima kasih kembali.... “ ucapku.... Sambil pergi ke dapur kecil untuk memasak beberapa makanan untuk widi... Menangis seperti itu akan membuat perutnya lapar....

“ kemana Suamimu... “ tanya Widi yang kini sudah beranjak dari ruang tamu ku... Mengikuti ku ke dapur....

“Dia sedang pergi ketempat temannya..... Mungkin sebentar lagi dia akan kembali.... “ ucap ku.... Aku sedikit tak nyaman ketika Widi bertanya tentang suamiku.... Kejadian kemarin masih terngiang-ngiang di kepala ku.... Jadi wajar jika aku tak nyaman jika dia bertanya tentang suamiku.....

“ masak apa..... “ tanya Widi lagi.... Pertanyaan yang membuatku sedikit tenang karena Widi tak membahas suamiku kembali....

“ masakan kita saat masih di kosan dulu.... “ ucapku.... Mengingat masa di mana aku dan Widi pernah tinggal di kosan yang sama... Saat awal kami tiba di kota ini.... Awal ketika kami saling membantu untuk bertahan hidup.....

Tapi saat ini berbeda.... Widi menikah dengan pria kaya yang dia temui saat kami kerja di Minimarket... Sejak itu kehidupan Widi lebih baik dari kehidupanku... Semua kemewahan bisa dia milik saat ini....

“ Sudah lama aku gak makan mie... “ ucap Widi

“ halah sombongnya padahal dulu makan ini kita bagi berdua terus... ‘ lanjut ku tertawa mengingat kilas balik cerita kami....

Mendengar hal itu Widi mulai tersenyum... Dia mulai bisa tersenyum indah kembali.... Dia pasti sedang mengingat masa-masa itu.... Masa dimana kami selalu bersyukur apa yang kami dapatkan.... Tak mengeluh dan terus berusaha....

“ Ninng... Aku boleh menginap disini ya.... “ ucap Widi yang sontak mengejutkan ku...

“ Tapi .... “ ucapku

“ Malam ini aja Ning.. Aku mau banyak mengobrol dengan mu... Boleh ya.... “ lanjut Widi yang memang menyimpan banyak cerita yang ingin di sampaikan nya....

“ yasudah lah... Tapi aku minta izin dulu sama suamiku.... “ lanjutku... Aku tak mungkin menolak permintaan Widi... Sejak dia menikah kami tak pernah bertemu atau saling bercerita lagi...

“ ya dehh.... “ ucapnya tersenyum penuh arti....

Aku segera menghubungi Alex suamiku....aku menjelaskan apa yang terjadi padanya... Dan permintaan Widi untuk menginap di kosan kami... Jadi Aku menyuruh suamiku untuk tidak dipulang... Aku takut Widi merencanakan sesuatu... Awalnya suamiku terkejut namun akhirnya dia mengerti.... Dia tahu kosan kami sempit jika Widi menginap disini.... Maka suamiku akan tidur dimana..... Aku sedikit merasa tidak enak dengan Suamiku tapi aku juga tak ingin dia bertemu dengan Widi terlalu lama....

Jujur aku sedikit cemburu dengan Widi... Karena Widi selalu mampu mendapatkan pria yang diinginkan... Tubuh nya yang tinggi dengan wajah bersih ... Serta bentuk tubuh yang molek... Meskipun saat ini semuanya tertutup oleh pakaian longgar nya tapi aura nya yang begitu besar tak bisa di tutupi oleh hal itu ...

“ Kau mau langsung istirahat.... “ ucapku... Melihat teman baikku kembali termenung.....

“ Ya.... Tapi bagaimana dengan suamimu.... “ tanya Widi kembali mengusik batin ku....

“ Aku sudah menyuruhnya untuk menginap di rumah temannya.... Aku tak enak jika harus menyuruhnya tidur di sofa.... “ ucapku

“ maafkan Aku ya ning... Karena sudah membuat mu repot.... “ ucap Widi....

“ Aku yang justru minta maaf.... Soalnya kosan ku terlalu kecil... Kau yang biasa hidup mewah harus hidup di tempat seperti ini.... “ lanjut ku

“ ahh.... Kau coba mengejekku... Bukannya dulu saat pertama kali kita bertemu dan memulai hidup baru di kota ini... Kita tinggal di tempat yang lebih buruk dari ini.... “ ucap Widi merebahkan kepalanya di pundakku....

“ Tapi semua kan sudah lama.... Kau sekarang sudah jauh berbeda.... “ lanjut ku

“ apa kau bahagia dengan hidup mu saat ini ning.... “ lanjut Widi

“ Tentu aku bahagia.... Apalagi semenjak dia muncul.... “ ucapku tersenyum mengenang pertemuan ku dengan suamiku... Dan beberapa momen hingga kami sampai di saat ini.....

“ dulu aku selalu berpikir menikah dengan orang kaya... Aku bisa melakukan apa yang ku inginkan... Dan hidup bahagia selamanya.... Tapi semua itu hanya mimpi di siang bolong saja..... “ ucap Widi memejamkan matanya menahan semua rasa sakit yang mungkin dia rasakan selama ini ..

“ Bukannya mimpi itu sudah menjadi kenyataan.... “ ucapku

“ Hmmm semua itu hanya semu ning.... Kau beruntung tetap hidup seperti ini.... Karena disini kau bisa tersenyum tulus tanpa ada rekayasa... “ ucap Widi

“ kau ini... Bukannya kita harus bersyukur dengan yang terjadi pada kita... “ lanjut ku....

“ Kau harus tahu ning... Selama ini Aku selalu berbohong pada kalian.... Aku memang menikahi orang kaya.... Tapi bukan sebagai istri pertama ... Aku hanya menjadi istri kedua .. Karena istri pertamanya tak kunjung mendapatkan anak laki-laki.... Tapi karena aku tak kunjung mendapatkan anak... Berlahan semua kebahagian ku mulai memudar... Justru beberapa kali suamiku coba membunuhku.... Ketika aku memohon padanya untuk melepaskan ku.... Tapi dia menolak nya ... “ lanjut Widi kembali meneteskan air matanya.....

“ Kenapa kau tak pernah jujur padaku... Bukannya kita sudah seperti saudara.... Kau harusnya menceritakan itu padaku..... Jangan menyimpan semuanya sendiri.... “ lanjut ku memeluknya... Aku paham sekarang apa yang terjadi pada Widi... Seberapa berat tekanan pada dirinya....

“ aku minta maaf permintaan konyol kemarin.... Aku hanya bingung harus berbuat apa lagi... Aku tak tahan lagi dengan semua sandiwara ini... Aku ingin segera terbebas darinya.... Aku memang mencintainya... Tapi aku tak ingin hidup dalam tekanan setiap hari.... “ ucap Widi kembali meneteskan air matanya....

“ Aku memang kesal kemarin tapi karena aku tahu situasinya sekarang.... Aku mulai mengerti yang terjadi... Aku akan memaafkan mu... “ ucapku.....

Kami mulai banyak bercerita tentang semua keluh kesah yang selamanya ini dirasakan oleh Widi.... Dan betapa sakitnya mendengar semua yang di ceritakan Widi... Dia terbelenggu oleh pria yang dulu dia cintai.... Pria yang awalnya begitu baik namun berubah menjadi pria kasar.... Yang hanya menginginkan anak pria dari Widi.... Bukan lah Widi...

Aku ingin membantunya.... Tapi aku bingung cara membantunya.... Membiarkan Widi bersama suamiku bukan pilihan bijak karena aku takut kehilangan suamiku.... Karena aku tahu Widi lebih baik dari ku dalam semua aspek....

Pov Alex....

Persiapan sudah siap... Rencana pun dengan begitu jelas kami pahami tugas masing-masing.... Dan penentuan tempat dan eksekusi pun sudah kami tetapkan semua resiko dan dampak pun sudah kami perhitungkan ... Aku dan Wijaya langsung berangkat menuju rumah mama Tiri Ciko.... Tapi di perjalanan aku mendapatkan telpon dari istriku tercinta... Dia mengatakan temannya akan menginap di rumahnya... Jadi terpaksa aku harus menginap diluar.... Suatu berita yang diluar dugaan...

Seakan dewi Fortuna kembali menaungi keberuntungan ku..... Aku jadi punya waktu untuk bermain dengan Wijaya tanpa takut Ningsih menyuruhku untuk pulang... Aku benar-benar akan menikmati malam ini.... Aku berterima kasih pada teman istriku yang datang disaat yang tepat....

Kami melaju dengan motor bututku..... Kami tiba tak kurang dari separuh jam... Wijaya mencoba memastikan sekali lagi kalau Ciko dan Ayahnya tak ada di rumah.... Beberapa kali dia mencoba menelpon rumah itu.... Setelah yakin kalau dirumah itu hanya tinggal peri yang akan jadi bulan-bulanan kami seorang diri. Di istananya... Aku dan Wijaya langsung menuju rumah itu.... Aku menyuruh Wijaya untuk mengetuk pintu....

Tak berapa lama kemudian pintu di buka... Dan betapa terkejutnya aku melihat seorang wanita yang masih sangat muda dan mungkin jarak usia wanita ini dengan istriku tak lah jauh.... Wanita mengunakan pakaian kaos tertutup dengan rok panjang berwarna krem.... Dia menyapa dengan baik kehadiran Wijaya... Wajah Wijaya yang tampak berantakan pun membuat wanita itu bertanya ....

“ kenapa wajah mu Jay.... “ ucap wanita itu...

“ Ini tante tadi aku ketemu gang musuh kami... Aku di hajar hampir mati untung saja aku di selamatkan pria ini.... Jadi aku kesini... Aku takut mamah ku khawatir jika langsung pulang kerumah.... “ ucap Wijaya memulai akting yang memang sudah kami rencanakan....

“ Ya ampun ya sudah masuk dulu yuk.... Kau sudah telpon Ciko.... “ tanya wanita itu....

“ Sudah tan... Dia bentar lagi kesini bareng barak.... “ ucap Wijaya menipu wanita muda itu.... Sedangkan aku menikmati seluruh tubuh wanita di hadapanku dari ujung kepala hingga ujung kaki...karena yang benar diucapkan oleh Wijaya ternyata benar... Tubuhnya sempurna... Aku sampai tak mampu berkedip....

“ Oh yaudah langsung keatas saja.... Nanti tante buat minuman dulu ya.... “ ucap wanita muda....

“ tante ayah Ciko ada... “ tanya wijaya

“ Tenang saja dia baru saja ke polsek.... Paling pulang besok pagi.... “ lanjut wanita itu pergi meninggalkan kami berdua....

Lalu Wijaya mulai melakukan aksi keduanya... Kami langsung masuk kesalah satu ruangan... Yang berisi dengan komputer.... Itu adalah tempat dimana CCTV di akses... Wijaya langsung mengutak-atik untuk menghapus dan menonaktifkan nya... Dia memberi tanda karena telah menyelesaikan tugasnya... Lalu kami pergi ke kamar ciko untuk melanjutkan ke tahap ketiga....

“ apa kau sudah menghapus semuanya.... “ bisikku....

“ tentu... Aku sudah menghapus dan menonaktifkan semuanya.... Tapi jujur bang aku masih takut.... “ ucap Wijaya....

“ Tenang saja... Kita pasti berhasil...” Lanjut ku...

Kami menanti aktris utama memasuki panggung... Suara langkah kaki mendekat.... Dan persiapan matang pun dimulai... Ku teguhkan hati dan menyakinkan Wijaya kalau hal ini akan berhasil... Apalagi aku pernah melakukan hal ini berulang kali.... Jadi ini akan mudah buatku....

Wanita cantik itu mengetuk pintu dan tak berselang kemudian tangannya yang putih mendorong pintu hingga terbuka.... Wajah cantiknya yang semakin mengoda ku ketika senyuman manis dia berikan untuk ku dan Wijaya.... Degub jantung ku... Tapi tekad dalam diriku terlalu besar sehingga aku bisa mengendalikannya... Ketika seluruh tubuh wanita itu masuk kedalam kamar... Wangi khas dari parfum impor memenuhi ruangan.... Kami yang duduk di meja kecil tempat Ciko belajar.... Bersiap dengan tugas masing-masing...

“ maaf lama ya... Airnya panasnya habis.... “ ucap ramah nya wanita ini....

“ Terima kasih tante sudah mau membuatkan kami minuman... “ ucap Wijaya...

Lalu dia duduk dihadapan Wijaya dan berada di sampingku .. Tanpa rasa canggung dan curiga dengan gerak-gerik kami... Dia pun mengobrol santai dengan kami bertiga.... Tanpa ada curiga kalau Wijaya terus menatap payudara mencolok nya... Menyembul dari pakaian yang dia gunakan....

Aku memberikan tanda pada Wijaya.... Aku bergerak mengambil tas yang sudah kami persiapkan.... Wijaya terus mengalihkan pandangan wanita cantik itu.... Aku sudah siap dengan tali yang ku punya.... Ku tahan nafasku... Lalu aku menyergap wanita yang tanpa persiapan melawan.... Wijaya pun dengan cepat menyumpal mulutnya dengan tangannya sebelum mulut cantik itu berteriak.... Wanita itu coba berdiri dari duduknya yang berbentuk Huruf w.... Tapi Wijaya dengan cepat menekan kedua kakinya dengan kedua tumit nya... Agar wanita itu tak bisa berdiri dan melancarkan aksi ku untuk membelenggu kedua tangannya lalu memutar talinya diantara kedua payudara nya untuk membuat payudara itu membesar karena tertekan....

Wanita itu meronta hebat... Ketika kedua tangannya sudah terbelenggu... Di belakang punggungnya dan semakin tak berdaya ketika tali yang melalui payudaranya dan terkunci di sekitar lehernya pun benar-benar membuat kedua tangan itu sulit bergerak... Karena setiap usahanya untuk bergerak akan membuat payudaranya semakin tertekan dan mengeras.... Sebab tertarik oleh alur tali yang berkaitan....

Dengan aba-aba dariku... Aku dan Wijaya menghempaskan wanita yang sudah terikat itu kasur milik temannya itu... Wanita itu semakin menjerit dalam bekapan Wijaya.... Aku yang sudah bernafsu melihat semua gerakan rontanya pun mulai menekan tumit nya yang terus berusaha menyingkirkan ku.... Membuat kaki jenjang itu tetap dalam keadaan lurus.... Semakin banyak usaha yang dilakukan wanita itu yang gagal dia mulai kelelahan.... Lalu dengan sisa tali aku mengikat mata kakinya ke teralis jendela yang kebetulan berdekatan dengan kasur.... Membuat kaki wanita cantik ini harus terangkat... Roknya pun terbuka akibat kakinya yang tergantung diatas...

Memperlihatkan celana dalam berenda yang tersembunyi di balik rok.... Yang mulai terbuka karena usaha nya untuk melepaskan kakinya.... Wijaya memberikan kecupan di kening wanita yang sejak dulu memang jadi fantasi seksnya setiap kali pergi kesini bersama temannya.... Aku pun memulai aksi ku... Aku sengaja meraba kemulusan kaki hingga pahanya.....

“ Jaya apa yang kau lakukan dengan tante.... Lepaskan tante.... “ kakinya yang akhirnya mampu terlepas dari bungkaman tangan yang dilakukan Wijaya ..

“ Tante... Aku tak bisa menahan birahi ku....tante terlalu seksi.... “ ucap Wijaya kali ini dengan paksa melumat bibir wanita itu meskipun dia berusaha menghindarinya...

Sedangkan aku benar-benar asik menikmati mulusnya wanita ini... Aku sengaja menekan kaki lain yang tak terikat.... Untuk menghentikan aksi nya merontanya... Lalu ku selipkan tangan ku di bokong wanita ini... Untuk melepaskan pengait rok nya lalu dengan mudah aku melepaskan rok itu dari kaki satunya dan tergantung pada kaki lain yang terikat ke teralis besi....

Betapa nikmatnya melihat wanita yang terus meronta dalam keadaan yang tak berdaya ini... Aku melihat Wijaya mampu menghentikan makian wanita ini dengan terus meremas kedua payudaranya yang kini sudah porak-poranda dibuatnya... Aku mengambil beberapa gambar sebagai kenang-kenangan ku....

“ abang duluan aja.... “ ucap Wijaya mempersilahkan aku terlebih dahulu menikmati wanita ini.... Tatapan frustasi wanita memohon ku untuk melepaskannya....

Aku mulai mempermainkan pertahanan terakhir nya ....aku mulai meraba celana dalamnya mempermainkan renda-renda yang menghias nya... Dengan lembut aku menarik celana itu hingga melalui kakinya tapi tetap tersangkut pada kaki lainnya yang terikat.... Tanpa pertahanan terakhirnya aku bisa melihat bibir vaginanya yang mengerut dan membesar karena usaha wanita ini untuk lepas... Sentuhan ku pada vaginanya membuat wanita itu mengejang.... Mencoba menghentikan aksi ku meskipun dia sudah tak bisa melakukan apapun...

“ Akhhh... Jangan... Jangan.... “ rintihnya yang harus menghadapi dua rangsang gila sekaligus

“ Nikmati saja permainan ini sayang... “ ucapku untuk pertama kalinya mengeluarkan suara ku pada wanita ini....

Kontolku yang sudah menegang sejak tadi pun mulai mengesek pelan Vaginanya.... Tubuh wanita ini semakin tak berdaya menahan dua penetrasi langsung... Karena ketika Aku asik dengan bibir vaginanya Wijaya sedang asik menghisap payudara kenyal milik wanita ini....

“ Kalian biadap... Hentikan. ... “ jerit wanita yang mulai kehabisan cara menghentikan kami.... Dan disisi lain mulai menikmati rangsang yang kami berikan....

“ Wijaya jika suamiku tahu kau akan benar-benar habis... Hentikaaaannn... “ teriaknya lagi..

Tak lama aku mempermainkan bibir vaginanya cairan putih bening nan lengket keluar dari sana.... Membuatku tersenyum penuh kemenangan... Aku melihat wajah wanita cantik ini semakin mengoda.... Dengan tambahan rona merah di pipi putihnya.... Tubuhnya beberapa kali mengejang hebat.... Untuk menahan rangsangan yang dia Terima...

Tapi semua keseruan ini baru akan ku mulai... Bintang utama ku keluarkan keatas panggung... Senjata yang membuat banyak wanita tak henti memikirkan ku.... Kenikmatan yang sulit dilupakan... Ku hunuskan kontolku dilupakan ke lubang suci milik wanita ini dan semakin dalam lebih dalam kutanam kontolku ... Dengan gagah dia terus tertanam di memek wanita cantik ini.... Dia menjerit karena rasa sakit karena kontolku masuk tanpa permisi... Ukuran nya yang benar-benar mengoda memang mampu membuat gesekan yang membuat tante muda ini terhenyak...

Wijaya yang melihat betapa luar biasa senjata ku sedikit tercengang.... Dia pun menghentikan aksi brutal dalam melumat kedua payudaranya sang tante untuk menyaksikan aksiku.... Namun aksi ku baru saja dimulai dengan mengangkat kaki lain dari wanita ini untuk ikut terangkat aku mulai mengoyangnya... Kontolku dengan cepat menghujam memek yang kini mulai berkedut merasakan kenikmatan....

“ aaakhhhhh.... Akhhhhhhhhh... Ukkhhhhh... “desah wanita itu makin keras...

Makian mulai berubah menjadi erangan yang keluar dari bibir yang seksi.... Tubuhnya bergetar hebat ketika aku berhasil menghunjam sepenuhnya kontolku.... Dan ketika aku mulai mengejotnya dengan cepat.... Tubuh nan seksi itu bergoyang penuh kenikmatan... Mulai mengikuti gerakan yang paksa... Kini mulai bergerak mengikuti ritme yang mengoda ....

“ Aaakhhh... Akahahh...jangan...akhhhh. “ Hanya desahan seksi keluar dari mulutnya.... Ketika aku semakin cepat... Desahan ditambah jeritan kecil menguasai wanita ini.... Aku benar-benar bernafsu saat itu..

“ rasakan ini tante.... “ ucapku benar-benar coba menaklukkan sang tante muda ini.... Di saat yang sama.... Wijaya pun tak ingin kalah melakukan penetrasi... Kali ini dia memaksa wanita yang sudah kelonjotan akan kenikmatan dari ku.... Di tambah harus melayani kontol Wijaya di mulutnya.... Dua penetrasi ini membuat wanita itu kian cepat mencapai klimaksnya....

“uuuummmmmm... MmmmmmmU..... “ suara kulum nya ketika Wijaya memaksakan kontolnya di mulut tante muda ini.... Dilain tempat aku mulai mampu mengocok cepat bagian bawahnya..... Rasa hangat ku Terima dari legitnya vaginannya...

Tak lama kemudian.... Saat kami hampir mencapai puncak.... Wijaya bergetar dia menumpahkan lendir nya di mulut sang tante seksi ini.... Membuat nya kesulitan bernafas.... Hingga beberapa kali mengejang.... Tak lama kakinya kembali mengejang hebat.... Kembali sekali lagi dalam malam ini dia menumpahkan kenikmatan nya....

“ Aaakkhh... Hentikannn.. Tante tak kuat lagi..... Aakhhhh... “ ucapnya....

“ Tante.... Tapi aku belum puas... “ ucapku kali ini memposisikan miring tubuh tante dan mengangkat kaki yang tidak terikat nya sejajar dengan kepalaku....

“ Wijaya... Tolong tante.... Akhhhh.... “ erangnya ketika aku makin keras menghujam kan kontolku....

Aku benar-benar mempermainkan kontolku.... Legit dan nikmatanya tubuh wanita ini benar-benar membuat ku hanyut dalam pemburuan kenikmatan ku kali ini ... Melupakan statusku melupakan semua masalah yang sedang terjadi.... Aku benar-benar sangat egois saat wanita ini meminta untuk menghentikan penetrasiku... Namun aku tak juga menghentikannya aku benar-benar menikmati semuanya.... Menikmati memek wanita lain memang selalu memunculkan kan fantasi lain dalam raga ku....

Puas dengan segalanya aku mulai merasakan ujung kontolku mengeras... Aku coba menanamkan kontolku di posisi terdalam... Karena ku ingin menitipkan benih anakku pada inang secantik ini....

“ Tante aku titip anakku di rahim mu.... “ lanjut ku....

“ jangan... Jangan didalam.... Akhhhh... “ucapnya coba menghentikan ku dengan mengerakkan tubuhnya.... Namun itu tak berarti apapun... Karena itu tak mampu mengeser kontolku dari dari rahimnya....

Dia benar-benar jadi milikku malam itu... Ku tumpahkan seluruh spermaku dalam jalur rahimnya.... Aku merasa yakin kalau benih ini akan membuahkan hasil.... Tubuh wanita itu mengejang merasakan sesuatu mulai terasa tabur di rahimnya... Geliat kontolku membuat tubuhnya tak berdaya.... Hanya nafas panjang yang terdengar ketika kulihat matanya terpejam merasakan alur spermaku yang mengalir dalam rahimnya.....

“ maaf tante... Aku tak bisa memenuhi permintaan mu.... “ ucapku tertawa melihat wajah paniknya....

Wijaya yang masih mengatur nafas karena sudah menumpahkan pelurunya di mulut wanita ini.... Ikut menyaksikan kehebatan ku Wanita ini hanya terisak tangis melihat tubuhnya benar-benar kotor oleh bajingan seperti kami... Dia meratapi nasibnya....

Aku pergi dari tempat memilukan ini... Dengan alasan mencari udara segar... Wijaya sempat meminta izin untuk menikmati wanita ini juga... Aku pun mempersilakan nya....

Disaat aku kembali mengatur nafas dan berkeliling dari rumah mewah ini.... Aku sampai pada kamar utama... Kamar dimana tante muda tadi tinggal bersama sang suami yang dikatakan oleh Wijaya sangat menakutkan.... Aku mulai mengobrak-abrik kamar itu... Mencari sesuatu berharga... Tapi aksi ku teralihkan ketika aku melihat handphone yang bergetar...

Aku melihat sebuah video call dari sang suami... Awalnya aku mengabaikan panggilan itu... Namun di panggilan lain aku memiliki ide gila yang benar-benar brilian buatku... Aku tahu Wijaya sudah bisa ku kuasai... Tapi jujur aku tak percaya dia benar-benar ada di pihak ku saat ini.... Aku tak mungkin percaya begitu saja dengan Wijaya.... Dan tetap menganggap nya sebagai musuhku... Mungkin rencana ini akan mengurangi musuhku.... Kuraih handphone itu dan bergerak kembali ke kamar eksekusi...

aku bergegas ke kamar tempat aku mengeksekusi wanita muda itu.... Ketika aku tiba disana... Aku melihat Wijaya sedang asik mempermainkan wanita muda itu lagi... Aku meletakan posisi handphone milik tante muda itu... Tanpa disadari keduanya.... Namun ku buat dalam keadaan bisu tanpa suara agar keduanya tak tahu apa yang akan terjadi...

Ketika handphone kembali berstatus panggilan dari sang suami... Aku mengeser tanda telpon untuk mengangkat video call itu... Dengan gambar kamera ku arahkan pada istrinya dan teman anaknya yang sedang asik bercumbu.... Aku segera keluar dari kamar... Menyelinapkan handphone di lubang angin berada dekat dengan jendela tempat eksekusi.... Karena terlalu asik menikmati wanita muda itu Wijaya tak sadar aku sudah memasang jebakan untuknya.... Setelah memastikan handphone ku... Aku mengaitkannya dengan tali untuk bisa menarik handphone dari lantai bawah.... Kemudian aku bergegas mengeser motor bututku menjauh dari drama yang akan terjadi...sambil mastikan plot mana yang akan di pilih oleh karakter utama.... Tak berapa lama kemudian... Mobil melewati ku dengan sangat cepat.... Dan berhenti tepat didepan rumah dan segera pria yang ku kenali keluar... Pria yang sama dengan gambar garang di Kamar utama....

Wajahnya sangat murka Dan bergegas menuju kedalam rumah... Aku hanya tersenyum sambil berharap handphone mendapatkan angle yang bagus dari drama yang akan terjadi... Tak lama kemudian aku mendengar suara jeritan Wijaya dari kamar atas dan beberapa menit kemudian sesuatu yang mengejutkan ku dengar.... Membuat wajahku sedikit pucat... Tiga kali suara letusan pistol terdengar diikuti jeritan wanita yang ku kenal... Aku melihat bercak darah berhamburan di jendela tepat aku mengikat salah satu kaki tante cantik tadi. ...Mendengar suara ini aku segera menarik tali yang ku kaitkan pada handphone yang ku letakan di lubang angin lantai dua tadi.... Dan bergegas pergi secepat yang ku bisa...

Aku benar-benar tak menduga kalau Wijaya akan di tembak oleh pria itu.... Tapi aku tak percaya dengan hal yang terjadi....aku kembali melihat hasil rekaman ku dan betapa terkejutnya aku melihat Wijaya mendapatkan tembakan tepat di kepala dan dua kali didadanya.... Aku melihat darah begitu banyak mengalir... Tubuhku bergetar hebat saat itu...dan kupastikan kalau Wijaya tewas di tempat saat itu... Dari video yang terekam...Jika seandainya aku yang ada di posisi itu.... Maka nasibku akan sama seperti Wijaya....

Tapi aku bersyukur kalau Wijaya sampai mati... Karena dengan begitu... Aku bisa membersihkan namaku tanpa di ketahui oleh geng barak.... Aku memang cepat atau lambat ingin menghabisi Wijaya.... Tapi sesuai dengan rencana ku... Aku ingin membunuh mereka tapi bukan dengan tangan ku.... Seperti yang di lakukan pada Wijaya ide ini tiba-tiba muncul ketika aku melihat telpon tante itu berbunyi...

Dan dengan rekaman pembunuhan ini pula aku bisa mendapatkan kenikmatan wanita mulus itu sekali lagi... Aku dengan santai melajukan motorku menjauh... Entah apa yang terjadi pada mayat Wijaya aku tak perduli.... Yang penting aku baru saja memulai permainan ku dengan Geng yang coba menganggu istriku....

Entah apa yang terjadi padaku.... Aku mulai sedikit nyaman dengan hal ini... Pertama kali ketika aku mulai dengan aksi berburu ku.... Aku selalu saja ketakutan... Tapi saat ini bahkan ketika pria yang membantuku terbunuh... Aku tak merasa takut atau bersalah.... Aku tak mungkin kembali ke kosan sekarang... Karena istriku sudah melarang aku.... Jadi kuputuskan kembali ke rumah baruku....

Tapi dalam perjalanan... Aku melihat wanita yang ku kenal sedang menyusuri jalan dalam kegelapan... Awalnya aku ragu untuk menyapanya... Karena takut mbak Dewi ingat kejadian tadi malam... Kejadian yang nyaris membuat nafsuku tak terkendali.... Tapi melihat wanita itu berjalan dengan keadaan lelah... Rasa ibaku muncul kembali...



Mba Dewi​
“ mbak Dewi baru pulang.... “ ucapku menegurnya....

“ Oh Alex kamu ngagetin mbak aja.... “ ucap mbak Dewi yang melihatku muncul dengan sepeda motor bututku....

“ Mana suami mbak ... Gak nyusul sih... “ tanyaku

“ Entah mbak juga nggak tahu.... “ ucapnya tampak sewot...

“ yaudah yuk .. Bareng Alex saja... “ ucapku mengajaknya.... Berjalan sendiri di malam hari adalah hal yang cukup mengerikan.... Meskipun daerahku ini memang cukup aman....

Mba Dewi awalnya ragu-ragu.... Tapi setelah sejenak berpikir diapun naik... Aku bergegas menghidupkan motor ... Tapi kemudian hal tak terduga terjadi... Dia memeluk erat ku dari belakang....

“ mbak.... “ ucapku mengeluh... Karena merasa tak nyaman... Karena dia memeluk ku begitu erat...

“ Alex bawa saya hotel manapun.... Kita lanjutkan hal yang semalam gagal kita lakukan.... “ ucap Mbak Dewi

Aku terdiam... Keringat bercucuran karena Mbak Dewi mengingat apa yang terjadi malam itu.... Aku memang sudah hampir melecehkan mba Dewi.... Aku bahkan sudah nyaris menempelkan kontolku di lubang Vaginanya....

“ Mbak maafkan aku... Aku tak bermaksud seperti itu.... Malam itu mbak terlalu mabuk... Aku benar-benar minta maaf.... “ ucapku....

“ untuk apa meminta maaf.... Toh aku menikmatinya.... Jadi kau mau ke hotel mana... Mbak yang akan membayarnya.... Tapi sebagai ganti kau harus membuat mbak hamil.... “ Ucapnya

“ Mbak... Jangan seperti itu... Mbak kan punya suami... “ ucapku coba menyembunyikan sisi burukku...

“ malam itu kau sudah tahu bagaimana sikap suamiku.... Aku sudah menceritakan semuanya padamu saat aku mabuk kan... “ ucap mbak Dewi semakin erat memeluk...

“ tapi mbak... “ ucapku masih ragu-ragu... Aku takut Mbak Dewi hanya menjebak ku...

“ Sampai kapan kau berdiam disini... Nanti bisa gawat jika ada orang lain melihat kita seperti ini... Mereka bisa menyampaikannya ke Ningsih.... “ lanjut mbak Dewi...

Karena aku juga takut hal ini terpaksa aku menjalan kan motorku... Aku sengaja memutar motorku.... Dia terus memelukku... Merebahkan kepalanya pundakku... Entah keberuntungan lain seperti apa yang kini kudapatkan... Awalnya aku hanya berkeliling- keliling kota saja... Karena aku belum yakin dengan Mbak Dewi... Ku pasang segala indera ku untuk membaca situasi ini....Namun akhirnya aku putuskan menuju rumah baruku....

Mbak Dewi sedikit terkejut melihat aku benar-benar membawa ke suatu rumah yang gelap gulita.... Keadaan yang benar-benar hening ... Membuat rasa takutnya sedikit bangkit....

“ ini dimana Alex... “ ucap mbak Dewi tampak ragu untuk turun....

“ Ini rumah teman ku... Dia tak tinggal disini ... Kenapa mbak.... Apa Mbak takut... Kalau Mbak takut sebaiknya kita pulang....sebelum semuanya terlambat...“ tanyaku kini yang coba mengodanya ...

“ Kau yakin tidak akan ada yang memergoki kita disini.... “ ucap Mbak Dewi lagi sambil melihat situasi sekitar...

“ Kalau Mbak ragu sebaiknya kita pulang ke kosan saja.... “ ucapku kembali naik ke motor... Namun tangannya menghentikan sambil mengangguk... Yang menandakan dia siap melakukannya disini... Aku benar-benar habis pikir dengan wanita ini.... Karena memang jiwaku adalah jiwa seorang pemburu... Memburu yang sulit seperti wanita mulus tadi saja sanggup apalagi mendapat buruan yang menyerahkan diri seperti ini.... Aku tak mungkin mengabaikannya begitu saja....

Aku langsung membuka pintu rumah baruku... Aku mencari saklar untuk menghidupkan semua lampu yang ada... Aku menyuruh Mbak Dewi masuk.... Dia pun masuk dengan penuh keraguan.... Dia sedikit takut dengan hal ini... Tapi tekad besarnya membuatnya memantapkan dirinya untuk melakukan ini.... Aku mengantar ke tempat tidur dimana aku menikmati biang Gula ku kemarin... Ya Chi-chi Felicia tak berdaya disini kemarin....

“ kalau kau sudah siap... Kau bisa memanggilku.... “ ucapku meninggalkan dia sendiri disana... Untuk memantapkan dirinya... Sedangkan aku pergi untuk sedikit berolahraga.... Melakukan beberapa kali pull up dan Sit Up.... Aku mulai sadar semakin banyak buruan ku maka semakin banyak aku harus menyiapkan stamina ku... Jika malam ini benar-benar Mbak Dewi jadi milikmu... Maka semua wanita di kosan ku adalah milikku... Kecuali Wina yang masih belum bisa jadi milikku seutuhnya ....

Tak lama kemudian suara lembut memanggilku... Aku terkejut dia hanya mengunakan sarung ku yang ada di kamar tidur itu.... Tapi aku memperhatikan sekitarku.... Aku takut dia memasang handphone atau sejenisnya seperti yang ku lakukan pada Wijaya... Tapi aku melihat jelas handphone nya tergeletak di samping meja kasur ku.... Membuat aku yakin dia tak melakukan apapun.... Aku pun sengaja menekan tombol lampu untuk mengetahui jika ada kamera yang aktif atau tidak di ruangan ini..... Tapi setelah memastikan semua nya ....

Aku hanya tersenyum bingung... Apa yang dipikirkan wanita semanis dan sepanas Mbak Dewi ingin melakukan hal itu.... Jika memang suami memang melakukan hal terlarang... Seharus dia melakukan hal itu pada orang lain atau bahkan teman kantornya yang memiliki banyak uang....

“ Alex aku sudah siap.... “ ucapnya... Sudah menanggalkan semua pakaian kerjanya... Dan hanya mengunakan sarung untuk menutupi tubuhnya ... Sarung yang memang sengaja ku tinggal kan disana beberapa hari lalu... Sarung yang ku gunakan menyembunyikan hartaku kemarin...

Melihat mba Dewi yang sudah tak mengenakan apapun... Aku segera bergegas mendekati nya... Dan ingin langsung menerkam nya kulitnya yang tidak seputih maka aku sebelumnya namun wajahnya yang manis dengan tai lalat mengoda ada disana... Mbak Dewi duduk di tengah kasur milikku... Aku melepas pakaian ku segera melihat dia sudah bersiap dan pasrah...

“ Mbak yakin akan melakukan ini padaku.... “ ucapku sekali lagi coba menyakinkan nya.... Karena jika sudah sekali mendapatkan kenikmatan ku ... Maka mbak Dewi akan melupakan suaminya seutuhnya.... Dan aku tak ingin bertanggung jawab akan hal itu....

Bukannya menolak... Dia justru membuka sarung yang menutup tubuh bugilnya.... Sontak membuatku langsung melumat bibirnya... Mbak Dewi pun membalas ciuman dengan sangat hot... Selain istriku dan ustadzah... Mbak Dewi wanita ketiga yang memberikan ku ciuman senikmat ini.... Kedua bibir kami saling memanjakan satu sama lain.....

“ Akhhhh... Alex... “ desah mbak Dewi ketika aku menghentikan kecupan pada bibirnya...

“ Jangan terlalu kaget... Ini baru awal... “ lanjut ku.... Aku melumat bibirnya untuk kedua kalinya ... Kali ini lebih ganas... Lidah kami begulat... Tapi tak hanya ciumanan saja kedua tangan ku mulai bergerak meraba pegunungan nya... Dan mulai memilin pentil... Membuat mbak Dewi mulai kelonjotan diawal pergulatan ini... Melihat dia melepas lumatan bibirku karena mulai terangsang oleh payudaranya yang dijamah oleh kedua tangan ku....

Aku mulai menganti target ku... Aku mulai melumat leher nya.... Yang begitu mengoda ku.... Merasakan kenikmatan yang ku buat Mbak Dewi hanya bisa pasrah sambil memejamkan matanya merasakan kenikmatan tersebut.... Kemudian dia mulai tak tahan untuk mengeluarkan suara tanda ekspresi nya...

“ Aakhhh... Alex.... Aakkhhhhh.... “ Desahnya... . Merasakan rangsangan hebat yang belum pernah dia rasakan...

“Muuuummmmccchhh....aaaakhhhhhh.... “ Desahnya makin tak terkontrol....

“ Bagaimana mbak Dewi.... “ ucapku setelah puas memberikan tanda di lehernya....

“ akkhhhhhhhh.... Akhhhhh..... “ desahnya semakin tak terkontrol ketika tangan ku sengaja menekan payudaranya lalu mulutku melumat dan menyedot putingnya... Tubuh mbak Dewi menegang hebat..... Ketika aku mulai berganti melumat kedua payudaranya... Memang tak sekencang milik semua budak ku yang lain... Tapi ukurannya yang memanjang seperti buah mangga membuat sensasi lain dalam permainan seksual ku...

Tak tahan setelah gempuran hebat di payudaranya... Mbak Dewi mencapai klimaksnya... Kasur ku penuh dengan cairan yang cukup banyak keluar dari rahimnya.... Dia mengerang dengan merangkulku dengan keras.... Dia tak pernah terlalu terbuai seperti ini sebelumnya

“ ada apa mbak.... Ini bahkan belum dimulai... “ ucapku melihatnya yang mengejang menaburkan cairannya....

“ Alex... Mbak gak kuat.... Akhhhh....kamu hebat banget...“ desahnya ketika cairan nya sudah bertaburan.... Dan semakin banyak keluar....

Kali aku berganti... Meraba rambut tipis di sekitar vaginanya kembali membuat Mbak dewi mengejang kembali...segala reseptor yang ada di vaginannya memberikan sinyal-sinyal yang membuat Mbak Dewi makin binal... Vaginanya berkedut sambil menyemburkan cairan bening yang kental....

“ Alex... Masukin kontolmu... Mbak gak kuat.... “ ucap mbak Dewi... Tak bisa menahan gejolak di kebinalan dalam dirinya....

Melihat mbak Dewi yang sudah bersusah payah menahan klimaksnya.... Aku mulai memperlihatkan senjata pamungkas ku.... Dan tak butuh waktu lama kontolku benar-benar sudah mengasak tanpa ampun setiap inchi vaginanya... Makin lah mbak Dewi kelonjotan karena merasakan betapa penuhnya vaginanya oleh kontolku membuat setiap otot di vaginanya merasakan segera kenikmatan .... Berbeda dari sebelumnya di babak kali ini mbak Dewi coba mengoyangnya tubuhnya yang justru menambah kenikmatan yang berlipat-lipat ganda kami rasakan.... Erangan nya makin tak terkontrol... Ketika aku memacu kontolku dalam vaginanya...

“ aaakhhh... Ukkhhhh... Aaakhhh.... Alex.... Teruss... Akhhhh.... “ desahnya

“ Mbak aku membuat ku tak melumat hal ini... “ ucapku semakin cepat mengasak vagina yang ternyata masih sangat legit.... Wajar karena mbak Dewi ternyata terlalu sibuk membuat hubungan intimnya hanya dilakukannya beberapa minggu sekali....

Rasa sakit dan kenikmatan bersatu dalam desahan liar mbak Dewi malam itu.... Ku buat mbak Dewi merasakan keperkasaan kontolku.... Dia mampu mengaduk-aduk vaginanya..... Hingga mbak Dewi kehabisan tenaganya....hingga akhirnya aku kembali menumpahkan spermaku untuk kesekian kalinya hari ini. ...

“akhhh mbak.... Aku tumpah..... “ ucapku merasakan kontolku mulai menembak Sperma ke dalam rahim milik mbak....

“ Aakhhh... Lagiii.... Lagiiii..... Aaalhhh.... “ lanjut mba Dewi tubuh bergetar merasakan cairan ku mengisi penuh rahimnya.... Kepuasan dalam dirinya benar-benar tak terganti dan tak bisa diungkapkan sebuah kata olehnya... Hanya erangan panjang dari wanita bersuami ini....

Saat getaran berakhir... Aku memberikan kecupan pada keningnya.... Tanda kalau mbak Dewi benar-benar sudah membuatku kembali merasa kenikmatan hari ini.... Kami beristirahat sebentar.... Dan memulai aksi lagi beberapa jam kemudian aku tak ingin menyia-yiakan waktuku .... Kali ini dengan banyak posisi... Aku mengubah posisi mbak Dewi beberapa kali... dan kembali aku mampu membuat kontolku menunjukkan kelasnya ... Membuat mba Dewi kembali menyerah kalah dalam pertempuran ranjang malam ini .. Meskipun aku sudah membiarkan dia mendominasi permainan kedua kami... Tapi tetap saja mba Dewi lah yang akhirnya kehabisan stamina karena terus mencapai klimaks berulang-ulang kali.... Kontolku mampu menundukkan nya malam ini hingga dia menjadi wanita yang sangat binal....

Hingga akhirnya dia tak sadarkan diri karena kesalahan yang dia rasakan..... Aku hanya memapah kepalanya agar tidur dalam dekapan ku... Aku sedang memeluk istri orang kali ini.... Aku tak percaya dengan keberuntungan ku dapat menikmati wanita seperti mba Dewi... Akibat malam kelam ini.... Aku sudah meniduri tiga wanita di kosan ku.... Entah apa yang akan terjadi antara aku dan Mba Dewi setelah ini... Apa yang akan terjadi jika Ningsih mengetahui hal buruk ini....

Semalaman aku tak tidur memikir banyak hal yang melalui pikiran ku... Memikirkan langkah lain setelah menghabisi Wijaya.... Aku akan menyerang Siapa untuk menghentikan barak cs... Brian atau Ciko terlebih dahulu setelah ini... Karena aku ingin menghabisi barak di akhir semuannya melihatnya ketakutan dengan keperkasaan ku.... Belum lagi janjiku dengan Seruni.... Yang harus cepat ku realisasikan.... Aku tak bisa menunggu lebih lama.... Aku harus bergerak sangat cepat.... Hingga akhirnya langkah selanjutnya adalah Ciko... Keluarga ciko sedang labil saat ini... Itu yang bisa ku kendalikan....

Setelah memikirkan banyak hal... Aku pun terlelap bersama Mbak Dewi.... Namun ada hal lain yang tak ku ketahui.... Ternyata ada beberapa warga yang mengintip aksi ranjang antara aku dan Mbak Dewi semalam... Yang tak ku sadari mereka merekam semua adegan panas kami.... Tapi ketika mereka yang sudah puas merekam adegan panas kami.... Dan Ingin pergi dari tempat mereka mengintip tiba-tiba tubuh mereka di makan sesuatu hingga tak bersisa apapun bahkan mereka tak sempat menjerit karena betiu cepat kejadian itu... Hilang dimakan gelapnya malam tanpa mengetahui apa yang menyerang mereka... Hanya menyisakan sebuah handphone yang tergeletak tanpa pemilik....

Pagi harinya... Ketika aku bangun... Aku melihat mba Dewi sedang asik bersolek... Sudah kembali mengunakan pakaian dinasnya yang tadi malam digunakan.... Dia sengaja tak membangunkan ku karena takut mengusikku....

“ sudah bangun penaklukku.... “ ucap mbak Dewi tersenyum

“ sudah jam berapa mbak... “ lanjutku sambil melakukan beberapa perenggangan otot...

“ masih sangat pagi.... Yuk kita pulang... Kau tak takut Ningsih mencarimu... “ ucap Mbak Dewi...

“ Hmmm istriku tak akan mencariku... Karena dia yang menyuruhku untuk menginap diluar.... Karena ada temannya yang menginap dikosan ku .... “ lanjutku

“pantas saja kau sangat ganas .. Kau kesal tak bisa menikmati tubuh istrimu ya.... Jadi melampiaskan nya padaku.... Kalau begitu cepat mandi sana... “ perintah Mbak Dewi...

“ Nggak ah... Masih dingin kayak gini... “ lanjut ku.... Malah ingin tidur lagi...

“ anter Mbak balik yuk... Mbak mau siap-siap kerja lagi nih.... “ ucapnya....

“ ok deh... Untuk mbak Dewi apa yang nggak aku lakukan...“ lanjut ku.... Tersenyum sambil memberikan pipiku untuk mendapatkan ciuman darinya...

“ oh ya... Tapi mbak.... Tolong jangan bilang hubungan terlarang kita sama Ningsih ya.... Aku takut dia terluka... “ lanjutku

“ya aku tahu.... Toh mbak yang memaksa kamu kan.... Mbak nyesel.. Biarin kamu dimiliki sama Ningsih...kalau mbak tahu kau seganas ini... Lebih baik kamu jadi milik mbak saja.... “ ucap mba Dewi....

“ Mbak kan sudah punya suami... “ lanjutku

“ Alex... Apa mbak ini gak menarik dimatamu.... “ ucap mbak Dewi

“ Menarik... Sangat menarik malah... Cuma mbak hanya terlalu keras bekerja.... “ lanjut ku

“ Kalau mbak butuh kamu lagi.... Mbak bisa meminta adegan semalam bisa terulang..... “ lanjut mba Dewi...

“ Tergantung.... “ ucapku tersenyum

“ lain kali mbak akan bayar deh jadi kamu mau minta berapa ... “ lanjut mba Dewi...

“ memangnya aku pria bayaran.... Aku bilang tergantung karena aku kan sudah punya istri... Jadi waktuku akan lebih banyak dengan nya.... “ lanjut ku

“ tapi kan Ningsih tetap kerja di minimarket kan... Jadi banyak waktu buatku saat dia berkerja kan...“ lanjut mbak Dewi....

Aku hanya tersenyum mendengar itu... Karena mba Dewi tak tahu schedule wanita milikku... Selain dia... Masih ada Chi-chi Felicia dan Ustadzah binal ku.... Yang juga menunggu kenikmatan kontolku.... Ketika aku coba mendorong motorku keluar dari rumah baruku.... Aku mendapatkan pelukan hangat dari mbak Dewi....

“ Alex aku sayang kamu.... “ ucap mba Dewi...

“ kapan pun mbak butuh aku... Mbak bisa telpon... Dan datanglah kerumah ini.... “ ucapku sambil memberikan nya kunci cadangan rumah ku ini padanya....

Lalu ketika aku pergi aku punya ide untuk menikmati mba Dewi dengan Ustadzah Zahra bersama di lain waktu... Pasti sangat mantap dan tak bisa dibayangkan betapa luar biasanya hal itu jika terjadi.... Mbak Dewi memang memelukku sepanjang perjalanan tapi ketika sudah hampir mendekati kosan dia merubah posisi duduknya sedikit berjarak... Agar jika kami berpapasan dengan Ningsih atau yang lain... Mereka tak akan curiga....

Tiba di kosan... Mbak Dewi mengedipkan matanya manjanya sebelum dia masuk ke kamar miliknya.... Sedangkan aku melaju lurus ke kamarku... Aku sempat melihat kondisi kamar bu Ustadzah yang terlihat sunyi.... Tapi sepertinya keadaan kamarnya kosong karena jendelanya bahkan belum terbuka... Aku langsung menuju kamarku karena aku merindukan istriku.... Aku langsung masuk tanpa permisi.... Karena tubuh ku yang gerah dan ada bau mba Dewi di tubuhku... Aku segera memutuskan untuk pergi mandi.... Aku memang sempat melihat siluet istriku yang sedang melakukan sesuatu di kamar....

Aku membasuh tubuhku... Tapi karena aku buru-buru masuk kamar mandi aku lupa membawa handuk...

“ Yank... Ambilan handuk sih.... “ ucapku sambil membuka pintu kamar mandinya.... Aku dalam keadaan tak berpakaian....

Tiba-tiba ada yang melempar handuk padaku... Sambil mengosok kepalaku dengan handuk...aku langsung memeluk wanita yang ada di depan ku... Aku memeluknya dari belakang....

“ sayang aku ingin kau memijat kontolku lagi.... “ bisikku sambil asik membersihkan tubuhku....

Tapi yang aneh wanita itu hanya diam saja.... Bahkan ketika kontolku menggesek ke celana tidurnya.... Wanita itu hanya diam saja... Karena penasaran sejak kapan istriku jadi pendiam ... Aku membalik tubuh wanita itu dan berapa terkejut aku kalau wanita yang ada di depan ku bukanlah Ningsih istriku.... Aku segera bergerak cepat menutup tubuh vital ku dengan handuk sedangkan wanita itu bergegas menuju kamarku... Wajahnya memerah....

Tapi karena pakaian ku ada di kamar... Aku tetap masuk kembali ke kamar... Melihat wanita itu duduk di kasur... Berusaha untuk tak melihatku.... Aku benar-benar dalam masalah... Bagaimana jika dia mengatakan pada istriku kalau aku baru saja mengodanya....

“ Kemana istriku ya mbak... “ ucapku coba mencairkan situasi kikuk yang kami rasakan

“ dia kepasar dengan wanita berhijab di samping.... “ lanjut Widi

“ ohh... Kejadian tadi aku benar-benar minta maaf.... Aku kira dirimu adalah istriku.... “ ucapku meminta maaf padanya..

“ Ya.. Tidak apa-apa... “ ucap wanita itu tetap tak berani menatapku....

Aku segera keluar dari kamar dan duduk di sofa... Sedangkan Widi tetap tinggal dikamar.... Cukup lama kami dalam keadaan yang amat kaku hingga istriku kembali dari pasar... Dia melihatku yang sudah kembali.... Tampak dia sadar apa yang terjadi antara aku dan Widi.... Dia hanya mendekatiku dan memberikan ciuman pagi.... Meskipun didalam hati Ningsih banyak pertanyaan kecurigaan tapi dia coba percaya padaku.....

“ Kenapa kau tidak bilang kalau temanmu belum pulang.... “ bisikku

“ aku lupa memberi kabar... Karena Bu Ustadzah mengajakku kepasar jadi lupa Mengabarimu... Oh ya aku belum mengenalkan mu kan.... Dia teman terbaikku... Widi.... Widi..... “ ucap istriku memanggil Widi yang sejak tadi ada di kamar....

“ Ada apa ning.... “ ucap Widi datang....

“ Kalian belum saling kenal kan... Ini suamiku namanya Alex... “ ucap Ningsih mengenalkan ku pada teman cantiknya....

“ Aku Widi.... Teman Ningsih.... “ ucap Widi yang cantik itu menjulurkan tangannya.....

“ Ya aku Alex.... “ lanjut ku....

Sejak itu aku mulai banyak mengenal Widi... Dan istriku bilang untuk beberapa hari ini dia akan tinggal disini.... Kabar yang mengejutkan buatku.... Karena jika dia terus menginap disini maka aku akan sulit berhubungan dengan istriku.... Karena mendengar hal itu.... Aku memutuskan untuk melakukan hal lain selama Widi disini.... Aku akan menjemput Bu Indah.... Menjemput buah Hatiku.... Untung saja istriku mengizinkan kepergian ku... Jelas dengan alasan ku yang menipunya kembali dengan bilang aku akan pergi untuk menyelesaikan proyek kecil di luar kota ....

Awalnya istriku keberatan dengan permintaan ku.... Tapi dia berpikir lebih baik suaminya pergi dari rumah ketimbang harus terus berinteraksi dengan Widi ... Yang justru lebih berbahaya menurutnya.... Karena Ningsih tahu tatapan Widi saat melihatku lain... Ada hasrat terpendam yang di simpan hingga memutuskan untuk tinggal disini untuk beberapa saat....

Disisi lain... Di sebuah Monitor besar... Diruangan nan Gelap... Seorang pria tua tersenyum.... Seakan menemukan tantang lain pada diri seseorang yang ada di dalam Layar besar di hadapannya... Dengan didampingi empat wanita cantik di sampingnya..... Dari terus memperhatikan semua gerak gerik ku.....

~Bersambung~